× Home Daftar Isi Tentang Blog Contact Us
Menu

Humanesian

Economic and Accountant

Analisa dan Pengertian Break Even Point (BEP)

akuntansi keuangan Akuntansi Manajemen

Pengertian Break Even Point

Break Even Point, pernah dengar istilah apa itu?

Pengertian break even point adalah kondisi dalam suatu operasi entitas bisnis tidak menghasilkan laba, pun tidak mengalami kerugian.

Dalam bahasa sederhana: IMPAS (pendapatan = beban).

Break Even Point seringkali disingkat BEP dalam penyebutannya agar mudah oleh kebanyakan orang.

analisa Break Even Point
Break Even Point

Ok, saya kutipkan beberapa pengertian break even point menurut beberapa ahli:

S Munawir | 2002

"Titik BEP (Break Even Point) atau juga titik pulang pokok adalah suatu kondisi operasi perusahaan tidak mendapatkan laba dan juga tidak mengalami kerugian (Total Biaya = Total Pendapatan)"
[HBAD-447] https://www.asianclub.tv/f/6mo2y51zdvr
Abdullah | 2004

Analisis BEP yang juga disebut Cost Volume Profit analysis bagi manajemen suatu perusahaan menjadi sangat penting dalam pengambilan suatu keputusan keuangan, yaitu :
  • Untuk menetapkan angka minimal yang harusnya diproduksi oleh perusahaan supaya tidak menyebabkan kerugian
  • Menetapkan target angka penjualan yang harusnya bisa dicapai guna memperoleh laba tertentu
  • Menetapkan penurunan penjualan yang bisa ditoleransi supaya perushaaan tidak mengalami kerugian
Purba | 2002 Purba

"Break Even Point berdasar kepada suatu pernyataan yang sederhana, berapa jumlah unit produksi yang harusnya dijual guna menutupi semua biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut."

PS Djarwanto | 2002

"BEP adalah suatu kondisi impas yaitu bila telah tersusun perhitungan laba-rugi entitas bisnis pada periode tertentu, dan entitas tersebut tidak memperoleh keuntungan juga tidak mengalami kerugian."

Harahap | 2004

Pengertian BEP menurut Harahap, 2004 adalah suatu kondisi perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian artinya semua biaya biaya yang telah dikeluarkan untuk operasi produksi bisa ditutupi oleh pendapatan dari penjualan produk.

Garrison dan Noreen | 2004

Pengertian Break Even Point menurut Garrison & Noreen, 2004 adalah suatu tingkat penjualan yang dibutuhkan untuk menutupi total biaya biaya operasional yang dikeluarkan dimana BEP tersebut adalah earning before interest and tax (laba sebelum bunga dan pajak)

Langka awal dalam penentuan BEP adalah dengan membagi HPP (harga pokok penjualan) dan biaya operasional menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya tetap merupakan fungsi waktu, bukan fungsi jumlah penjualan yang umumnya ditetapkan berdasar kontrak,

Contohnya sewa gedung.

Sedangkan biaya variabel bergantung secara langsung dengan penjualan bukan fungsi waktu.

Contohnya beban angkut barang

Manfaat Break Even Point

Berikut beberapa manfaat dari Break Even Point :
  • Sebagai alat dalam perencanaan untuk menghasilkan laba
  • BEP menyediakan informasi tentang berbagai tingkat jumlah volume suatu penjualan dan hubungannya dengan potensi mendapatkan laba berdasarkan tingkat volume penjualan yang bersangkutan
  • Untuk mengevaluasi laba entitas secara keseluruhan
  • Mengganti tebalnya sistem laporan dengan grafik yang sangat mudah dibaca atau pun dimengerti.

Komponen-komponen yang memiliki peran pada BEP adalah biaya.

Biaya di sini merupakan biaya tetap dan biaya variabel, dimana dalam praktiknya untuk menentukan atau memisahkan suatu jenis biaya apakah itu termasuk biaya tetap atau variabel bukan hal yang mudah.

Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan satu unit produk

Jadi apabila tidak melakukan aktivitas produksi maka biaya variabel ini tidak akan muncul,

Sedangkan biaya tetap merupakan biaya yang keluar untuk semua aktivitas entah itu untuk produksi atau pun bukan untuk produksi.
Tujuan utama dari suatu perusahaan salah satunya adalah mendapatkan keuntungan,

Untuk memperoleh keuntungan/laba secara maksimal bisa dilakukan dengan beberapa langka berikut:
  • Menekan sebisa mungkin biaya produksi atau biaya operasional sekecil kecilnya, serendah rendahnya tetapi tingkat harga, kualitas maupun kuantitas-nya tetap dipertahankan sebisanya
  • Penentuan harga jual sedemikian rupa menyesuaikan tingkat keuntungan yang diinginkan/dikehendaki
  • Volume kegiatan ditingkatkan dengan semaksimal mungkin

Kegunaan dari Break Even Point

Di atas sudah dijabarkan analisa BEP penting bagi pimpinan manajemen suatu perusahaan untuk bisa mengetahui berapa tingkat produksi dimana total biaya yang dikeluarkan akan sama dengan total jumlah penjualan.

Dengan kata lain, dengan BEP manajemen akan tahu hubungan antara produksi, harga jual, penjualan, biaya, laba atau pun rugi sehingga bisa mempermudah manajemen dalam pengambilan sebuah keputusan.

