Dalam kehidupan sehari-hari manusia dalam berinteraksi dipandu oleh nilai-nilai dan dibatasi oleh norma-norma dalam social. Norma dan nilai pada awalnya lahir tidak disengaja , karena kebutuhan manusia sebagai makluk social dan harus berinteraksi dengan yang lain menuntut adanya suatu pedoman, pedoman itu lama kelamaan norma-norma tersebut dibuat secara sadar.
Rumusan tentang norma dan nilai menurut para tokoh pada dasarnya sama. Penulis pada kesempatan ini akan memrumuskan pengertian norma dan nilai social sebagai berikut :
Nilai sosial adalah suatu perbuatan atau tindakan yang oleh masyarakat dianggap baik. Nilai social dalam setiap masyarakat tidak selalu sama, karena nilai dimasyarakat tertentu dianggap baik tapi dapat dianggap tidak baik dimasyarakat lain.
Nilai dapat dibagai menjadi tiga bagian yaitu :
Nilai material artinya segala sesuatu yang berguna bagi manusia.
Nilai vital artinya segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melakukan aktivitas atau kegiatan.
Nilai kerohanian artinya segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia Nilai kerohanian ini dibagi menjadi empat macam yaitu :
nilai kebenaran/keyakinan yaitu nilai yang bersumber dari akal manusia
nilai keindahan yaitu nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan atau estetika)
nilai moral/kebaikan yaitu nilai yang bersumber dari unsur kehendak /kemauan(karsa,etika)
nilai relegius yaitu nilai yang bersumber dari kekyakinan atau kepercayaan manusia, yang merupakan nilai kebutuhan kerohanian yang tinggi dan mutlak
Fungsi dari nilai social
Secara umum nilai social mempunyai fungsi sebagai berikut :
Nilai berfungsi sebagai petunjuk arah
Nilai berfungsi sebagai pemersatu yang dapat mengumpulkan orang banyak dalam kesatuan atau kelaompook tertentu atau masyarakat.
Nilai social berfungsi sebagai pengawasa dengan daya tekan dan pengikat tertentu
Nilai berfungsi senbagai benteng perlindungan
Nilai berfungsi sebagai alat pendorong atau motivator
Norma social adalah suatu petunjuk hidup yang berisi larangan maupun perintah.
Yang membedakan nilai dan norma adalah nilai merupakan sesuatu yang baik, diinginkan, dicita-citakan dan dipentingkan oleh masyarakat . Sedangkan norma adalah kaidah atau pedoman , aturan berperilaku untuk mewujudkan keinginan dan cita-cita tersebut , atau boleh dikatakan nilai adalah pola yang diinginkan sedangkan norma adalah pedomana atau cara-cara untuk mencapai nilai tersebut.
Menurut kekuatan yang mengikatnya, norma dibedakan menjadi empat yaitu
Cara (usage) ; cara ini menunjuk pada bentuk perbuatan . cara ini lebih tamapak menonjol dalam hubungan antar individudalam masyrakat. Pelanggaran atau penyimpangan terhadap usage tidak menimbulkan sanksi hukum yang berat tapi hanya sekedar celaan, cemohoon, sindiran, ejekan dsb.
Kebiasaan (folkways) yaitu perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama dan merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan tersebut.
Tata kelakuan (mors) yaitu kebiasaan yang diterima sebagai norma pengatur, atau pengawas secara sadar maupun tidak sadar oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya.
adapt-istiadat (custum) yaitu tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat. Anggota masyarakat yang melanggaradat-istiadat akan mendapat sanksi keras yang terkadang secara tidak langsung diperlukan.
Fungsi norma social dalam masyarakat.
Fungsi norma social dalam masyarakat secara umum sebagai berikut :
Norma merupakan factor perilaku dalam kelompok tertentu yang memungkinkan seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan akan dinilai orang lain.
Norma merupakan aturan , pedoman, atau petunjuak hidup dengan sanksi-sanksi untuk mendorong seseorang, kelompok , dan masyarakat mencapai dan mewujudkan nilai-nilai social
Norma-norma merupaakan aturan-aturan yang tumbuh dan dan hidup dalam masyarakat sebagai unsur pengikat dan pengendali manusia dalam hidup masyarakat.
Menangis,persahabatan,adalah kata-kata yang mencerminkan bahwa ada interaksi sosial yang terjadi di dalamnya.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,interaksi sosial memiliki arti hubungan sosial yang dinamis antara orang peroseorangan dan kelompok.Setiap tindakan kita dibatasi oleh aturan,nilai maupun nomra sosial sehingga kita tidak senekanya.Apa yang terjadi jika aturan,nilai,dan norma itu tidak ada?.
Nilai dan norma sosial memiliki peranan penting dalam setiap masyarakat beradab.Hal ini penting karena nilai dan norma tersebut berfungsi untuk mengatur tata kehidupan setiap anggota masyarakat sebagai makhluk sosial.
Pengertian Nilai Sosial
Nilai merupakan kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal mengenai baik,buruk,benar,salah,patut-tidak patutu,mulia-hina,penting-tidak penting.Menurut C.Kluckhohn semua nilai kebudayaan alam pada dasarnya ada lima:
a)nilai hakikat hidup manusia
b)nilai mengenai hakikat karya manusia
c)nilai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
d)nilai dari hubungan manusia dengan alam sekitar
e)nilai dari hubungan manusia dengan sesamanya
Bila sikap dan perasaan tentang nilai sosial itu diikat bersama,maka disebut nilai sosial.Ini melahirkan adanya nilai individual dan definisi yang dikemukakakn oleh para ahli misalnya:
a)Kimbali Young .nilai sosial adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting
b)A.W.Green.nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.
c)Woods.nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan.
