Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
Sejarah Konsep pendapatan Nasional
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional :
• Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.
• Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
• Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
• Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
• Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya
• Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Menghitung Pendapatan Domestik Bruto / PDB
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
• Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
• Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
• Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)
Produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan domestik bruto (PDB) adalah ukuran keseluruhan output ekonomi suatu negara. Rumusnya adalah
PDB = C + G + I + ( X - M )
atau
produk domestik bruto = pengeluaran rumah tangga + pengeluaran pemerintah + pengeluaran investasi + ( ekspor - impor )
Soal Pilihan Ganda
1. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun disebut . . .
a. Pendapatan nasional d. Pendapatan domestik
b. Pendapatan perkapita e. Pendapatan domestik bruto
c. Pendapatan negara
2. Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh . . .
a. Archimedes dari Rusia d. Dedi dari Gunadarma
b. Sir William Petty dari Inggris e. Max William dari Amerika
c. Soelosoemarjan dari Indonesia
3. Berikut adalh tujuan dari perhitungan pendapatn nasional , kecuali. . .
a. Mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
b. Mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara
c. Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional
d. Untuk menggolongkan suatu negara
e. Untuk mengetahui tingkat kemajuan pendidikan
4. Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional, kecuali . . .
a. Produk Domestik Bruto d. Pendapatan Nasional Neto
b. Produk Nasional Bruto e. Pendapatan Perseroan
c. Produk Nasional Neto
5. Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, 2 diantaranya yaitu . . .
a. Pendekatan pendapatan - produksi d. Pendk. pendapatan-perkapita
b. Pendekatan pendapatan - investasi e. Pendk. Investasi & perkapita
c. Pendekatan investasi – produksi
6. Pendekatan dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu adalah . . .
a. Pendekatan produksi d. Pendekatan pengeluaran
b. Pendekatan investasi e. Pendekatan perkapita
c. Pendekatan pendapatan
7. Pendekatan dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu adalah . . .
a. Pendekatan produksi d. Pendekatan pengeluaran
b. Pendekatan investasi e. Pendekatan perkapita
c. Pendekatan pendapata
8. Pendekatan dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu adalah . . .
a. Pendekatan produksi d. Pendekatan pengeluaran
b. Pendekatan investasi e. Pendekatan perkapita
c. Pendekatan pendapatan
9. Produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan domestik bruto (PDB) adalah . . .
a. Ukuran keseluruhan output ekonomi suatu negara
b. Ukuran keseluruhan tingkat ekonomi suatu negara
c. Ukuran keseluruhan output ekonomi suatu daerah
d. Ukuran keseluruhan output ekonomi suatu daerah
e. Semua jawaban salah
10. Cara menghitung Produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan domestik bruto (PDB) adalah . . .
a. PDB = C - G - I - ( X - M )
b. PDB = C + G + I + ( X - M )
c. PDB = C / G + I + ( X - M )
d. PDB = C * G + I + ( X - M )
e. Semua jawaban salah
Kunci Jawaban
1. A (Pendapatan nasional)
2. B (Sir William Petty dari Inggris)
3. E (Untuk mengetahui tingkat kemajuan pendidikan)
4. C (Pendapatan Perseroan)
5. A (Pendekatan pendapatan & produksi)
6. C (Pendekatan pendapatan)
7. A (Pendekatan produksi)
8. C (Pendekatan Pengeluaran)
9. A (Ukuran keseluruhan output ekonomi suatu negara)
10. B (PDB = C + G + I + ( X - M ))
Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Nasional Perekonomian Tertutup Sederhana Serta Pertumbuhan Ekonomi
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Dari satu periode ke periode lainnya pendapatan nasional keseimbangan akan selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut disebabkan oleh adanya perubahan permintaan agregat (agregat demand). Dari dua variabel permintaan agregat, yaitu pengeluaran konsumsi (C) dan pengeluaran investasi (I), yang paling penting adalah pengeluaran investasi, karena kelebihannya. Pengeluaran investasi seringkali berubah-ubah dari waktu ke waktu. Dengan demikian keseimbangan pendapatan nasional yang akan berubah dari waktu ke waktu.
Perekonomian dua sektor akan mencapai kondisi keseimbangan (equilibrium) apabila Y = C + I dan S = I. Jika pada suatu saat,setelah terjadi kondisi kewseimbangan,kemudian pengeluaran investasi (I) mengalami perubahan, maka besarnya investasi (I) akan menjadi tidak sama dengan besarnya saving (S). Akibatnya keadaan perekonomian akan mengalami ketidakseimbangan (disequilibrium).
Dengan adanya disequilibrium tersebut, maka besarnya pendapatan nasional akan terus berubah sampai pendapatan nasional keseimbangan yang baru tercapai, yaitu pendapatan nasional yang menyamakan investasi (I) = tabungan (S).
