Jurnal khusus Pembelian adalah bagian dari salah satu jenis jurnal khusus yang dipergunakan dalam mencatat transaksi keuangan perusahaan. Jurnal pembelian ini hanya mencatat segala transaksi pembelian yang menggunakan sitem kredit. Jadi segala pembelian yang dilakukan perusahaan dengan cara kredit akan dicatat ke dalam jurnal khusus pembelian.
Pada artikel ini akan dijelaskan tatacara pencatatan bukti transaksi dari transaksi pembelian kredit yang dilakukan perusahaan kedalam jurnal pembelian. Sebenarnya cara membuat jurnal khusus pembelian maupun jurnal khusus lainnya sama dengan cara membuat jurnal umum, hanya saja format dari kedua jurnal tersebut yang memiliki perbedaan. Jika anda masih belum tahu format dari jurnal khusus silahkan pahami artikel jenis dan format jurnal khusus.
Seperti yang disebutkan di atas bahwa cara menyusun jurnal khusus itu caranya sama seperti saat menyusun jurnal umum, sebagai contoh, pada 2 februari 2015 dibeli barang dagangan dengan kredit senilai Rp 12.300.000 dari Toko Jaya, berdasarkan transaksi pembelian kredit ini maka akun yang terpengaruh adalah akun pembelian dan akun Hutang dagang, akun pembelian bertambah sehingga diposisikan di debit begitu juga akun hutang dagang yang mengalami penambahan sehingga diposisikan diposisi kredit, jadi jurnal umum yang dibuat dari transaksi ini adalah, Pembelian 12.300.000 pada posisi debit dan hutang dagang Rp 12.300.000 pada posisi kredit, atau silahkan lihat gambar berikut untuk jelasnya :
Gambar diatas adalah jurnal umum yang dibuat untuk mencatat transaksi pembelian kredit, sekarang kita akan mencatat pembelian kredit ke dalam jurnal khusus. Ketika membuat jurnal khusus pembelian juga sama, yaitu mendebit akun pembelian dan mengkredit akun hutang dagang dengan jumlah saldo yang sama yaitu Rp 12.300.000, namun format dari jurnal khusus pembelian berbeda, selengkapnya silahkan lihat gambar dibawah ini:
Dari contoh di atas, maka dapat diambil catatan bahwa, cara dalam membuat jurnal khusus itu sama dengan cara dalam membuat jurnal umum, yang terpenting adalah anda sudah paham proses mendebit dan mengkredit sebuah akun akibat dari transaksi yang terjadi, seperti bagaimana posisi akun jika mengalami pertambahan atau bagaimana posisi akun jika mengalamai pengurangan, apakah akun itu harus di debit atau dikredit, itulah yang terpenting dalam membuat jurnal khusus, jika anda masih bingung tentang aturan debit dan kredit, silahkan pahami artikel proses penentuan debit dan kredit suatu akun.
Sekarang untuk mempertajam penguasaan anda tentang cara membuat jurnal khusus pembelian, maka silahkan anda pahami ilustrasi soal berikut dan cobalah berlatih membuat jurnal pembelian dari transaksi dibawah ini, jika anda sudah membuat jurnal pembelian, maka silahkan cocokan jawaban anda dengan pembahasan penyusunan jurnal khusus pembelian dibagian akhir artikel ini
Tanggal 3 Maret : Dilakukan pembelian barang dagangan dari pemasoknya CV sukses senilai 10.123.000 dengan syarat 3/16, n/30.
Tanggal 5 maret : Dilakukan pembelian peralatan untuk toko senilai Rp 1.210.000 dari Fa. Kemilau dengan syarat 5/11, n/30
Tanggal 15 maret; Dilakukan pembelian perlengkapan toko senilai Rp 789.000 dari Toko sumber rejeki dengan kredit.
Dari ketiga transaksi pembelian di atas, maka jurnal khusus Pembelian yang disusun adalah sebagai berikut:
Pada dasarnya untuk membuat jurnal pembelian sangatlah mudah, karena hanya ada dua akun yang terpengaruh saat terjadi pembelian kredit, jika yang dibeli adalah barang dagangan maka yang terpengaruh adalah akun pembelian dan akun hutang dagang sedangkan jika yang dibeli adalah peralatan maka yang terpengaruh adalah akun peralatan dan hutang dagang, begitu juga jika yang dibeli perlengkapan maka yang terpengaruh adalah akun perlengkapan dan hutang dagang.
Yang perlu disadari, bahwa yang boleh masuk ke kolom pembelian dalam jurnal khusus hanyalah pembelian kredit barang dagangan, jika yang dibeli bukan barang dagangan maka dicatat dalam kolom serba-serbi, di atas terlihat bahwa perlengkapan dan peralatan masuk pada kolom serba-serbi karena kedua akun tersebut bukan barang dagangan
KESIMPULAN
Jurnal pembelian atau jurnal khusus pembelian merupakan jenis dari jurnal khusus yang dibuat untuk mencatat bukti transaksi dari semua transaksi pembelian kredit. Transaksi pembelian kredit dapat berupa pembelian barang dagang, maupun berupa perlengkapan dan peralatan atau lainnya yang dilakukan dengan sistem kredit. Pada dasarnya untuk menyusun jurnal khusus itu sama dengan ketika menyusus jurnal umum, yang terpenting adalah penguasaan terhadap analisa bukti transaksi yang muncul dan menentukan debit dan kredit dari akun yang terpengaruh dengan transaksi tersebut.