Nilai sosial dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1)Nilai material (berguna untuk jasmani manusia)
2)Nilai vital (berguna untuk aktivitas manusia)
3)Nilai kerohanian (berguna untuk sumber akal, perasaan dan keagamaan)
Norma Sosial
Norma merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat untuk mengukur apakah tindakan yang dilakukan merupakan tindakan yang wajar dan dapat diterima atau tindakan yang menyimpang. Norma dibangun atas nilai sosial dan norma sosial diciptakan untuk mempertahankan nilai sosial.
Jenis-Jenis Norma Sosial
Norma Sosial Dilihat Dari Sanksinya
1)Tata Cara .merupakan norma yang menunjuk kepada satu bentuk perbuatan sanksi yang ringan terhadap pelanggarnya.Misal:aturan memegang garpu dan sendok saat makan dan penyimpangannya:bersendawa saat makan/
2)Kebiasaan.merupakan cara bertindak yang digemari oleh masyarakan dan dilakukan berulang-ulang,mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar dari tata cara,misal:membuang sampah pada tempatnya dan penyimpangannya:membuang sembarangan dan mendapat teguran bahkan digunjingkan masyarakat.
3)Tata Kelakuan.merupakan norma yang bersumber kepada filsafat,ajaran agama dan ideolagi yang dianut masyarakat.Tata kelakuan di satu pihak memaksakan suatu perbuatan dan di lain pihak melarang suatu perbuatan sehingga secara langsung ia merupakan alat pengendalian sosial agar anggota masyarakat menyesuaikan tindakan-tindakan itu.
4)Adat.merupakan norma yang tidak tertulis namu kuat mengika sehingga anggota masyarakat yang melanggar adat akan menderita karena sanksi keras yang kadang secara tidak langsung seperti pengucilan,dikeluarkan dari masyarakat,atau harus memenuhi persyaratan tertentu.
5)Hukum.merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan tertulis.Sanksinya tegas dan merupakan suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada anggota masyarakat yang beirsi ketentuan,perintah,kewajiban dan larangan agar tercipta ketertiban dan keadilan.
Norma Sosial Dilihat dari Sumbernya
1)Norma agama,yakni ketentuan hidup yang bersumber dari ajaran agama(wahyu dan revelasi)
2)Norma kesopanan,ketentuan hidup yang berlaku dalam interaksi sosial masyarakat
3)Norma kesusilaan,ketentuan yang bersumber pada hati nurani,moral,atau filsafat hidup.
4)Norma hukum,ketentuan tertulis yang berlaku dari kitab undang-undang suatu negara
Fungsi Norma Sosial
a)Sebagai pedoman atau patokan perilaku pada masyarakat
b)Merupakan wujud konkret dari nilai yang ada di masyarakat
c)Suatu standar atau skala dari berbagai kategori tingkah laku masyarakat
Peran Nilai dan Norma
Peran Nilai dan Norma dalam Masyarakat – Norma dan nilai dalam masyarakat sangat berperan dalam memberikan stabilitas kehidupan. Coba bayangkan jika suatu daerah tidak terdapat suatu nilai dan norma sosial yang berlaku, pastilah daerah tersebut akan mengalami kekacauan dan pola kehidupannya akan mengalami penyimpangan. Misalnya, di daerah Papua di mana daerah tersebut belum mampu melembagakan suatu norma, akibatnya masyarakat di sana tidak tahu bagaimana cara berpakaian yang sopan di depan umum, bagaimana cara mereka mengikat tali perkawinan yang suci sesuai agama, dan bagaimana mereka bersosialisasi dengan damai.
Peran Nilai dan Norma
Peran nilai dan norma secara umum adalah untuk mengatur pola kehidupan masyarakat agar pola perilaku yang ditunjukkan seimbang, tidak merugikan, serta tidak menimbulkan ketidakadilan. Dalam masyarakat yang modern saat ini memang sangat dibutuhkan peran dari nilai dan norma. Hal ini digunakan agar masyarakat modern tidak berlaku sekehendak hatinya. Secara lebih rinci peran nilai dan norma dalam masyarakat adalah:
1. Sebagai petunjuk perilaku yang benar
Nilai dan norma dalam masyarakat menjadi rel dari perilaku yang harus dibuat oleh setiap masyarakat. Perilaku yang kompleks dalam masyarakat akan menimbulkan variasi-variasi dalam pencapaian kebutuhan hidup. Akibatnya masyarakat akan berlaku sekehendak hatinya tanpa memandangn kepentingan-kepentingan orang lain, sehingga terjadi ketidakseimbangan yang menimbulkan benturan-benturan antar individu dalam masyarakat menimbulkan konflik sosial. Untuk mengantisipasi hal ini, maka masyarakat membentuk nilai dan norma agar dijadikan petunjuk dalam perilaku yang sudah disepakati oleh anggota masyarakat.
2. Sebagai pengatur sistem dalam masyarakat
Setiap masyarakat pasti memiliki sistem dalam kehidupannya untuk memenuhi kebutuhan pokok. Sistem ini dibuat untuk memudahkan masyarakat agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi secara normal. Karena sistem adalah serangkaian perilaku yang terstruktur dan sistematis, maka dibentuklah tatanan nilai dan norma. Hal ini dilakukan agar masyarakat terus berjalan pada sistem yang sudah disepakati, sehingga keseimbangan hidup dalam masyarakat tercipta.
3. Sebagai pelindung bagi mereka yang lemah
Masyarakat pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang saling melengkapi. Secara alamiah komponen tersebut tersusun sedemikian rupa yang melembaga pada suatu kehidupan masyarakat. Sehingga variasi dari pola perilaku mengikuti komponen yan terbentuk dan terdiri dari peran dan status dari masyarakat. Karena setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda maka komponen masyarakat tersebut membentuk struktur sosial yang vertikal, akibatnya ada segolongan individu yang menjadi pemimpin maupun menjadi penjahat. Untuk melindungi ketidaknyamanan dari pemimpin yang sewenang-wenang maupun dari penjahat yang merugikan dan meresahkan, maka masyarakat secara kolektif membentuk nilai dan norma.