Sebelum pendapatan nasional mencapai kondisi keseimbangan yang baru, pengeluaran konsumsi (C) dan tabungan (S) juga mengalami perubahan. Hubungan antara perubahan investasi (I) dan perubahan pendapatan nasional keseimbangan (Y) yang diakibatkan oleh adanya perubahan investasi tersebut dapat diterangkan oleh konsep “Multiplier”.
Perumusan Multiplier /Angka Penggandaan
Satu hal yang penting dan merupakan salah satu esensi dari teori Keynes adalah bahwa perubahan pengeluaran investasi akan menyebabkan perubahan tingkat pendapatan nasional yang jauh lebih besar daripada perubahan pengeluaran investasi tersebut. Jadi, kalau pengeluaran investasi berubah, dari I menjadi I + I, maka tingkat pendapatan akan berubah, dari Y menjadi Y + Y, sedemikian rupa sehingga Y = k I, dan k adalah bilangan yang 1, maka oleh karena itu Y selalu lebih besar daripada I, kecuali jika k=1 yang kemungkinan terjadinya adalah sangat kecil. Karena k 1, maka k disebut sebagai angka pengganda investasi atau multiplier investasi, artinya angka yang menunjukkan kenaikan tingkat pendapatan nasional karena bertambahnya pengeluaran investasi.
Dengan demikian multiplier investasi dapat dirumuskan sebagai :
kI = Y / I
Rumus multiplier investasi yang lebih lengkap dapat diperoleh cara sebagai berikut :
Pendapatan nasional dalam perekonomian 2 sektor akan berada dalam keseimbangan jika :
Y = C + I
C = a + bY ; b = MPC
Jadi : Y = a + bY + I
Y – bY = a + I
(1-b)Y = a + I 1
Y = (a + I) 1 - b
Apabila I menjadi I + I, maka Y akan menjadi Y + Y, maka :
Y + Y = 1/1 – b * (a + I + I)
Y + Y = 1/1 – b * ( a + I) + I/1 – b * I
Apabila diperkurangkan Y dari Y + DY akan diperoleh :
Y + Y = 1/1 – b * I
Y 1 1 1
---- = kI = ------- = ---------- = --------
I 1 – b 1-MPC MPS
1 1 1
kI = = =
1 – b 1- MPC MPS
Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 1 Sektor (Perekonomian Tertutup)
Y = C
C = a + by (Fungsi Konsumsi)
b = MPC = Marginal Propensity to Consume = dc
dy = Besarnya perubahan konsumsi (dc) sebagai akibat adanya perubahan pendapatan (dy)
a = besarnya konsumsi ( c ) pada waktu y = 0,
APC = c
y = Average Propensity to consume =Hasrat rata-rata konsumsi masyarakat .
C = (APC – MPC ) Y + bY
Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 2 Sektor
Pendapatan Keseimbangan,
Y = C + I
S = I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)
C = a + bY
Y = ( a + bY) + I
Y – bY = a + I
(1-b)Y = a + I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)
Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 3 Sektor
Pendapatan Keseimbangan,
Y = C + I + G
S + T = I + G
Formula lainnya untuk menghitung pendapatan nasional
a). Y = C + I + G
b). C = a + bYd
c). Yd = Y + tr – tx
Formula NIE adalah :
Y = C + I + G
Y = a + bYd + I + G
Y = a + b (Y + tr – tx) + I + G
Y = a + bY + btr – btx + I + G
Y – bY = a + btr – btx + I + G
(1-b)y = a + btr – btx + I + G
Y = 1 X (a + btr – btx + I + G )
(1 – b )
Formula NIE lainnya jika tidak ada tr,tx dan G
Y = 1 X (a + I )
(1 – b )
Perhitungan NIE dengan MULTIPLIER, nilai Y = 1 disebut juga Multiplier (Ki)
(1 – b )
Ki = 1 = 1
(1 – b ) (1 – MPC)
Multiplier (Ki) adalah angka kelipatan, contoh : jika I = 20 M, dapat menyebabkan =400 menjadi Y=480 M, berarti NIE (Y) naik sebesar 80 M ( 4 kali), kenaikan ini disebabkan karena ada I = 20 M. Kejadian ini disebut Multiplier. Adanya I (dI) meningkatkan Y (dY), Ki = dy/di Maka formula NIE : Y + dY
Y + dY = 1 ( a + I + dI)
(1 – b )
Y + dY = 1 ( a + I ) + 1 (dI)
(1 – b ) (1 – b )
Karena Y = = 1 ( a + I )
(1 – b )
Maka dY = = 1 ( d I )
(1 – b )
Maka dY = = 1
dI (1 – b )
Maka Ki = 1
(1 – b )
Sejarah Konsep pendapatan Nasional
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional :
• Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.
• Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
• Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
• Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
• Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya
• Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Menghitung Pendapatan Domestik Bruto / PDB
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
• Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
• Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
• Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)
Produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan domestik bruto (PDB) adalah ukuran keseluruhan output ekonomi suatu negara. Rumusnya adalah
PDB = C + G + I + ( X - M )
atau
produk domestik bruto = pengeluaran rumah tangga + pengeluaran pemerintah + pengeluaran investasi + ( ekspor - impor )
Johnson https://woof.tube/stream/eSkSEejoSoM
Soal Pilihan Ganda
1. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun disebut . . .
a. Pendapatan nasional d. Pendapatan domestik
b. Pendapatan perkapita e. Pendapatan domestik bruto
c. Pendapatan negara
2. Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh . . .
a. Archimedes dari Rusia d. Dedi dari Gunadarma
b. Sir William Petty dari Inggris e. Max William dari Amerika
c. Soelosoemarjan dari Indonesia
3. Berikut adalh tujuan dari perhitungan pendapatn nasional , kecuali. . .
a. Mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
b. Mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara
c. Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional
d. Untuk menggolongkan suatu negara
e. Untuk mengetahui tingkat kemajuan pendidikan
4. Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional, kecuali . . .
a. Produk Domestik Bruto d. Pendapatan Nasional Neto
b. Produk Nasional Bruto e. Pendapatan Perseroan
c. Produk Nasional Neto
5. Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, 2 diantaranya yaitu . . .
a. Pendekatan pendapatan - produksi d. Pendk. pendapatan-perkapita
b. Pendekatan pendapatan - investasi e. Pendk. Investasi & perkapita
c. Pendekatan investasi – produksi
6. Pendekatan dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu adalah . . .
a. Pendekatan produksi d. Pendekatan pengeluaran
b. Pendekatan investasi e. Pendekatan perkapita
c. Pendekatan pendapatan
7. Pendekatan dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu adalah . . .
a. Pendekatan produksi d. Pendekatan pengeluaran
b. Pendekatan investasi e. Pendekatan perkapita
c. Pendekatan pendapata
8. Pendekatan dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu adalah . . .
a. Pendekatan produksi d. Pendekatan pengeluaran
b. Pendekatan investasi e. Pendekatan perkapita
c. Pendekatan pendapatan
9. Produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan domestik bruto (PDB) adalah . . .
a. Ukuran keseluruhan output ekonomi suatu negara
b. Ukuran keseluruhan tingkat ekonomi suatu negara
c. Ukuran keseluruhan output ekonomi suatu daerah
d. Ukuran keseluruhan output ekonomi suatu daerah
e. Semua jawaban salah
10. Cara menghitung Produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan domestik bruto (PDB) adalah . . .
a. PDB = C - G - I - ( X - M )
b. PDB = C + G + I + ( X - M )
c. PDB = C / G + I + ( X - M )
d. PDB = C * G + I + ( X - M )
e. Semua jawaban salah
Kunci Jawaban
1. A (Pendapatan nasional)
2. B (Sir William Petty dari Inggris)
3. E (Untuk mengetahui tingkat kemajuan pendidikan)
4. C (Pendapatan Perseroan)
5. A (Pendekatan pendapatan & produksi)
6. C (Pendekatan pendapatan)
7. A (Pendekatan produksi)
8. C (Pendekatan Pengeluaran)
9. A (Ukuran keseluruhan output ekonomi suatu negara)
10. B (PDB = C + G + I + ( X - M ))
Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Nasional Perekonomian Tertutup Sederhana Serta Pertumbuhan Ekonomi
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Dari satu periode ke periode lainnya pendapatan nasional keseimbangan akan selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut disebabkan oleh adanya perubahan permintaan agregat (agregat demand). Dari dua variabel permintaan agregat, yaitu pengeluaran konsumsi (C) dan pengeluaran investasi (I), yang paling penting adalah pengeluaran investasi, karena kelebihannya. Pengeluaran investasi seringkali berubah-ubah dari waktu ke waktu. Dengan demikian keseimbangan pendapatan nasional yang akan berubah dari waktu ke waktu.
Perekonomian dua sektor akan mencapai kondisi keseimbangan (equilibrium) apabila Y = C + I dan S = I. Jika pada suatu saat,setelah terjadi kondisi kewseimbangan,kemudian pengeluaran investasi (I) mengalami perubahan, maka besarnya investasi (I) akan menjadi tidak sama dengan besarnya saving (S). Akibatnya keadaan perekonomian akan mengalami ketidakseimbangan (disequilibrium).
Dengan adanya disequilibrium tersebut, maka besarnya pendapatan nasional akan terus berubah sampai pendapatan nasional keseimbangan yang baru tercapai, yaitu pendapatan nasional yang menyamakan investasi (I) = tabungan (S).
