Didalam ajaran islam diyakini bahwa tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat. Nabi Muhammad SAW.Pernah berkata bahwa barang siapa menginginkan akhirat maka per mantap ilmunya, dan barang siapa mengharapkan kekayaan didunia perdalam ilmunya.
Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui prosedur dan kaidah-kaidah ilmiah. Paling tidak ada lima kaidah utama yang harus diikuti, yaitu menjunjung tinggi objektivitas (universalisme); terbuka terhadap pendapat dan gagasan baru (skeptisisme terorganisasi); tanpa kepentingan pribadi (pasang jarak); membagi penemuan pada publik (komunalisme); dan menjunjung tinggi kejujuran/pantang tidak jujur (kejujuran) (newman, 2000)
Pada masa lalu, keberadaan ilmu semata-mata dimaksudkan untuk makin mengembangkan ilmu. Jadi, ilmu untuk ilmu. Ilmu sama sekali tidak terkait dengan upaya memajukan masyarakat. Hal itu karena adanya pandangan bahwa taraf hidup masyarakat sudah ditentukan oleh alam kodrat. Manusia tak mungkin sanggup mengubah alam kodrat. Maka, ilmu hanya berupaya memahami manusia dan alam (Melsen, 1985).
Tapi, kini pandangan terhadap ilmu telah mengalami perubahan sangat mendasar. Ilmu tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan ilmu. Ilmu juga bertujuan untuk mengembangkan mutu kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek.
Maka, kini ilmu memiliki dua tujuan sekaligus, yaitu memajukan ilmu dan ilmiah. Selanjutnya, pemahaman ilmu tersebut dimanfaat untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Pergeseran tujuan ilmu tersebut menyebabkan tumbuhnya dua macam ilmu, yaitu ilmu teoritis dan ilmu praksis ( melsen, 1985 ). Ilmu toritis sering disebut pula ilmu dasar ( basic science ) atau ilmu murni ( pure science ) dan berfokus pada upaya pengembangan teori. Sedangkan ilmu peraksis bisa disebut ilmu terapan ( applied science ) dan lebih berfokus pada upaya penggunaan teori untuk memecahkan masalah-masalah masyarakat.
Apa sosiologi terapan? Ada banyak definisi mengenai hal itu. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
Sosiologi terapan adalah pemanfaatan ilmu sosiologi dengan tujuan khusus pada penerapannya secara peraktis terhadap perilaku manusia dan organisasi. (Palmer & Lamm,1998 )
Sosiologi terapan adalah setiap pemanfaatan perspektif sosiologis dan / atau alat dari padanya guna memahami, melakukan interfeksi atau meningkatkan kehidupan sosial manusia. ( Steele & Lutcofich, 1997 )
Sosiologi terapan merupakan upaya pemanfaatan ilmu sosiologi untuk mencari dan solusi atas masalah nyata masyarakat. Hal itu dilakukan dengan tiga tujuan sekaligus, yaitu memahami kenyataan sosial, mencari solusi terhadap masalah sosial ( interfensi ), meningkatkan kehidupan sosial ( Steele & Price, 2004 ).
yaitu teori fungsional – struktural, teori konflik sosial, dan teori interaksi – simbolik. Ketiga teori tersebut bisa dimanfaatkan sendiri – sendiri maupun bersama-bersama untuk
Ada kalanya pandangan ketiga teori itu dianggap kurang mencukupi atau kurang sesuai untuk memahami masalahd mencari solusinya.Jika terjadi demikian, maka perlu menyusu teori sendiri. Yang dimaksud dengan menyusun teori disini sesungguhnya lebih merupakan upaya mencari penjelasan rasional mengenai masalah konkret yang sedang dihadapi ( Steele & Price, 2004 ) upaya tersebut dilakukan melalui penelitian terapan. Sedikitnya ada tiga macam penilitian terapan yang biasa digunakan, meliputi penelitian tindakan ( Action research),penelitian dampak sosial ( Social impactassessment),dan penelitian evaluasi (Evaluation research ) ( Newman, 2000 ).
Penelitian tindakan adalah penelitian terapan yang memperlakukan pengetahuan sebagai bentuk kekuasaan dan mengaitkan antara penelitian dan tindakan sosial. Misalnya, penelitian yang menfokuskan pada upaya pemberdayaan masyarakat. Penelitian dampak sosialadalah penelitian terapan yang dilakukan untuk menilai sebuah rencana dan membuat rencana atau kebijakan alternatif. Contoh, penelitian mengenai perubahan pola pemukiman bila dibangun jalan tol. Sedangkan penelitian evaluasi adalah penelitian terapan yang berusaha menjawab pertanyaan, “ apakah sebuah program berjalan sebagaimana diharapkan ? ” Contoh :penelitian mengenai dampak peningkatan gaji terhadap produktifitas karyawan.