4. Sebagai Khasanah Budaya Masyarakat
Dalam konteks ini nilai dan norma yang ada di depan masyarakat berperan sebagai etos budaya masyarakat yang memberikan ciri khusus bagi masyarakat tersebut. Bentuk kebudayaan dalam masyarakat memiliki keragaman tersendiri. Keragaman tersebut berasal dari nilai dan norma yang ada dalam masyarakat tersebut.
Tags:
manfaat norma dalam proses sosialisasi, peran nilai dan norma dalam masyarakat, apa peran nilai dan norma dalam proses sosialisasi, peran nilai dan norma dalam sosialisasi, nilai dan norma dalam masyarakat, peran norma dalam masyarakat, peran nilai dan norma sosial, peranan nilai dan norma dalam proses sosialisasi, peran nilai dan norma dalam proses sosialisasi, mengapa proses sosialisasi nilai dan norma penting dalam pengendalian sosial
Setiap orang pastinya menginginkan atau mendambakan terciptanya ketertiban atau keteraturan sosial dalam kehidupan masyarakat agar kondisi kehidupan lebih terjamin. Dengan adanya keteraturan ini dapat terwujud bila anggota masyarkat lebih bersikap dan berperilaku sesuai dan selaras dengan nilai dan norma yang berlaku seseorang yang ingin memenuhi kebutuhan sosial, seperti kegiatan bersama harus memperhatikan dan melaksanakan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Bila dalam memenuhi kebutuhan tersebut mengabaikan nilai dan norma sosial yang berlaku hal ini tentunya ketertiban dan keteraturan sosial tidak akan terwujud.
Didunia ini tidak ada manusia yang sanggup hidup sendiri. Makan oleh sebab itu manusia dinamakan sebagai makhluk sosial. Oleh karena itu, manusia selalu berhubungan/berinteraksi dengan sesamanya. Di dalam interaksi ( hubungan ) antar manusia selalu terjadi dua kenyataan yang sangat bertolak belakang yakni kerja sama dan salaing adanya persaingan. Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai dua naluri bawaan atau naluri kodrati yakni bekerja sama dan saling bersaing. Untuk itu, manusia berkelompok untuk menyempurnakan kerja sama dan persaingan mereka dalam mencapai kebutuhan dan tujuan hidupnya. Oleh karena itu didalam suatu pergaulan hidup manusia selalu ada saling kerja sama dan persaingan.
Didalam kehidupan bermasyarakat itu, antar anggota kelompok dan warga masyarkat salaing berinteraksi. Interaksi itu disebut interaksi sosial. Dalam interaksi ini dapat terjadi antar indivindu antara indivindu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok lain. Hal ini agar interaksi antar anggota masyarkat berjalan dengan baik dan tertib, masyarkat menciptakan norma-norma untuk disepakati dan dipatuhi bersama. Ketertiban dan keteraturan masyarakat akan terwujud bila setiap anggota masyarakat patuh dengan norma-norma yang ada.
Norma Yang Bersumber Dari Nilai Yang Dianut Dalam Masyarakat
Nilai dan Norma ialah dua hal yang salaing berhubungan dan sangat penting bagi terciptanya suatu keteraturan dalam masyarakat. Nilai ialah ukuran, patokan, anggapan, keyakinan, yang dianut orang banyak dalam suatu masyarkat tertentu mengenai benar-salah, pantas-tidak pantas, luhur-hina, indak-tidak indah, baik-tidak baik dan penting-tidak penting untuk dikerjakan atau dilaksanakan. Nilai ( value ) ialah sesuatu yang berguna dan baik yang dicita-citakan dan dianggap penting oleh masyarkat. Sesuatu dikatakan memiliki nilai, bila memiliki kegunaan, kebenaran, keindahan, kebaikan dan religiositas.
Nilai di dalam bahasa inggris yang disebut dengan value yang berarti harga, penghargaan atau taksiran. Maksudnya ialah harga atau penghargaan yang melekat pada sesuatu/objek. Objek yang di maksud dapat berupa barang, kedaan, perbuatan, peristiwa dan lain-lain. Dengan demikian seseorang bisa menilai sebuah bangunan rumah, menilai suatu keadaan, menila perbuatan seseorang, menilai suatu peristiwa dan lain-lain.
Nilai merupakan penggaan terhadap sesuatu yang bmenjadi dasar penentu bagi tingkah laku seseorang. Menilai berart menimbang yakni kegiatan yang menghubangkan antara seesuatu dengan sesuatu yang lain ( sebagai standar ) untuk kemudian mengambil keputusan. Dari keputusan ini dapat berupa baik atau buruk, benar atau salah, indah atau tidak indah, berguna atau tidak berguna dan sebagainya. Nilai-nilai yang hendak diwujudkan masyarkat seperti kebaikan, kebenaran, keindahan, kemanfaatan, kesopanan, ketertiban, keamanan dan sebagainya.
Agar nilai-nilai didalam masyarakat bisa terwujud, masyarakat membuat norma-norma. Norma merupakan ketentuan yang berisi perintah-perintah dan larangan-larangan yang harus dipatuhi warga masyarkat demi terwujudnya nilai-nilai. Dengan demikian, norma-norma itu bersumber pada nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Misalnya masyarakat menginginkan nilai kesopanan, dibuatlah norma kesopanan. Sekolah menginginkan terciptanya nilai ketertiban dan kedisiplinan dibuatlah norma/peraturan tata tertib sekolah. Jadi norma-norma dibuat dengan tujuan untuk mewujudkan nila-nilai.
Berdasarkan pengertian nilai tersebut diatas, terdapat beberapa pandangan tentang nilai.
Nilai Bersifat Objektif
Pandangan ini menganggap bahwa nilai suatu objek itu sangat melekat pada objeknya dan tidak tergantung pada subjek yang menilai. Maksudnya setiap objek itu memiliki nilainya sendiri, meskipun tidak diberi nilai oleh seseorang/subjek, misalnya pemandangan proses terbenamnya matahari pada waktu sore itu sesuatu yang indah. Siapapun jika melihatnya penilaiannya akan sama yaitu pemandangan proses terbenamnya matahari itu indah.