Sebelum pendapatan nasional mencapai kondisi keseimbangan yang baru, pengeluaran konsumsi (C) dan tabungan (S) juga mengalami perubahan. Hubungan antara perubahan investasi (I) dan perubahan pendapatan nasional keseimbangan (Y) yang diakibatkan oleh adanya perubahan investasi tersebut dapat diterangkan oleh konsep “Multiplier”.
Perumusan Multiplier /Angka Penggandaan
Satu hal yang penting dan merupakan salah satu esensi dari teori Keynes adalah bahwa perubahan pengeluaran investasi akan menyebabkan perubahan tingkat pendapatan nasional yang jauh lebih besar daripada perubahan pengeluaran investasi tersebut. Jadi, kalau pengeluaran investasi berubah, dari I menjadi I + I, maka tingkat pendapatan akan berubah, dari Y menjadi Y + Y, sedemikian rupa sehingga Y = k I, dan k adalah bilangan yang 1, maka oleh karena itu Y selalu lebih besar daripada I, kecuali jika k=1 yang kemungkinan terjadinya adalah sangat kecil. Karena k 1, maka k disebut sebagai angka pengganda investasi atau multiplier investasi, artinya angka yang menunjukkan kenaikan tingkat pendapatan nasional karena bertambahnya pengeluaran investasi.
Dengan demikian multiplier investasi dapat dirumuskan sebagai :
kI = Y / I
Rumus multiplier investasi yang lebih lengkap dapat diperoleh cara sebagai berikut :
Pendapatan nasional dalam perekonomian 2 sektor akan berada dalam keseimbangan jika :
Y = C + I
C = a + bY ; b = MPC
Jadi : Y = a + bY + I
Y – bY = a + I
(1-b)Y = a + I 1
Y = (a + I) 1 - b
Apabila I menjadi I + I, maka Y akan menjadi Y + Y, maka :
Y + Y = 1/1 – b * (a + I + I)
Y + Y = 1/1 – b * ( a + I) + I/1 – b * I
Apabila diperkurangkan Y dari Y + DY akan diperoleh :
Y + Y = 1/1 – b * I
Y 1 1 1
---- = kI = ------- = ---------- = --------
I 1 – b 1-MPC MPS
1 1 1
kI = = =
1 – b 1- MPC MPS
Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 1 Sektor (Perekonomian Tertutup)
Y = C
C = a + by (Fungsi Konsumsi)
b = MPC = Marginal Propensity to Consume = dc
dy = Besarnya perubahan konsumsi (dc) sebagai akibat adanya perubahan pendapatan (dy)
a = besarnya konsumsi ( c ) pada waktu y = 0,
APC = c
y = Average Propensity to consume =Hasrat rata-rata konsumsi masyarakat .
C = (APC – MPC ) Y + bY
Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 2 Sektor
Pendapatan Keseimbangan,
Y = C + I
S = I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)
C = a + bY
Y = ( a + bY) + I
Y – bY = a + I
(1-b)Y = a + I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)
Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 3 Sektor
Pendapatan Keseimbangan,
Y = C + I + G
S + T = I + G
Formula lainnya untuk menghitung pendapatan nasional
a). Y = C + I + G
b). C = a + bYd
c). Yd = Y + tr – tx
Formula NIE adalah :
Y = C + I + G
Y = a + bYd + I + G
Y = a + b (Y + tr – tx) + I + G
Y = a + bY + btr – btx + I + G
Y – bY = a + btr – btx + I + G
(1-b)y = a + btr – btx + I + G
Y = 1 X (a + btr – btx + I + G )
(1 – b )
Formula NIE lainnya jika tidak ada tr,tx dan G
Y = 1 X (a + I )
(1 – b )
Perhitungan NIE dengan MULTIPLIER, nilai Y = 1 disebut juga Multiplier (Ki)
(1 – b )
Ki = 1 = 1
(1 – b ) (1 – MPC)
Multiplier (Ki) adalah angka kelipatan, contoh : jika I = 20 M, dapat menyebabkan =400 menjadi Y=480 M, berarti NIE (Y) naik sebesar 80 M ( 4 kali), kenaikan ini disebabkan karena ada I = 20 M. Kejadian ini disebut Multiplier. Adanya I (dI) meningkatkan Y (dY), Ki = dy/di Maka formula NIE : Y + dY
Y + dY = 1 ( a + I + dI)
(1 – b )
Y + dY = 1 ( a + I ) + 1 (dI)
(1 – b ) (1 – b )
Karena Y = = 1 ( a + I )
(1 – b )
Maka dY = = 1 ( d I )
(1 – b )
Maka dY = = 1
dI (1 – b )
Maka Ki = 1
(1 – b )
Loading...
No comments:
Post a Comment