Keunggulan perusahaan dibandingkan pesaingnya adalah apabila perusahaan dapat memenuhi semua kebutuhan pelanggannya. Untuk tujuan ini perusahaan mempersiapkan berbagai strategi. Dalam bidang Sistem Informasi, Keunggulan Kompetitif berhubungan dengan penggunaan informasi untuk memperoleh pengaruh di pasar.
Dimensi-dimensi Keunggulan Bersaing/Kompetitif, Keunggulan dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi adalah tingkat perencanaan strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk megubah arah sebuah perusahaan dapat mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan diimplementasikan, ehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.
Kesimpulannya, para Manajer perusahaan harus menggunakan sumber daya konseptual (data dan informasi) dan sumber daya fisik dalam mencapai tujuan strategis perusahaan.
•Aliran Sumber Daya Fisik, adalah aliran dalam sistem informasi dalam bentuk fisik, contoh: Karyawan, Bahan Baku, Mesin dan Uang
•Aliran Sumber Daya Konseptual, adalah aliran dasar atau elemen yang mendasari suatu sistem, seperti Data, Informasi dan Keputusan
Sistem informasi dapat mencapai keunggulan kompetitif pada tiga tingkatan yaitu : keunggulan strategis, keunggulan taktis dan keunggulan operasional. Berikut ini adalah penjelasannya ;
Dimensi Keunggulan Kompetitif Terdapat 3 dimensi Keunggulan Bersaing/ Kompetitif
Ketika tiga tingkatan diatas bekerja untuk mencapai tujuan yang sama, maka perusahaan akan dapat meraih potensi keuntungan yang paling besar. Sistem informasi yang terpegaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
Untuk meminimalkan ketidakpastian melibatkan informasi (perbedaan jumlah informasi yang dibutuhkan untuk melakukan tugas dibanding dengan informasi yang telah dimiliki), para manajer MNC dengan mudah dapat mengatasinya dengan menggunakan teknologi informasi. Kebutuhan khusus untuk koordinasi dalam MNC.
Munculnya kesulitan dari kenyataan bahwa sumber daya –sumber daya yang digunakan MNC tersebar luas, yang berakibat sulit melakukan pengawasan strategis atas operasi globalnya.
a.Keuntungan Koordinasi
b.Fleksibilitas dalam memberi respon terhadap pesaing di berbagai negara dan pasar
c.Kemampuan memberikan respon di suatu negara atau wilayah suatu negara terhadap perubahan di negara lain atau wilayah lain
d.Kebutuhan mengikuti kebutuhan pasar di seluruh dunia
e.Kemampuan mentransfer pengetahuan antar unit-unit di berbagai negara
f.Pengurangan keseluruhan biaya operasi
g.Peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
h.Kemampuan mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan serta cara produksi dan distribusinya
CIO dan CTO dapat memosiasikan layanan informasi sebagai salah satu unsur vital dalam struktur organisasi perusahaan dengan melaksanakan saran-saran berikut ini :
Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis.
Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen ini jangan menunggu untuk diundang.
Fokus pada perbaikan proses bisnis.
Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis
Membangun krebilitas dengan memberikan jasa IS yanng dapat diandalkan.
Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS.
Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaan sepanjang tahun dan jika dibutuhkan mengambil tindakan yang sesuai. Dalam beberapa kasus, rencana dapat berupa dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat mengambil inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh sasaran perusahaan akan tercapai.
Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah untuk setiap area membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan tetapi, pendekatan seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan dapat bekerja sama dengan baik.
Selama beberapa tahun terakhir, unit IS mungkin telah mendedikasikan sebagai besar perhatian mereka pada perencanaan strategi daripada kebanyakan area bisnis yang lain. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas ini adalah perencanaan strategis untuk sumber daya informasi (strategic planning for information resource-SPIR)
Pendekatan perencanaan strategi untuk sumber daya informasi (strategic planning for information resource-SPIR) adalah pengembangan rencana strategis secara paralel bagi layanan informasi dan perusahaan bagi layanan informasi dan perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa mendatang dan sumber daya informasi yang akan dibutuhkan. Kunci SPIR adalah mengembangkan rencana strategis bagi perusahaan dan bagi sumber daya informasi pada waktu yang bersamaan
Dimensi-dimensi Keunggulan Bersaing/Kompetitif, Keunggulan dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi adalah tingkat perencanaan strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk megubah arah sebuah perusahaan dapat mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan diimplementasikan, ehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.