Nilai Itu Bersifat Subjektif
Pandangan ini beranggapan bahwa nilai dari sesuatu itu tergantung pada orang/subjek yang menilainya suatu objek yang sama bisa memiliki nilai yang berbeda bahkan bertentangan bagi orang yang satu dengan orang yang lain. Suatu objek yang sama bisa dinilai baik atau buruk, benar atau salah serta berguna atau tidak berguna tergantung pada subjek yang menilainya misalnya seseorang menilai bahwa wanita yang memiliki rambut panjang itu cantik dan menarik. Bagi orang lain mungkin akan menilai bahwa wanita yang memilik rambut panjang itu tidak cantik dan tidak menarik.
Jenis-Jenis Nilai
Dalam kehidupan bersama di dalam masyarkat terdapat jenis-jenis nilai yang anut dan diyakini manusia, baik secara pribadai maupun kelompok. Nilai-nilai yang hidup dimasyarkat dapat dibedakan menurut tujuan penilaian, proses terbentuknya dan sumbernya. Ditinjau dari tujuan penilaiannya, nilai bisa dibedakan menjadi empat jenis.
Nilai Etika
Nilai etika ialah nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran. Nilai tersebut sangat berhubungan dengan akhlak, nilai ini juga berkaitan dengan benar dan salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat. Nilai etik etis sering disebut sebagai nilai moral, akhlak atau budi pekerti.
Nilai Estetika
Nilai estetika ada bila tujuan penilaian untuk menentukan keindahan yakni berhubungan dengan hal-hal yang bagus atau jelek. Nilai estetika atau nilai keindahan sering dikaitan dengan benda, orang dan peristiwa yang bisa menyenangkan hati ( perasaan ). Nilai estetika juga dikaitkan dengan karya seni. Walaupun sebenarnya semua terciptaan Tuhan juga mempunyai keindahan alami yang tidak tertandingi keindahan juga dikaitkan dengan sifat atau perangai manusia seperti tindak-tanduk dan tutur kata seseorang itu indah. Misalnya dari nilai keindahan yang memiliki manusia ialah suaru merdu dari seorang penyanyi. Keindahan perangai manusia bisa kita lihat pada saat seseorang sedang melakukan pembacaan puisi atau performance art. Perangkai dan geraj tubuh yang ditimbulkan mengandung estetika tersendiri. Walaupun nilai estetika tersebut merupakan pandangan subjektif dari penikmat seni.
Nilai Agama
Dalam nilai agama berkaitan dengan menilai hubungan manusia dengan tuhan, kaitannya dengan pelaksaan perintah dan larangan-nya. Nilai agama berkaitan dengan ajaran Tuhan Yang Maha Esa dalam agama-agama. Nilai agama diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Nilai Sosial
Penilaian untuk menentukan kualitas hubungan antar manusia dalam pergaulan hidupnya maka akan terwujud nilai sosial. Nilai ini berkaitan dengan perhatian dan perlakuan kita terhadap sesama manusia di lingkungan kita. Nilai ini tewujud karena manusia sebagai makhluk sosial. Manusia harus menjaga hubungan diantara sesamanya, hubungan ini akan menciptakan sebuah keharmonisan dan sikap saling membantu. Kepedulian terhadap persoalan lingkungan seperti kagiatan gotong royong dan menjaga keserasian hidup bertetangga, merupakan contoh nilai sosial.
Berikut ini berdasarkan proses terbentuknya nilai dapat diklasifikasikan menjadi 6 jenis.
Nilai Teori
Kegiatan untuk mengetahui identitas benda serta kejadian yang ada disekitarnya akan melahirkan nilai teori. Teori ini muncul dengan diawali dari fenomena yang telah terjadi, kemudian dilakukan sebuah pengamatan. Setelah itu lahirlah sebuah saripala yang selanjutnya dimodifikasi dalam bentuk ilmu pengetahuan. Untuk mengetahui identitas makhluk hidup maka hasilnya ialah pengetahuan tentang khazanah makhluk hidup, misalnya kehidupan flora dan fauna. Kegiatan untuk mengetahui satu kejadian misalnya gempa bumi, banjir, tsunami dan sebagainya akan melahirkan nilai teori seperti ilmu pengetahuan bumi, geografi, geofisika, ekologi dan sebagainya.
Nilai Ekonomi
Kegiatan untuk menilai kegunaan benda-benda untuk memenuhi kebutuhan akan melahirkan nilai ekonomi. Nilai ekonomi berkaitan dengan ketersediaan, kecukupan sarana pemenuhan kebutuhan hidup, seperti ketersediaan makanan, minuman, pakaian, rumah, sarana kesehatan dan sarana pendidikan untuk memenuhi kebutuhan dasar ( primer ). Di dalam hal ini ketersedian dan ketercukupan makanan. Minuman, pakaian, rumah, sarana kesehatan dan sarana pendidikan memiliki nilai ekonomi yang mendasar.
Nilai Religi
Saat manusia ingin melihat wujud rahasia kehidupan dan alam semesta maka lahir nilai agama/nilai religi.
Nilai Estetis
Nilai ini terbentuk apabila manusia memahami yang indah melalui intuisi dan imajinasinya.
Nilai Sosial
Nilai sosial ini terbentuk bila orientasi ( arah ) penilaian tertuju pada hubungan antar manusia yang menekankan padaa segi-segi kemanusian yang luhur.
Nilai Politik
Bila yujuan penilaian berpusat pada kekuasaan dan pengaruh yang terdapat dalam kehidupan masyarkat akan berbentuk nilai politik, bila ada orang memengaruhi orang lain untuk mendukung atau menolak keputusan pemerintah atau penguasa, ia telah menerapkan nilai politik yang diyakini atau dianutnya.
Menurut Prof.Dr. Notonegoro, S.H. Nilai terbagi menjadi 3 jenis.
