Anggaran sektor publik sekarang ini sudah menjadi instrumen yang penting dalam mencapai tujuan di suatu organisasi maupun perusahaan. Peranan penting anggaran sektor publik ini terlihat pada komposisi serta jumlah anggaran yang mencerminkan tujuan dari pelayanan masyarakat. Anggaran merupakan komponen untuk merencanakan suatu kegiatan dalam bentuk moneter di mana juga bisa digunakan untuk alat pengendalian.
Anggaran mengenai pengeluaran dan juga penerimaan harus dilakukan dengan cermat dan sesuai serta sistematis agar perencanaan dapat berjalan dengan baik. Sistem perencanaan anggaran sendiri sudah mengalami banyak perkembangan sesuai dengan perkembangan manajemen sektor publik.
Ada beberapa pendekatan di dalam merencanakan anggaran sektor publik. Pendekatan tersebut terbagi dalam dua bagian yang mendasar. Diantaranya yaitu anggaran tradisional dan pendekatan new public management. Anggaran tradisional adalah pendekatan yang sering dilakukan oleh beberapa negara berkembang. Ciri utama dari anggaran tradisional adalah menggunakan pendekatan incrementalism untuk menyusun anggaran, dan susunan anggaran dan strukturnya bersifat line-item. Ciri lainnya adalah bersifat sentralistis, spesifikasi, tahunan, dan menerapkan prinsip anggaran bruto.
Kaede https://qdembed.com/f/6x7p6f0zgndd4g6
Anggaran tradisional memiliki titik kelemahan. Diantaranya adalah antara rencana pembangunan dalam jangka panjang dengan anggaran tahunan tidak memiliki hubungan yang memadai, lebih cenderun berorientasi pada input ketimbang output, pengeluaran modal dan pengeluaran rutin terpisah proses anggarannya, lambatnya persetujuan anggaran, bersifat tahunan, perencanaan anggaran yang lemah, dan antar departemen kaku dalam menyusun tujuan nasional.
Sedangkan anggaran publik dengan pendekatan new public management muncul karena adanya perubahan yang cukup drastic dari manajemen tradisional ke manajemen sektor publik yang lebih fleksibel. Salah satu yang menerapkan manajemen ini adala Osborne dan Gaebler di mana terdapat perspektif pemerintah baru, antara lain yaitu pemerintahan katalis, pemerintahan milik masyarakat, pemerintahan kompetitif, pemerintahan yang digerakkan oleh sebuan misi, pemerintah yang berorientasi pada hasil, berorientasi pada pelanggan, berorientasi pada pasar, pemerintahan wirausaha, antisipatif, dan desentralisasi.
Adanya era new public management mempengaruhi munculnya pendekatan yang lebih sistematis. Karakteristik pendekatan tersebut antara lain adalah komprehensif, berjangka panjang, terintegrasi, rasional dalam mengambil keputusan, tujuan lebih spesifikasi, terdapat pengawasan kinerja, analisa total cost, tidak hanya berorientasi pada output tapi juga pada input, output, dan juga outcome.
Kesimpulan
Anggaran sektor publik terbagi menjadi anggaran tradisional dan juga anggaran yang pendekatan new public management. Keduanya memiliki kelemahan dan kelebihan.
Loading...
terimakasih untuk sharing ilmunya.
ReplyDeletesalam,
bimbingan belajar murah berkualitas