Jurnal khusus penerimaan kas menjadi salah satu jenis jurnal khusus yang lazim digunakan pada operasional perusahaan dagang. Saat kalian mempelajari akuntansi perusahaan jasa tentu kalian belum mengenal istilah jurnal khusus baik itu jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian maupun jenis jurnal khusus lainnya, hal tersebut karena ketika mempelajari akuntansi perusahaan jasa kita melakukan pencatatan bukti transaksi keuangan yang timbul dari berbagai transaksi pada suatu perusahaan menggunakan jurnal umum.
Apakah dalam perusahaan dagang boleh menggunakan jurnal umum sebagaimana pada perusahaan jasa? Tentu saja boleh, namun hal tersebut akan menpersulit dalam proses pembukuan selanjutnya, dikarenakan banyaknya transaksi-transaksi keuangan dalam perusahaan dagang yang bersifat komplek dan sering terjadi berulang-ulang, contoh saja transaksi penjualan barang dagang tunai, pada perusahaan dagang berapa kali transaksi penjualan terjadi? Pada perusahaan kecil mungkin dapat dihitung dengan jari dan masih mudah dilakukan pencatatan dengan jurnal umum, namun pada perusahaan dagang dengan skala menengah keatas rasanya tidak efektif lagi melakukan pencatatan dengan jurnal umum, sehingga dalam perusahaan dagang lazimnya menggunakan beberapa jurnal khusus yang dimanfaatkan untuk mencatat transaksi-transaksi yang sejenis, seperti halnya jurnal khusus penerimaan kas yang hanya dimanfaatkan untuk mencatat transaksi yang mengakibatkan aliran kas masuk (saldo kas bertambah).
Yang akan di bahas adalah terkait seluk beluk jurnal khusus penerimaah kas, jadi disini hanya akan menjelaskan tentang jurnal penerimaan kas, jika anda ingin membaca jenis jurnal khusus lainnya, silahkan menuju pembahasan jurnal khusus penjualan, jurnal khusus pembelian dan yang terakhir pelajari juga jurnal khusus pengeluaran kas.
Setelah anda tahu apa itu jurnal khusus penerimaan kas dan tahu apa saja yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas, sekarang pertanyaannya bagaimana cara membuat jurnal penerimaan kas? Untuk dapat membuat jurnal penerimaan kas maka anda perlu mengetahui format jurnal khusus penerimaan kas dan paham analisa debit dan kredit atau cara memposisikan debit atau kredit suatu akun dari suatu bukti transaksi tertentu.
Namun karena yang akan kita buat adalah jurnal penerimaan kas maka yang kita harus pahami adalah transaksi-transaksi yang menambah saldo kas, sehingga pasti saldo kas pada posisi debit (karena kas adalah jenis dari harta dan jika harta bertambah saldonya maka posisinya debit), lalu yang ada diposisi kredit adalah semua yang menjadi penyebab saldo kas itu bertambah contoh penjualan tunai, pelunasan piutang dagang atau pendapatan diluar usaha, dan retur pembelian (jika pembeliannya tunai).
Untuk anda yang ingin mencoba berlatih membuat jurnal khusus penerimaan kas, silahkan simak dan pahami contoh soal berikut ini:
Tanggal 5 Mei 2015 telah menerima pelunasan piutang dagang dari toko Amin senilah Rp 2.131.000
Tanggal 10 Mei 2015 berhasil terjual barang dagangan dengan tunai kepada toko alif senilai Rp 2.213.000
Tanggal 13 Mei 2015 dilakukan pembelian barang dagangan dari toko adil dengan tunai senilai Rp 7.540.000
Tanggal 20 Mei 2015 telah dikembalikan beberapa barang yang dibeli dari toko adil karena terdapat kecacatan senilai Rp 2.320.000.
Bagi anda yang sudah mencoba membuat jurnal penerimaan kas sesuai dengan transaksi pada bulan mei pada UD barokah di atas, silahkan amati hasil atau jawaban yang telah penulis yakini benar berikut ini:
Transaksi pada tanggal 5 mei adalah transaksi diterimanya pelunasan piutang dari pelanggan yaitu toko amin, akibat transaksi ini maka saldo kas bertambah dan saldo piutang berkurang sejumlah angka yang sama yaitu 2.131.000, sehingga dicatat kas pada posisi debit Rp 2.131.000 dan piutang dagang pada posisi kredit Rp 2.131.000.