Nilai material
Merupakan segala yang bersumber dari materi ( kebendaan ) dan biasanya berguna bagi unsur jasmani manusia.
Nilai vital
Sesuatu yang bersumber dari sesuatu yang vital ( memiliki daya atau tenaga ) dan berguna untuk melakukan aktivitas. Nilai vital contohnya kesehatan, kesehatan sangat vital dalam kehidupan manusia. Kalau orang sakit atau kesehatannya terganggu, ia tidak akan bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Nilai Rohaniah
Segala sesuatu yang bersumber dari jiwa manusia dan berguna bagi kepentingan rohani manusia.
Nilai rohaniah dapat dirinci lagi menjadi 4 jenis yaitu :
1. Nilai kebenaran yang bersumber pada unsur rasio ( pikiran )
2. Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa.
3. Nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak
4. Dan Nilai religi yang bersumber pada keyakinan dan keimanan pada Tuhan.
Jenis-jenis nilai menurut Walter G. Everee ialah sebagai berikut.
Nilai-nilai Ekonomis ( Economic Values )
Nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem ekonomi. Nilai-nilai ini ditunjukkan dengan harga pasar yang meliputi semua benda yang dapat dibeli.
Nilai-nilai Rekreasi ( Recreation Values )
Yang meliputi nilai-nilai keindahan alam dan permainan pada waktu senggang, sepanjang bisa memperkaya kehidupan dan kesegaran jasmani maupun rohani.
Nilai-nilai Perserikatan ( Association Values )
Yang meliputi berbagai bentuk perserikatan manusia dari persahabatan, kehidupan keluarga, kehidupan desa, bangsa hingga perserikatan tingkat internasional.
Nilai-nilai Kejasmanian ( Bodily Values )
Yang meliputu hal-hal yang bersangkutan dengan pemeliharaan kesehatan, efisiensi dan keindahan kehidupan jasmani.
Nilai-nilai Intelektual ( Intelectual Values )
Yeng meliputi nilai-nilai pengetahuan dan pencarian kebenaran.
Nilai-nilai Watak ( Character Values )
Yang meliputi seluruh tantangan dan kesalehan pribadi dan sosial, termasuk keadilan, kesedian menolong, kontrol diri dan cinta kebenaran.
Nilai dan norma merupakan dua hal yang saling berhubunga, dari kedua konsep tersebut bisa disimpulkan bahwa nilai merupakan sesuatu yang paling dasar, sesuatu yang bersifat hakiki, esensi intisari atau makna yang terdalam. Nilai itu merupakan sesuatu yang abstrak yang berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan dan hal-hal yang bersifat idela. Agar hal-hal yang bersifat abstrak itu menjadi konkret dan apa yang menjadi harapan itu menjadi kenyataan, diperlukan rumusan yang lebih konkret. Rumusan yang lebih konkret dari nilai itu berwujud norma.
Norma yang berisi perintah atau laranga itu didasarkan pada suatu nilai yang dihargai atau dijunjung tinggi, karena dianggap baik, benar atau bermanfaat bagi umat manusia atau lingkungan masyarakat tertentu. Dengan demikian hubungan antara nilai dengan norma bisa dinyatakan bahwa nilai itu merupakan sumber dari suatu norma. Norma ini merupakan aturan atau standar penuntun tingkah laku agar harapan-harapan itu bisa menjadi kanyataan. Agar lebih jelas bisa dicontohkan bahwa kejujuran merupakan suatu nilai dan larangan menipu merupakan suatu norma. Demikian halnya dengan kebersihan yang merupakan suatu nilai dan larangan membuang sampah di sembarang tempat merupakan suatu norma.
Berdasarkan ulasan diatas bisa dikumukakam bahwa nilai-nilai hidup memiliki beberapa fungsi penting. 5 fungsi nilai yang utama ialah sebagai berikut.
Nilai menjadi pendorong manusia berbuat baik dan mencapai kehidupan yang lebih baik.
Nilai menunjukkan arah dan pilihan perilaku manusia.
Nilai mengontrol perilaku manusia agar bertindak sesuai dengan nilai tertentu.
Nilai menjadi pengikat, solidaritas atau identitas kelompok masyarakat.
Nilai menjadi benteng atau pemelihara budaya masyarakat tertentu.
Demikianlah pembahasan mengenai Nilai Dan Norma Di Dalam Masyarakat Menurut Para Ahli Lengkap semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. :)
Peran Nilai dan Norma
Peran nilai dan norma secara umum adalah untuk mengatur pola kehidupan masyarakat agar pola perilaku yang ditunjukkan seimbang, tidak merugikan, serta tidak menimbulkan ketidakadilan. Dalam masyarakat yang modern saat ini memang sangat dibutuhkan peran dari nilai dan norma. Hal ini digunakan agar masyarakat modern tidak berlaku sekehendak hatinya. Secara lebih rinci peran nilai dan norma dalam masyarakat adalah:
1. Sebagai petunjuk perilaku yang benar
Nilai dan norma dalam masyarakat menjadi rel dari perilaku yang harus dibuat oleh setiap masyarakat. Perilaku yang kompleks dalam masyarakat akan menimbulkan variasi-variasi dalam pencapaian kebutuhan hidup. Akibatnya masyarakat akan berlaku sekehendak hatinya tanpa memandangn kepentingan-kepentingan orang lain, sehingga terjadi ketidakseimbangan yang menimbulkan benturan-benturan antar individu dalam masyarakat menimbulkan konflik sosial. Untuk mengantisipasi hal ini, maka masyarakat membentuk nilai dan norma agar dijadikan petunjuk dalam perilaku yang sudah disepakati oleh anggota masyarakat.
2. Sebagai pengatur sistem dalam masyarakat
Setiap masyarakat pasti memiliki sistem dalam kehidupannya untuk memenuhi kebutuhan pokok. Sistem ini dibuat untuk memudahkan masyarakat agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi secara normal. Karena sistem adalah serangkaian perilaku yang terstruktur dan sistematis, maka dibentuklah tatanan nilai dan norma. Hal ini dilakukan agar masyarakat terus berjalan pada sistem yang sudah disepakati, sehingga keseimbangan hidup dalam masyarakat tercipta.
