Hukum Permintaan, Hukum Penawaran, Permintaan, Penawaran, Skedul dan kurva Permintaan dan Penawaran
Pengertian Permintaan (Demand) dan Pengertian Hukum Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan faktor-faktor lain diasumsikan tetap (ceteris paribus) atau Permintaan diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan situasi tertentu.
Sedangkan pengetian Penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga dan faktor-faktor lain diasumsikan tetap (ceteris paribus) atau Penawaran diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga tertentu.
Ceteris paribus berasal dari bahasa Latin yang berarti ‘segala sesuatu yang dianggap konstan atau tidak berubah’. Frase ini digunakan oleh para ekonom dalam membuat model untuk membatasi hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. (Sumber: Pengantar Mikro Ekonomi, 2003)
[HND-727] https://woof.tube/stream/i27YEfRV8Vz
Pengertian Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:“ Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta. ”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Permintaan (Demand) dan Penawaran (Suply)
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
a. Harga barang itu sendiri
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan menurun, sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan meningkat.
b,Harga barang substitusi (pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaus adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaus lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaus lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
c. Harga barang komplementer (pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
d. Jumlah Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.
e. Selera konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
f. Intensitas kebutuhan konsumen
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.
g. Perkiraan harga pada masa depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.
h. Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
Skedul dan Kurva Permintaan
Ada suatu hubungan jelas antara harga suatu barang dan jumlah barang yang diminta, dengan catatan faktor lain tidak berubah. Hubungan antara harga dan kuantitas yang dibeli disebut sebagai skedul atau tabel permintaan. Skedul atau tabel permintaan yang digambarkan secara grafik disebut sebagai kurva permintaan. Kurva permintaan digambarkan sebagai garis yang bergerak dari kiri atas ke kanan bawah atau memiliki slope negatif.
Tabel 1. Skedul Permintaan Barang A, B, C, D, dan E
Tabel 1. Skedul Permintaan Barang A, B, C, D, dan E
Situasi
|
Harga (P) (dalam rupiah)
|
Kuantitas (Q) (dalam unit)
|
A
|
500
|
9
|
B
|
400
|
10
|
C
|
300
|
12
|
D
|
200
|
15
|
E
|
100
|
20
|
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)
Di samping harga barang itu sendiri, faktor lain yang memengaruhi tingkat penawaran barang dan jasa adalah harga input, teknologi, dan ekpektasi produsen.
a. Biaya Produksi
Jika biaya produksi suatu barang relatif lebih rendah dibanding harga pasar, akan memberikan keuntungan kepada produsen dengan menawarkan barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar. Sebaliknya jika biaya produksi relatif lebih tinggi dibandingkan harga pasar, perusahaan akan memproduksi dalam jumlah kecil. Dengan demikian biaya produksi merupakan kunci utama dalam memengaruhi tingkat penawaran.
b. Teknologi
Jika biaya produksi suatu barang relatif lebih rendah dibanding harga pasar, akan memberikan keuntungan kepada produsen dengan menawarkan barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar. Sebaliknya jika biaya produksi relatif lebih tinggi dibandingkan harga pasar, perusahaan akan memproduksi dalam jumlah kecil. Dengan demikian biaya produksi merupakan kunci utama dalam memengaruhi tingkat penawaran.
b. Teknologi
Perkembangan (kemajuan) teknologi selalu mengandung arti bahwa jumlah input (faktor produksi) yang dibutuhkan lebih sedikit. Rendahnya biaya input akan mendorong produsen untuk lebih meningkatkan output. Laba yang diperoleh pun meningkat. Dengan demikian, perkembangan teknologi, misalnya, penggu naan mesin-mesin otomatis dapat menekan biaya produksi dan dengan demikian akan meningkatkan penawaran.
c. Ekspektasi/Harapan Produsen
Jika petani memperkirakan harga beras akan turun akhir tahun ini, dengan sendirinya petani akan mengurangi produksinya sehingga mengurangi penawaran. Adanya perubahan pada faktor-faktor yang menentukan penawaran akan memengaruhi kurva permintaan. Dengan demikian kurva penawaran akan bergeser ke kanan bawah, demikian juga sebaliknya.
Penawaran menjelaskan Adanya reaksi positif antara perubahan harga dan perubahan jumlah barang yang ditawarkan. Artinya, setiap terjadi kenaikan harga akan semakin banyak barang yang ditawarkan. Atau sebaliknya, setiap terjadi penurunan harga, akan mengakibatkan semakin sedikit barang yang ditawarkan, jika faktor-faktor lain tidak berubah (ceteris paribus). (Sumber: Pengantar Mikro Ekonomi, 2003)
Skedul dan Kurva Penawaran
Terdapat suatu hubungan yang jelas antara harga suatu barang dengan jumlah yang ditawarkan, dengan catatan faktor lain tidak berubah. Hubungan antara harga dan kuantitas yang dijual atau ditawarkan ini disebut sebagai skedul penawaran. Skedul penawaran yang digambarkan secara grafik disebut sebagai kurva penawaran. Kurva penawaran digambarkan sebagai kurva yang bergerak dari kanan atas ke kiri bawah atau memiliki slope positif.
Tabel 2. Skedul Penawaran terhadap Jagung
Tabel 2. Skedul Penawaran terhadap Jagung
Situasi
|
Harga (P) (dalam rupiah)
|
Kuantitas (Q) (dalam unit)
|
A
|
500
|
18
|
B
|
400
|
16
|
C
|
300
|
12
|
D
|
200
|
7
|
E
|
100
|
0
|
Kurva 2. Penawaran terhadap Jagung |
Loading...
No comments:
Post a Comment