Transaksi pada 10 mei adalah transaksi penjualan barang dagang secara tunai kepada toko alif, akibat dari transaksi ini maka saldo kas bertambah dan saldo penjulan juga bertambah dengan angka yang sama yaitu 2.213.000, sehingga dicatat dalam jurnal penerimaan kas yaitu kas pada posisi debit senilai Rp 2.213.000 dan penjualan pada posisi kredit senilai Rp 2.213.000.
Transaksi tanggal 13 mei adalah transaksi pembelian barang dagang tunai dari toko adil sebesar Rp 7.540.000. transaksi ini tidak dicatat pada jurnal penerimaan kas karena trasaksi ini adalah transaksi yang menyebabkan saldo kas berkurang (untuk membeli barang dagangan) dan lebih tepat dicatat pada jurnal pengeluaran kas.
Transaksi tanggal 20 mei adalah transaksi pengembalian beberapa barang dagang yang telah dibeli secara tunai dari toko adil karena sebagian barang cacat. Transaksi ini dikenal dengan retur pembelian, retur yang terjadi senilai Rp 2.320.000 dari total pembelian sebesar Rp 7.540.000. Transaksi retur pembelian mengakibatkan UD barokah menerima uang kas dari toko adil senilai Rp 2.320.000, sehingga dicatat dalam jurnal penerimaan kas pada posisi debit kas senilai 2.320.000 dan pada posisi kredit kolom serba-serbi retur pembelian senilai 2.320.000
Apakah dalam perusahaan dagang boleh menggunakan jurnal umum sebagaimana pada perusahaan jasa? Tentu saja boleh, namun hal tersebut akan menpersulit dalam proses pembukuan selanjutnya, dikarenakan banyaknya transaksi-transaksi keuangan dalam perusahaan dagang yang bersifat komplek dan sering terjadi berulang-ulang, contoh saja transaksi penjualan barang dagang tunai, pada perusahaan dagang berapa kali transaksi penjualan terjadi? Pada perusahaan kecil mungkin dapat dihitung dengan jari dan masih mudah dilakukan pencatatan dengan jurnal umum, namun pada perusahaan dagang dengan skala menengah keatas rasanya tidak efektif lagi melakukan pencatatan dengan jurnal umum, sehingga dalam perusahaan dagang lazimnya menggunakan beberapa jurnal khusus yang dimanfaatkan untuk mencatat transaksi-transaksi yang sejenis, seperti halnya jurnal khusus penerimaan kas yang hanya dimanfaatkan untuk mencatat transaksi yang mengakibatkan aliran kas masuk (saldo kas bertambah).
Yang akan di bahas adalah terkait seluk beluk jurnal khusus penerimaah kas, jadi disini hanya akan menjelaskan tentang jurnal penerimaan kas, jika anda ingin membaca jenis jurnal khusus lainnya, silahkan menuju pembahasan jurnal khusus penjualan, jurnal khusus pembelian dan yang terakhir pelajari juga jurnal khusus pengeluaran kas.
Ariana Marie https://verystream.com/stream/PEUBg94pV7h
Definisi Jurnal Penerimaan kas yang sesungguhnya
Definisis dari jurnal khusus penerimaan kas dapat dipahami sebagai suatu jurnal khusus yang sengaja dibuat untuk menampung atau mencatat bukti transaksi keuangan yang terjadi karena adanya transaksi keuangan yang mengakibatkan jumlah saldo kas bertambah. Contoh transaksi-transaksi yang mengakibatkan saldo akun kas bertambah anatara lain transaksi penjualan tunai, Retur pembelian dengan syarat ketika pembelian dilakukan dengan tunai, transaksi pelunasan piutang, dan berbagai transaksi pendapatan diluar usaha yang dimasukan pada kolom serba-serbi.Setelah anda tahu apa itu jurnal khusus penerimaan kas dan tahu apa saja yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas, sekarang pertanyaannya bagaimana cara membuat jurnal penerimaan kas? Untuk dapat membuat jurnal penerimaan kas maka anda perlu mengetahui format jurnal khusus penerimaan kas dan paham analisa debit dan kredit atau cara memposisikan debit atau kredit suatu akun dari suatu bukti transaksi tertentu.