3. Sebagai pelindung bagi mereka yang lemah
Masyarakat pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang saling melengkapi. Secara alamiah komponen tersebut tersusun sedemikian rupa yang melembaga pada suatu kehidupan masyarakat. Sehingga variasi dari pola perilaku mengikuti komponen yan terbentuk dan terdiri dari peran dan status dari masyarakat. Karena setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda maka komponen masyarakat tersebut membentuk struktur sosial yang vertikal, akibatnya ada segolongan individu yang menjadi pemimpin maupun menjadi penjahat. Untuk melindungi ketidaknyamanan dari pemimpin yang sewenang-wenang maupun dari penjahat yang merugikan dan meresahkan, maka masyarakat secara kolektif membentuk nilai dan norma.
4. Sebagai Khasanah Budaya Masyarakat
Dalam konteks ini nilai dan norma yang ada di depan masyarakat berperan sebagai etos budaya masyarakat yang memberikan ciri khusus bagi masyarakat tersebut. Bentuk kebudayaan dalam masyarakat memiliki keragaman tersendiri. Keragaman tersebut berasal dari nilai dan norma yang ada dalam masyarakat tersebut.
Tags:
manfaat norma dalam proses sosialisasi, peran nilai dan norma dalam masyarakat, apa peran nilai dan norma dalam proses sosialisasi, peran nilai dan norma dalam sosialisasi, nilai dan norma dalam masyarakat, peran norma dalam masyarakat, peran nilai dan norma sosial, peranan nilai dan norma dalam proses sosialisasi, peran nilai dan norma dalam proses sosialisasi, mengapa proses sosialisasi nilai dan norma penting dalam pengendalian sosial
Setiap orang pastinya menginginkan atau mendambakan terciptanya ketertiban atau keteraturan sosial dalam kehidupan masyarakat agar kondisi kehidupan lebih terjamin. Dengan adanya keteraturan ini dapat terwujud bila anggota masyarkat lebih bersikap dan berperilaku sesuai dan selaras dengan nilai dan norma yang berlaku seseorang yang ingin memenuhi kebutuhan sosial, seperti kegiatan bersama harus memperhatikan dan melaksanakan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Bila dalam memenuhi kebutuhan tersebut mengabaikan nilai dan norma sosial yang berlaku hal ini tentunya ketertiban dan keteraturan sosial tidak akan terwujud.
Didunia ini tidak ada manusia yang sanggup hidup sendiri. Makan oleh sebab itu manusia dinamakan sebagai makhluk sosial. Oleh karena itu, manusia selalu berhubungan/berinteraksi dengan sesamanya. Di dalam interaksi ( hubungan ) antar manusia selalu terjadi dua kenyataan yang sangat bertolak belakang yakni kerja sama dan salaing adanya persaingan. Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai dua naluri bawaan atau naluri kodrati yakni bekerja sama dan saling bersaing. Untuk itu, manusia berkelompok untuk menyempurnakan kerja sama dan persaingan mereka dalam mencapai kebutuhan dan tujuan hidupnya. Oleh karena itu didalam suatu pergaulan hidup manusia selalu ada saling kerja sama dan persaingan.
Didalam kehidupan bermasyarakat itu, antar anggota kelompok dan warga masyarkat salaing berinteraksi. Interaksi itu disebut interaksi sosial. Dalam interaksi ini dapat terjadi antar indivindu antara indivindu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok lain. Hal ini agar interaksi antar anggota masyarkat berjalan dengan baik dan tertib, masyarkat menciptakan norma-norma untuk disepakati dan dipatuhi bersama. Ketertiban dan keteraturan masyarakat akan terwujud bila setiap anggota masyarakat patuh dengan norma-norma yang ada.
Norma Yang Bersumber Dari Nilai Yang Dianut Dalam Masyarakat
Nilai dan Norma ialah dua hal yang salaing berhubungan dan sangat penting bagi terciptanya suatu keteraturan dalam masyarakat. Nilai ialah ukuran, patokan, anggapan, keyakinan, yang dianut orang banyak dalam suatu masyarkat tertentu mengenai benar-salah, pantas-tidak pantas, luhur-hina, indak-tidak indah, baik-tidak baik dan penting-tidak penting untuk dikerjakan atau dilaksanakan. Nilai ( value ) ialah sesuatu yang berguna dan baik yang dicita-citakan dan dianggap penting oleh masyarkat. Sesuatu dikatakan memiliki nilai, bila memiliki kegunaan, kebenaran, keindahan, kebaikan dan religiositas.
Nilai di dalam bahasa inggris yang disebut dengan value yang berarti harga, penghargaan atau taksiran. Maksudnya ialah harga atau penghargaan yang melekat pada sesuatu/objek. Objek yang di maksud dapat berupa barang, kedaan, perbuatan, peristiwa dan lain-lain. Dengan demikian seseorang bisa menilai sebuah bangunan rumah, menilai suatu keadaan, menila perbuatan seseorang, menilai suatu peristiwa dan lain-lain.
Nilai merupakan penggaan terhadap sesuatu yang bmenjadi dasar penentu bagi tingkah laku seseorang. Menilai berart menimbang yakni kegiatan yang menghubangkan antara seesuatu dengan sesuatu yang lain ( sebagai standar ) untuk kemudian mengambil keputusan. Dari keputusan ini dapat berupa baik atau buruk, benar atau salah, indah atau tidak indah, berguna atau tidak berguna dan sebagainya. Nilai-nilai yang hendak diwujudkan masyarkat seperti kebaikan, kebenaran, keindahan, kemanfaatan, kesopanan, ketertiban, keamanan dan sebagainya.
