Masalah merupakan keadaan yang dianggap sebagai suatu kesulitan yang perlu diselesaikan. Masalah muncul karena ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah sosial yang ada di masyarakat berkaitan dengan nilai-nilai dan lembaga kemasyarakatan. Disebut masalah sosial karena dapat mengganggu keharmonisan di masyarakat. Oleh karena itu masalah sosial harus ada pemecahan- nya agar tercipta kestabilan dan keharmonisan di masyarakat.
Metode pemecahan masalah sosial ada 3 (tiga):
1.Metode antisipatif: tindakan yang sifatnya mencegah, serta mempersiapkan untuk sesuatu yang mungkin terjadi.
2.Metode Represif: tindakan agar membuat jera pelaku pelanggaran.
3.Metode Restitusif: tindakan yang berupa pemberian penghargaan/reward kepada seseorang yang menaati hukum.
1.Kemiskinan
2.Kesenjangan sosial
3.Masalah kependudukan
4.Disorganisasi keluarga
5.Kenakalan remaja
6.Masalah lingkungan sekitar
Mengapa terjadi masalah kemiskinan ? menurut perspektif sosiologis, hal itu bisa dipahami berdasarkan teori. Menurut teori fungsional-struktural,setidaknya ada dua sebab terjadinya kemiskinan. Pertama, seseorang menjadi miskin karena ia gagal menyesuaikan diri dengan struktur sosial yang ada. Ia dipandang tidak menjalankan fungsinya secara baik, yaitu tidak bekerja secara optimal. Dengan kata lain, seseorang miskin karena ia malas bekerja. Kedua, seseorang miskin karena nilai-nilai kehidupan yang dianutnya tidak mendukungnya untuk menjadi pekerja keras. Dengan demikian, menurut teori fungsional-struktural, seseorang menjadi iskin karena kesalahan orang itu sendiri.
Sementara itu, menurut teori konflik sosial, seseorag itu miskin bukan karena ia tidak menyesuaokan diri dengan struktur sosial yang ada. Juga bukan karena ia tidak memiliki nilai-nilai yang mendukungnya seoarang pekerja keras. Melainkan, seseoarang menjadi miskin karena struktur sosial yang ada tidak adil. Jadi, seseorang miskin karena struktur sosial mengondisikan demikian.
Manakah yang benar diantara kedua perspektif tersebut? Kedua-duanya benar. Sebab, tidak ada gejala sosial yang disebabkan oleh faktor tunggal. Berdasarkan kedua perspektif sosiologis itu orang bisa melakukan analisis lebih lanjut untuk menemukan faktor-faktor yang lebih konkret yang memungkinkan terjadinya kemiskinan. Dalam hal ini, orang perlu mengidentifikasi lebih lanjut faktor-faktor dalam diri seseorang yang bisa menyebabkan terjadinya kemiskinan.
Metode pemecahan masalah sosial ada 3 (tiga):
1.Metode antisipatif: tindakan yang sifatnya mencegah, serta mempersiapkan untuk sesuatu yang mungkin terjadi.
2.Metode Represif: tindakan agar membuat jera pelaku pelanggaran.
3.Metode Restitusif: tindakan yang berupa pemberian penghargaan/reward kepada seseorang yang menaati hukum.
YST-207 https://onlystream.tv/dzhsa3x5rwkpBeberapa gejala sosial yang dianggap sebagai masalah sosial:
1.Kemiskinan
2.Kesenjangan sosial
3.Masalah kependudukan
4.Disorganisasi keluarga
5.Kenakalan remaja
6.Masalah lingkungan sekitar
Memanfaatkan sosiologi
Di atas sudah dinyatakan bahwa sosiologi / perspektif sosiologis bermanfaat untuk memahami dan mencari solusi atas masalah sosial. Untuk itu, dalam bagian ini akan ditunjukkan bagaimana memanfaatkan sosiologi / perspektif sosiologis untuk memahami masalah sosial. Di sini akan dipilih masalah kemiskinan. Alasannya, karena kemiskinan merupakan masalah sosial yang saat ini paling menonjol di indonesia.Mengapa terjadi masalah kemiskinan ? menurut perspektif sosiologis, hal itu bisa dipahami berdasarkan teori. Menurut teori fungsional-struktural,setidaknya ada dua sebab terjadinya kemiskinan. Pertama, seseorang menjadi miskin karena ia gagal menyesuaikan diri dengan struktur sosial yang ada. Ia dipandang tidak menjalankan fungsinya secara baik, yaitu tidak bekerja secara optimal. Dengan kata lain, seseorang miskin karena ia malas bekerja. Kedua, seseorang miskin karena nilai-nilai kehidupan yang dianutnya tidak mendukungnya untuk menjadi pekerja keras. Dengan demikian, menurut teori fungsional-struktural, seseorang menjadi iskin karena kesalahan orang itu sendiri.
Sementara itu, menurut teori konflik sosial, seseorag itu miskin bukan karena ia tidak menyesuaokan diri dengan struktur sosial yang ada. Juga bukan karena ia tidak memiliki nilai-nilai yang mendukungnya seoarang pekerja keras. Melainkan, seseoarang menjadi miskin karena struktur sosial yang ada tidak adil. Jadi, seseorang miskin karena struktur sosial mengondisikan demikian.
Manakah yang benar diantara kedua perspektif tersebut? Kedua-duanya benar. Sebab, tidak ada gejala sosial yang disebabkan oleh faktor tunggal. Berdasarkan kedua perspektif sosiologis itu orang bisa melakukan analisis lebih lanjut untuk menemukan faktor-faktor yang lebih konkret yang memungkinkan terjadinya kemiskinan. Dalam hal ini, orang perlu mengidentifikasi lebih lanjut faktor-faktor dalam diri seseorang yang bisa menyebabkan terjadinya kemiskinan.
Loading...
No comments:
Post a Comment