Asumsi Break Even Point

Analisis BEP akan berguna bila asumsi asumsi dasar dipenuhi, berikut diantaranya:
  • Biaya biaya yang dikeluarkan entitas bisa dikelompokkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
  • Besar kecilnya biaya variabel secara total berubah ubah secara proporsional dengan tingkat volume produksi atau pun penjualan, hal ini mengartikan bahwa biaya variable per unit adalah tetap
  • Besar kecilnya biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan dalam volume produksi atau pun penjualan. Ini mengartikan biaya tetap per unit berubah ubah dengan adanya perubahan pada volume kegiatan.
  • Jumlah unit yang terjual (unit produk) sama dengan angka per unit produk yang dihasilkan/diproduksi.
  • Harga jual per unit tidak akan berubah dalam periode tertentu
  • Perusahaan hanya menghasilkan satu jenis produk. Jika lebih dari satu jenis produk, komposisi masing masing jenis produk diasumsikan tetap (konstan)

Analisis BEP juga bisa digunakan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan beberapa keputusan mengenai:
  • Jumlah produk minimal yang harus terjual supaya perusahaan tidak menderita kerugian
  • Jumlah minimal penjualan yang harus tetap dipertahankan supaya perusahaan tidak menderita kerugian
  • Besar kecilnya penurunan penjualan yang bisa ditoleransi agar perusahaan tak mengalami kerugian
  • Mengetahui efek dari sebuah perubahan harga, biaya atau pun tingkat volume penjualan terhadap keuntungan/laba yang didapat.

BEP juga bisa dipergunakan dalam 3 cara yang terpisah, tetapi masih saling berhubungan satu sama lainnya, yaitu digunakan untuk:
  • Menganalisis program otomatis dimana suatu entitas akan melakukan operasi dengan cara lebih mekanis serta otomatis dan mengganti biaya variabel dengan biaya tetap
  • Mengamati/menelaah impak dari suatu perluasan tingkat aktivitas operasi secara umum
  • Membuat suatu keputusan mengenai jenis produk baru yang harus dicapai apabila perusahaan  menginginkan BEP dalam suatu proyek yang diusulkan
Kita bisa menggunakannya menjadikan rumus untuk mengetahui hal hal seperti berikut ini
  • Hubungan antara biaya, penjualan serta laba
  • Mengetahui struktur biaya variable dan biaya tetap
  • Bisa mengetahui kemampuan dalam merendahkan atau menekan biaya dan batasan dimana suatu perusahaan tidak mengalami rugi dan juga laba
  • Mengetahui hubungan antara volume, biaya, harga serta laba

Analisis BEP bisa memberikan penerapan yang cukup luas untuk menguji aktivitas aktivitas yang diusulkan di dalam mempertimbangkan beberapa alternatif atau tujuan pengambilan suatu keputusan yang lain.

Analisa BEP bukan sekedar semata mata hanya untuk mengetahui kondisi perusahaan yang Impas atau break even saja
Tetapi analisa break even point bisa memberikan informasi kepada para pimpinan perusahaan mengenai berbagai tingkat volume penjualan dan juga hubungannya dengan potensi atau kemungkinan mendapatkan keuntungan menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.

Kelemahan dari Analisa Break Even Point

Walaupun analisa Break Even Point ini telah banyak dipergunakan oleh berbagai perusahaan, namun tidak bisa menafikan bahwa analisa break even point ini memiliki beberapa kelemahan.

Kelemahan yang paling menonjol dari analisa BEP adalah asumsi mengenai linearity, klasifikasi biaya dan pada penggunaan terbatas dalam rentang waktu yang tidak panjang.



Loading...

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

en-PO

Loading...

Kategori

akuntansi ekonomi kewirausahaan manajemen pajak pkn politik sejarah seni budaya sosiologi

Popular Posts

  • Soal dan Pembahasan Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar
    Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, dan sering disebut pajak negatif. Pengaruh terhadap pajakjuga berkebalikan dengan keseim...
  • Membuat Jurnal dan Menghitung Pajak Penghasilan
    Beban pajak penghasilan adalah beban terakhir yang dilaporkan setelah laba sebelum pajak. Beban pajak penghasilan biasanya tidak sama dengan...
  • Pencatatan Penghapusan Utang dalam Akuntansi
    Nilai Piutang yang tercatat pada neraca menurut pernyataan standar akuntansi keuangan indonesia adalah sebesar jumlah piutang yang jatuh t...
  • Soal dan Pembahasan Mengenai Keseimbangan harga
    Keseimbangan Harga Keseimbangan harga di pasar tercapai apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi keseimbangan harga merupakan kesepakatan-k...
  • Contoh Soal Jawaban dan Pembahasan Psikotes EPPS Tes Psikologi Keribadian Individu
     Psikotes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) adalah tes yang meminta peserta tes psikotes untuk memilih kecenderungan (yang kita su...
  • Soal dan Pembahasan Mengenai Elastisitas Permintaan dan Penawaran
    Definisi elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran. Elastisitas harga permintaan merupakan ukuran kuantitatif yang menunjukkan ...
  • Aktiva Tetap Tanah dalam Akuntansi
    Pada postingan tentang aktiva tetap sebelumnya telah diterangkan tentang konsep aktiva tetap dalam akuntansi , metode penyusutan aktiva te...
Loading...

Arsip Blog

Ehcrodeh. Powered by Blogger.
Copyright © Humanesian. Template by : Petunjuk Onlene