Agar nilai-nilai didalam masyarakat bisa terwujud, masyarakat membuat norma-norma. Norma merupakan ketentuan yang berisi perintah-perintah dan larangan-larangan yang harus dipatuhi warga masyarkat demi terwujudnya nilai-nilai. Dengan demikian, norma-norma itu bersumber pada nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Misalnya masyarakat menginginkan nilai kesopanan, dibuatlah norma kesopanan. Sekolah menginginkan terciptanya nilai ketertiban dan kedisiplinan dibuatlah norma/peraturan tata tertib sekolah. Jadi norma-norma dibuat dengan tujuan untuk mewujudkan nila-nilai.
[PPPD-689] https://asianclub.tv/v/80oerg8079jDalam kenyataannya, nilai ( value ) terbagi dari nilai individual dan nilai sosial. Bila sesorang mengembangkan perasaannya sendiri yang meungkn berbeda dengan perasaan sebagian besar warga masyarakat, lahirlah nilai individual. Sementara itu, nilai-nilai yang dianut oleh sebagian besar warga masyarkat dinamakan nilai sosial.
Berdasarkan pengertian nilai tersebut diatas, terdapat beberapa pandangan tentang nilai.
Nilai Bersifat Objektif
Pandangan ini menganggap bahwa nilai suatu objek itu sangat melekat pada objeknya dan tidak tergantung pada subjek yang menilai. Maksudnya setiap objek itu memiliki nilainya sendiri, meskipun tidak diberi nilai oleh seseorang/subjek, misalnya pemandangan proses terbenamnya matahari pada waktu sore itu sesuatu yang indah. Siapapun jika melihatnya penilaiannya akan sama yaitu pemandangan proses terbenamnya matahari itu indah.
Nilai Itu Bersifat Subjektif
Pandangan ini beranggapan bahwa nilai dari sesuatu itu tergantung pada orang/subjek yang menilainya suatu objek yang sama bisa memiliki nilai yang berbeda bahkan bertentangan bagi orang yang satu dengan orang yang lain. Suatu objek yang sama bisa dinilai baik atau buruk, benar atau salah serta berguna atau tidak berguna tergantung pada subjek yang menilainya misalnya seseorang menilai bahwa wanita yang memiliki rambut panjang itu cantik dan menarik. Bagi orang lain mungkin akan menilai bahwa wanita yang memilik rambut panjang itu tidak cantik dan tidak menarik.
Jenis-Jenis Nilai
Dalam kehidupan bersama di dalam masyarkat terdapat jenis-jenis nilai yang anut dan diyakini manusia, baik secara pribadai maupun kelompok. Nilai-nilai yang hidup dimasyarkat dapat dibedakan menurut tujuan penilaian, proses terbentuknya dan sumbernya. Ditinjau dari tujuan penilaiannya, nilai bisa dibedakan menjadi empat jenis.
Nilai Etika
Nilai etika ialah nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran. Nilai tersebut sangat berhubungan dengan akhlak, nilai ini juga berkaitan dengan benar dan salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat. Nilai etik etis sering disebut sebagai nilai moral, akhlak atau budi pekerti.
Nilai Estetika
Nilai estetika ada bila tujuan penilaian untuk menentukan keindahan yakni berhubungan dengan hal-hal yang bagus atau jelek. Nilai estetika atau nilai keindahan sering dikaitan dengan benda, orang dan peristiwa yang bisa menyenangkan hati ( perasaan ). Nilai estetika juga dikaitkan dengan karya seni. Walaupun sebenarnya semua terciptaan Tuhan juga mempunyai keindahan alami yang tidak tertandingi keindahan juga dikaitkan dengan sifat atau perangai manusia seperti tindak-tanduk dan tutur kata seseorang itu indah. Misalnya dari nilai keindahan yang memiliki manusia ialah suaru merdu dari seorang penyanyi. Keindahan perangai manusia bisa kita lihat pada saat seseorang sedang melakukan pembacaan puisi atau performance art. Perangkai dan geraj tubuh yang ditimbulkan mengandung estetika tersendiri. Walaupun nilai estetika tersebut merupakan pandangan subjektif dari penikmat seni.
Nilai Agama
Dalam nilai agama berkaitan dengan menilai hubungan manusia dengan tuhan, kaitannya dengan pelaksaan perintah dan larangan-nya. Nilai agama berkaitan dengan ajaran Tuhan Yang Maha Esa dalam agama-agama. Nilai agama diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Nilai Sosial
Penilaian untuk menentukan kualitas hubungan antar manusia dalam pergaulan hidupnya maka akan terwujud nilai sosial. Nilai ini berkaitan dengan perhatian dan perlakuan kita terhadap sesama manusia di lingkungan kita. Nilai ini tewujud karena manusia sebagai makhluk sosial. Manusia harus menjaga hubungan diantara sesamanya, hubungan ini akan menciptakan sebuah keharmonisan dan sikap saling membantu. Kepedulian terhadap persoalan lingkungan seperti kagiatan gotong royong dan menjaga keserasian hidup bertetangga, merupakan contoh nilai sosial.
Berikut ini berdasarkan proses terbentuknya nilai dapat diklasifikasikan menjadi 6 jenis.
Nilai Teori
Kegiatan untuk mengetahui identitas benda serta kejadian yang ada disekitarnya akan melahirkan nilai teori. Teori ini muncul dengan diawali dari fenomena yang telah terjadi, kemudian dilakukan sebuah pengamatan. Setelah itu lahirlah sebuah saripala yang selanjutnya dimodifikasi dalam bentuk ilmu pengetahuan. Untuk mengetahui identitas makhluk hidup maka hasilnya ialah pengetahuan tentang khazanah makhluk hidup, misalnya kehidupan flora dan fauna. Kegiatan untuk mengetahui satu kejadian misalnya gempa bumi, banjir, tsunami dan sebagainya akan melahirkan nilai teori seperti ilmu pengetahuan bumi, geografi, geofisika, ekologi dan sebagainya.