Pada artikel ini akan dijelaskan tatacara pencatatan bukti transaksi dari transaksi pembelian kredit yang dilakukan perusahaan kedalam jurnal pembelian. Sebenarnya cara membuat jurnal khusus pembelian maupun jurnal khusus lainnya sama dengan cara membuat jurnal umum, hanya saja format dari kedua jurnal tersebut yang memiliki perbedaan. Jika anda masih belum tahu format dari jurnal khusus silahkan pahami artikel jenis dan format jurnal khusus.
Seperti yang disebutkan di atas bahwa cara menyusun jurnal khusus itu caranya sama seperti saat menyusun jurnal umum, sebagai contoh, pada 2 februari 2015 dibeli barang dagangan dengan kredit senilai Rp 12.300.000 dari Toko Jaya, berdasarkan transaksi pembelian kredit ini maka akun yang terpengaruh adalah akun pembelian dan akun Hutang dagang, akun pembelian bertambah sehingga diposisikan di debit begitu juga akun hutang dagang yang mengalami penambahan sehingga diposisikan diposisi kredit, jadi jurnal umum yang dibuat dari transaksi ini adalah, Pembelian 12.300.000 pada posisi debit dan hutang dagang Rp 12.300.000 pada posisi kredit, atau silahkan lihat gambar berikut untuk jelasnya :
Gambar diatas adalah jurnal umum yang dibuat untuk mencatat transaksi pembelian kredit, sekarang kita akan mencatat pembelian kredit ke dalam jurnal khusus. Ketika membuat jurnal khusus pembelian juga sama, yaitu mendebit akun pembelian dan mengkredit akun hutang dagang dengan jumlah saldo yang sama yaitu Rp 12.300.000, namun format dari jurnal khusus pembelian berbeda, selengkapnya silahkan lihat gambar dibawah ini:
Dari contoh di atas, maka dapat diambil catatan bahwa, cara dalam membuat jurnal khusus itu sama dengan cara dalam membuat jurnal umum, yang terpenting adalah anda sudah paham proses mendebit dan mengkredit sebuah akun akibat dari transaksi yang terjadi, seperti bagaimana posisi akun jika mengalami pertambahan atau bagaimana posisi akun jika mengalamai pengurangan, apakah akun itu harus di debit atau dikredit, itulah yang terpenting dalam membuat jurnal khusus, jika anda masih bingung tentang aturan debit dan kredit, silahkan pahami artikel proses penentuan debit dan kredit suatu akun.
Sekarang untuk mempertajam penguasaan anda tentang cara membuat jurnal khusus pembelian, maka silahkan anda pahami ilustrasi soal berikut dan cobalah berlatih membuat jurnal pembelian dari transaksi dibawah ini, jika anda sudah membuat jurnal pembelian, maka silahkan cocokan jawaban anda dengan pembahasan penyusunan jurnal khusus pembelian dibagian akhir artikel ini
Ilustrasi Penyusunan jurnal pembelian dalam perusahaan dagang
PD Kardoyo, yang merupakan sebuah perusahaan dagang yang memperjual belikan furnitur asli jepara, memiliki beberapa transaksi pembelian kredit yang dilakukannya selama bulan maret 2015, selengkapnya adalah sebagai berikut:Tanggal 3 Maret : Dilakukan pembelian barang dagangan dari pemasoknya CV sukses senilai 10.123.000 dengan syarat 3/16, n/30.
Tanggal 5 maret : Dilakukan pembelian peralatan untuk toko senilai Rp 1.210.000 dari Fa. Kemilau dengan syarat 5/11, n/30
Tanggal 15 maret; Dilakukan pembelian perlengkapan toko senilai Rp 789.000 dari Toko sumber rejeki dengan kredit.
Dari ketiga transaksi pembelian di atas, maka jurnal khusus Pembelian yang disusun adalah sebagai berikut:
Pembahasan Penyusunan Jurnal pembelian
Dalam membuat jurnal khusus pembelian, yang pertama anda lakukan adalah menganalisa bukti transaksi pembelian kredit, kemudia anda pahami apa saja akun yang terpengaruh dengan transaksi pembelian tersebut, dengan mengetahui akun yang terpengaruh dan apa pengaruhnya, apakah bertambah atau berkurang, maka anda dapat menentukan posisi dari akun tersebut, apakah debit atau kreditPada dasarnya untuk membuat jurnal pembelian sangatlah mudah, karena hanya ada dua akun yang terpengaruh saat terjadi pembelian kredit, jika yang dibeli adalah barang dagangan maka yang terpengaruh adalah akun pembelian dan akun hutang dagang sedangkan jika yang dibeli adalah peralatan maka yang terpengaruh adalah akun peralatan dan hutang dagang, begitu juga jika yang dibeli perlengkapan maka yang terpengaruh adalah akun perlengkapan dan hutang dagang.
Yang perlu disadari, bahwa yang boleh masuk ke kolom pembelian dalam jurnal khusus hanyalah pembelian kredit barang dagangan, jika yang dibeli bukan barang dagangan maka dicatat dalam kolom serba-serbi, di atas terlihat bahwa perlengkapan dan peralatan masuk pada kolom serba-serbi karena kedua akun tersebut bukan barang dagangan
KESIMPULAN
Jurnal pembelian atau jurnal khusus pembelian merupakan jenis dari jurnal khusus yang dibuat untuk mencatat bukti transaksi dari semua transaksi pembelian kredit. Transaksi pembelian kredit dapat berupa pembelian barang dagang, maupun berupa perlengkapan dan peralatan atau lainnya yang dilakukan dengan sistem kredit. Pada dasarnya untuk menyusun jurnal khusus itu sama dengan ketika menyusus jurnal umum, yang terpenting adalah penguasaan terhadap analisa bukti transaksi yang muncul dan menentukan debit dan kredit dari akun yang terpengaruh dengan transaksi tersebut.
Loading...
No comments:
Post a Comment