Kesimpulannya, para Manajer perusahaan harus menggunakan sumber daya konseptual (data dan informasi) dan sumber daya fisik dalam mencapai tujuan strategis perusahaan.
•Aliran Sumber Daya Fisik, adalah aliran dalam sistem informasi dalam bentuk fisik, contoh: Karyawan, Bahan Baku, Mesin dan Uang
•Aliran Sumber Daya Konseptual, adalah aliran dasar atau elemen yang mendasari suatu sistem, seperti Data, Informasi dan Keputusan
Sistem informasi dapat mencapai keunggulan kompetitif pada tiga tingkatan yaitu : keunggulan strategis, keunggulan taktis dan keunggulan operasional. Berikut ini adalah penjelasannya ;
Dimensi Keunggulan Kompetitif Terdapat 3 dimensi Keunggulan Bersaing/ Kompetitif
I. KEUNGGULAN STRATEGIS
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan.Sistem informasi dapat digunakaan untuk mencapai keunggulan stratergis. Manajer pada tingkat perencanaan strategis dapat meraih keunggulan strategis dengan mempergunakan sistem informasi untuk membedakan perusahaannya dan para pesaing. Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategis yang menyadari arti penting dari keamanan. Secara singkat Keunggulan strategic adalah keunggulan mendasar yang dipilih oleh perusahaan melalui pemilihan bentuk operasonal perusahaan. Fokus pada keamanan (security)Keputusan keunggulan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia bagi para pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan.[SSNI-191] https://www.asianclub.tv/f/8goz135jyvd
II. KEUNGGULAN TAKTIS
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Manajer tingkat pengendalian manajemen (tingkat menengah) dapat meraih keunggulan taktis dengan mengarahkan perancangan sistem informasi yang memiliki alat penghubung umum, seperti browser Web untuk mengakses internet, yang memungkinkan pelanggan memiliki akses langsung atas informasi.Perusahaan mengembangkan suatu sistem informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan, namun juga akan meingkatkan profitabilitas. Tegasnya, Keunggulan Taktikal atau Keunggulan teknikal adalah metode membuat dan menyempurnakan strategi menggunakan cara yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang digunakan oleh pesaing.III. KEUNGGULAN OPERASIONAL
Keunggulan operasional (operational advantage) adalah suatu keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinilah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan proses. Manajer pada tingkat pengendalian operasional (tingkat paling rendah) dapat meraih keunggulan opersional dengan mengembangkan sistem informasi yang menawarkan produk-produk komplementer ketika pelanggan mengakses pesanan mereka sebagai salah satu cara untuk secara bersamaan meningkatkan penjualan dan mendukung kepuasan pelanggan. Singkatnya Kenggulan Operasional adalah keunggulan dalam melakukan pelayanan maksimal. Atau keunggulan operasional adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari.Ketika tiga tingkatan diatas bekerja untuk mencapai tujuan yang sama, maka perusahaan akan dapat meraih potensi keuntungan yang paling besar. Sistem informasi yang terpegaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
Tantangan dari Pesaing Global
Perusahaan Multinasional Corporation (Multinational Corporation) atau MNC adalah perusahaan yang beroperasi lintas produk, pasar, bangsa, dan budaya. Kebutuhan khusus untuk pemrosesan informasi dalam MNC.Untuk meminimalkan ketidakpastian melibatkan informasi (perbedaan jumlah informasi yang dibutuhkan untuk melakukan tugas dibanding dengan informasi yang telah dimiliki), para manajer MNC dengan mudah dapat mengatasinya dengan menggunakan teknologi informasi. Kebutuhan khusus untuk koordinasi dalam MNC.