Namun karena yang akan kita buat adalah jurnal penerimaan kas maka yang kita harus pahami adalah transaksi-transaksi yang menambah saldo kas, sehingga pasti saldo kas pada posisi debit (karena kas adalah jenis dari harta dan jika harta bertambah saldonya maka posisinya debit), lalu yang ada diposisi kredit adalah semua yang menjadi penyebab saldo kas itu bertambah contoh penjualan tunai, pelunasan piutang dagang atau pendapatan diluar usaha, dan retur pembelian (jika pembeliannya tunai).
Untuk anda yang ingin mencoba berlatih membuat jurnal khusus penerimaan kas, silahkan simak dan pahami contoh soal berikut ini:
Contoh Soal dalam membuat Jurnal khusus penerimaan
Selama Mei 2015 UD Barakah memiliki transaksi-transaksi terkait dengan penerimaan kas sebagai berikut:Tanggal 5 Mei 2015 telah menerima pelunasan piutang dagang dari toko Amin senilah Rp 2.131.000
Tanggal 10 Mei 2015 berhasil terjual barang dagangan dengan tunai kepada toko alif senilai Rp 2.213.000
Tanggal 13 Mei 2015 dilakukan pembelian barang dagangan dari toko adil dengan tunai senilai Rp 7.540.000
Tanggal 20 Mei 2015 telah dikembalikan beberapa barang yang dibeli dari toko adil karena terdapat kecacatan senilai Rp 2.320.000.
Tips sederhana membuat jurnal penerimaan kas
Pada dasarnya ketika akan membuat jurnal khusus maka ada 3 hal penting yang harus diketahui dan dipahami, ketiga hal itu adalah format dari jurnal khusus dalam hal ini format jurnal penerimaan kas itu sendiri, menyadari bahwa yang dicatat hanyalah transaksi yang meningkatkan saldo kas bertambah, dan yang ketiga menganalisis debit dan kredit dari transaksi yang akan dicatat ke jurnal penerimaan kasBagi anda yang sudah mencoba membuat jurnal penerimaan kas sesuai dengan transaksi pada bulan mei pada UD barokah di atas, silahkan amati hasil atau jawaban yang telah penulis yakini benar berikut ini:
Transaksi pada tanggal 5 mei adalah transaksi diterimanya pelunasan piutang dari pelanggan yaitu toko amin, akibat transaksi ini maka saldo kas bertambah dan saldo piutang berkurang sejumlah angka yang sama yaitu 2.131.000, sehingga dicatat kas pada posisi debit Rp 2.131.000 dan piutang dagang pada posisi kredit Rp 2.131.000.
Transaksi pada 10 mei adalah transaksi penjualan barang dagang secara tunai kepada toko alif, akibat dari transaksi ini maka saldo kas bertambah dan saldo penjulan juga bertambah dengan angka yang sama yaitu 2.213.000, sehingga dicatat dalam jurnal penerimaan kas yaitu kas pada posisi debit senilai Rp 2.213.000 dan penjualan pada posisi kredit senilai Rp 2.213.000.
Transaksi tanggal 13 mei adalah transaksi pembelian barang dagang tunai dari toko adil sebesar Rp 7.540.000. transaksi ini tidak dicatat pada jurnal penerimaan kas karena trasaksi ini adalah transaksi yang menyebabkan saldo kas berkurang (untuk membeli barang dagangan) dan lebih tepat dicatat pada jurnal pengeluaran kas.
Transaksi tanggal 20 mei adalah transaksi pengembalian beberapa barang dagang yang telah dibeli secara tunai dari toko adil karena sebagian barang cacat. Transaksi ini dikenal dengan retur pembelian, retur yang terjadi senilai Rp 2.320.000 dari total pembelian sebesar Rp 7.540.000. Transaksi retur pembelian mengakibatkan UD barokah menerima uang kas dari toko adil senilai Rp 2.320.000, sehingga dicatat dalam jurnal penerimaan kas pada posisi debit kas senilai 2.320.000 dan pada posisi kredit kolom serba-serbi retur pembelian senilai 2.320.000
Loading...
No comments:
Post a Comment