Nilai Ekonomi
Kegiatan untuk menilai kegunaan benda-benda untuk memenuhi kebutuhan akan melahirkan nilai ekonomi. Nilai ekonomi berkaitan dengan ketersediaan, kecukupan sarana pemenuhan kebutuhan hidup, seperti ketersediaan makanan, minuman, pakaian, rumah, sarana kesehatan dan sarana pendidikan untuk memenuhi kebutuhan dasar ( primer ). Di dalam hal ini ketersedian dan ketercukupan makanan. Minuman, pakaian, rumah, sarana kesehatan dan sarana pendidikan memiliki nilai ekonomi yang mendasar.
Nilai Religi
Saat manusia ingin melihat wujud rahasia kehidupan dan alam semesta maka lahir nilai agama/nilai religi.
Nilai Estetis
Nilai ini terbentuk apabila manusia memahami yang indah melalui intuisi dan imajinasinya.
Nilai Sosial
Nilai sosial ini terbentuk bila orientasi ( arah ) penilaian tertuju pada hubungan antar manusia yang menekankan padaa segi-segi kemanusian yang luhur.
Nilai Politik
Bila yujuan penilaian berpusat pada kekuasaan dan pengaruh yang terdapat dalam kehidupan masyarkat akan berbentuk nilai politik, bila ada orang memengaruhi orang lain untuk mendukung atau menolak keputusan pemerintah atau penguasa, ia telah menerapkan nilai politik yang diyakini atau dianutnya.
Menurut Prof.Dr. Notonegoro, S.H. Nilai terbagi menjadi 3 jenis.
Nilai material
Merupakan segala yang bersumber dari materi ( kebendaan ) dan biasanya berguna bagi unsur jasmani manusia.
Nilai vital
Sesuatu yang bersumber dari sesuatu yang vital ( memiliki daya atau tenaga ) dan berguna untuk melakukan aktivitas. Nilai vital contohnya kesehatan, kesehatan sangat vital dalam kehidupan manusia. Kalau orang sakit atau kesehatannya terganggu, ia tidak akan bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Nilai Rohaniah
Segala sesuatu yang bersumber dari jiwa manusia dan berguna bagi kepentingan rohani manusia.
Nilai rohaniah dapat dirinci lagi menjadi 4 jenis yaitu :
1. Nilai kebenaran yang bersumber pada unsur rasio ( pikiran )
2. Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa.
3. Nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak
4. Dan Nilai religi yang bersumber pada keyakinan dan keimanan pada Tuhan.
Jenis-jenis nilai menurut Walter G. Everee ialah sebagai berikut.
Nilai-nilai Ekonomis ( Economic Values )
Nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem ekonomi. Nilai-nilai ini ditunjukkan dengan harga pasar yang meliputi semua benda yang dapat dibeli.
Nilai-nilai Rekreasi ( Recreation Values )
Yang meliputi nilai-nilai keindahan alam dan permainan pada waktu senggang, sepanjang bisa memperkaya kehidupan dan kesegaran jasmani maupun rohani.
Nilai-nilai Perserikatan ( Association Values )
Yang meliputi berbagai bentuk perserikatan manusia dari persahabatan, kehidupan keluarga, kehidupan desa, bangsa hingga perserikatan tingkat internasional.
Nilai-nilai Kejasmanian ( Bodily Values )
Yang meliputu hal-hal yang bersangkutan dengan pemeliharaan kesehatan, efisiensi dan keindahan kehidupan jasmani.
Nilai-nilai Intelektual ( Intelectual Values )
Yeng meliputi nilai-nilai pengetahuan dan pencarian kebenaran.
Nilai-nilai Watak ( Character Values )
Yang meliputi seluruh tantangan dan kesalehan pribadi dan sosial, termasuk keadilan, kesedian menolong, kontrol diri dan cinta kebenaran.
Nilai dan norma merupakan dua hal yang saling berhubunga, dari kedua konsep tersebut bisa disimpulkan bahwa nilai merupakan sesuatu yang paling dasar, sesuatu yang bersifat hakiki, esensi intisari atau makna yang terdalam. Nilai itu merupakan sesuatu yang abstrak yang berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan dan hal-hal yang bersifat idela. Agar hal-hal yang bersifat abstrak itu menjadi konkret dan apa yang menjadi harapan itu menjadi kenyataan, diperlukan rumusan yang lebih konkret. Rumusan yang lebih konkret dari nilai itu berwujud norma.
Norma yang berisi perintah atau laranga itu didasarkan pada suatu nilai yang dihargai atau dijunjung tinggi, karena dianggap baik, benar atau bermanfaat bagi umat manusia atau lingkungan masyarakat tertentu. Dengan demikian hubungan antara nilai dengan norma bisa dinyatakan bahwa nilai itu merupakan sumber dari suatu norma. Norma ini merupakan aturan atau standar penuntun tingkah laku agar harapan-harapan itu bisa menjadi kanyataan. Agar lebih jelas bisa dicontohkan bahwa kejujuran merupakan suatu nilai dan larangan menipu merupakan suatu norma. Demikian halnya dengan kebersihan yang merupakan suatu nilai dan larangan membuang sampah di sembarang tempat merupakan suatu norma.
Berdasarkan ulasan diatas bisa dikumukakam bahwa nilai-nilai hidup memiliki beberapa fungsi penting. 5 fungsi nilai yang utama ialah sebagai berikut.
Nilai menjadi pendorong manusia berbuat baik dan mencapai kehidupan yang lebih baik.
Nilai menunjukkan arah dan pilihan perilaku manusia.
Nilai mengontrol perilaku manusia agar bertindak sesuai dengan nilai tertentu.
Nilai menjadi pengikat, solidaritas atau identitas kelompok masyarakat.
Nilai menjadi benteng atau pemelihara budaya masyarakat tertentu.
Demikianlah pembahasan mengenai Nilai Dan Norma Di Dalam Masyarakat Menurut Para Ahli Lengkap semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. :)
Loading...
No comments:
Post a Comment