Munculnya kesulitan dari kenyataan bahwa sumber daya –sumber daya yang digunakan MNC tersebar luas, yang berakibat sulit melakukan pengawasan strategis atas operasi globalnya.
a.Keuntungan Koordinasi
b.Fleksibilitas dalam memberi respon terhadap pesaing di berbagai negara dan pasar
c.Kemampuan memberikan respon di suatu negara atau wilayah suatu negara terhadap perubahan di negara lain atau wilayah lain
d.Kebutuhan mengikuti kebutuhan pasar di seluruh dunia
e.Kemampuan mentransfer pengetahuan antar unit-unit di berbagai negara
f.Pengurangan keseluruhan biaya operasi
g.Peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
h.Kemampuan mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan serta cara produksi dan distribusinya
PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA
Perusahaan-perusahaan pertama yang menggunakan komputer menempatkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya informasi di tangan sebuah unit khusus yang terdiri atas para profesional informasi. Unit ini, yang disebut sebagai layanan informasi (infomation service-IS), dikelola oleh seorang manajer yang mungkin memiliki status wakil presiden. Praktik yang diterima dewasa ini adalah membuat layanan informasi sebagai suatu area bisnis utama dan memuaskan manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif senior, seperti komite eksekutif, yang melakukan pengambilan-pengambilan keputusan penting bagi perusahaan.CHIEF INFORMATION OFFICER DAN CHIEF TECHNOLOGY OFFICIER
Istilah CEO, untuk “chief executive officer”, pertama kali dicantumkan dalam kosakata bisnis untuk menunjukkan seseorang (presiden atau ketua dewan direksi) yang memiliki pengaruh terbesar dalam mengarahkan perusahaan. Istilah-istilah seperti CFO, untuk “chief financial officer”, dan CCO, untuk “chief operating officer”, kemudian juga ikut dibuat. Terminologi yang serupa juga diciptakan untuk manajer layanan informasi. Pertama, istilah CIO, untuk “cheif information officer”, digunakan lalu belakangan ini, istilah CTO, untuk “chief technology officer”, mulai muncul. Istrilah-istilah ini menggambarkan peranan penting yang seharusnya dimainkan oleh manajer puncak layanan informasi. Chief information officer (CIO) atau chief technology officer (CTO) adalah manajer dengan tingkat tertinggi dilayanan informasi. Orang ini akan menyumbangkan keahlian manajerial dalam memecahkan masalah-masalah yang tidak hanya berhubungan dengan layanan informasi saja, melainkan juga area-area operasi perusahaan lain. Chief information officer (atau chief technology officer) memaikan peran penting dalam perencanaan strategis suatu usaha, area bisnis, dan sumber daya informasi. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengindetifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.CIO dan CTO dapat memosiasikan layanan informasi sebagai salah satu unsur vital dalam struktur organisasi perusahaan dengan melaksanakan saran-saran berikut ini :
Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis.
Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen ini jangan menunggu untuk diundang.
Fokus pada perbaikan proses bisnis.
Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis
Membangun krebilitas dengan memberikan jasa IS yanng dapat diandalkan.
Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS.
PERENCAAN STRATEGIS BAGI PERUSAHAAN
Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat paling minimum, komite eksekutif terdiri atas presiden atau wakil presiden bidang-bidang bisnis perusahaan. Komite ini akan menentukan rencana bisnis strategis organisasi.Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaan sepanjang tahun dan jika dibutuhkan mengambil tindakan yang sesuai. Dalam beberapa kasus, rencana dapat berupa dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat mengambil inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh sasaran perusahaan akan tercapai.
RENCANA STRATEGIS UNTUK AREA-AREA BISNIS
Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen pada perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana area bisnis akan merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran strategisnya.Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah untuk setiap area membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan tetapi, pendekatan seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan dapat bekerja sama dengan baik.
Selama beberapa tahun terakhir, unit IS mungkin telah mendedikasikan sebagai besar perhatian mereka pada perencanaan strategi daripada kebanyakan area bisnis yang lain. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas ini adalah perencanaan strategis untuk sumber daya informasi (strategic planning for information resource-SPIR)
Pendekatan perencanaan strategi untuk sumber daya informasi (strategic planning for information resource-SPIR) adalah pengembangan rencana strategis secara paralel bagi layanan informasi dan perusahaan bagi layanan informasi dan perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa mendatang dan sumber daya informasi yang akan dibutuhkan. Kunci SPIR adalah mengembangkan rencana strategis bagi perusahaan dan bagi sumber daya informasi pada waktu yang bersamaan
Loading...
No comments:
Post a Comment