Penelitian terapan mempunyai ciri-ciri antara lain, umumnya dilaksanakan atas permintaan pihak tertentu; masalah penelitian cenderung “ sangat dibatasi ” oleh permintaan pihak pemesan; batasan dan setandar mutunya ditentukan oleh kemanfaatan hasil penelitian tersebut; perhatian utama lebih pada upaya untuk mengatasi masalah; penelitian dianggap berhasil bila hasil penelitian bisa mengatasi masalah.
Perkembangan dalam sosiologi terapan kini telah menimbulkan spesialisasi sosiologi, seperti misalnya sosiologi kesehatan dan sosiologi lingkungan. Sosiologi kesehatan misalnya mempelajari dampak AIDS terhadap keluarga, teman, dan masyarakat. Sedangkan sosiologi lingkungan misalnyan mempelajari mengenai masalah lingkungan dalam masyaraka miskin ( schefer & Lamm,1998 ).
Bagi warga masyarakat non-sosiolog, permanfaatan sosiologi/perspektif sosiologis dalam kehidupan sehari-hari terutama bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman mengenai berbagai masalah dan kebijakan sosial. Sebagaimana kita ketahui, ada begitu banyak masalah sosial dalam kehidupan kita. Demikian pula ada begitu banyak kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengatasi berbagai masalah dalam masyarakat Di sinilah sosiologi / prespektif sosiologis bisa menbantu kita untuk memproleh pemahaman mengenai cara menangani masalah sosial tersebut. Demikian pula, sosiologi / prespektif sosiologis memampukan untuk menilai kebijakan pemerintah tersebut.
Dengan kata lain, sosiologi/ perspektif sosiologis akan memungkinkan seseorang menjadi warga masyarakat yang lebih mampu bersikap proaktif. Sebab, ia mampu memahami secara rasional masalah-masalah sosial yang ada disekitarnya. Demikian pula, ia mampu menyikapi secara kritis-rasional berbagai kebijakan pemerintah.
Pada masa lalu, keberadaan ilmu semata-mata dimaksudkan untuk makin mengembangkan ilmu. Jadi, ilmu untuk ilmu. Ilmu sama sekali tidak terkait dengan upaya memajukan masyarakat. Hal itu karena adanya pandangan bahwa taraf hidup masyarakat sudah ditentukan oleh alam kodrat. Manusia tak mungkin sanggup mengubah alam kodrat. Maka, ilmu hanya berupaya memahami manusia dan alam (Melsen, 1985).
Tapi, kini pandangan terhadap ilmu telah mengalami perubahan sangat mendasar. Ilmu tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan ilmu. Ilmu juga bertujuan untuk mengembangkan mutu kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek.
Maka, kini ilmu memiliki dua tujuan sekaligus, yaitu memajukan ilmu dan ilmiah. Selanjutnya, pemahaman ilmu tersebut dimanfaat untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Pergeseran tujuan ilmu tersebut menyebabkan tumbuhnya dua macam ilmu, yaitu ilmu teoritis dan ilmu praksis ( melsen, 1985 ). Ilmu toritis sering disebut pula ilmu dasar ( basic science ) atau ilmu murni ( pure science ) dan berfokus pada upaya pengembangan teori. Sedangkan ilmu peraksis bisa disebut ilmu terapan ( applied science ) dan lebih berfokus pada upaya penggunaan teori untuk memecahkan masalah-masalah masyarakat.
RBD-946 https://onlystream.tv/n63ctamiwm5fHal seperti itu terjadi dalam berbagai cabang ilmu, tak terkecuali sosiologi. Kini, sosiologi bisa dibedakan menjadi dua macam. Yang pertama adalah sosiologi yang bertujuan mengembangkan teori-teori sosiologi ( sociological theory ), biasa disebut sosiologi dasar ( basic sociology )atau sosiologi (saja). Yang kedua adalah sosiologi yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan. Sosiologi seperti ini biasa disebut sosiologi terapan ( applied sociology ) (Steele & Price, 2004).
Bagi sosiologi dasar, teori sosiologi diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut teori-teori sosiologi yang ada. Sedangkan bagi sosiologi terapan, eori sosiologi diperlukan sebagai alat untuk mencari solusi terhadap masalah-masalah sosial yang hendak dipecahkan.
Hal itu menunjukkan bahwa antara sosiologi dasar dan sosiologi terapan saling erat. Teori yang dihasilkan oleh sosiologi dasar menjadi sarana penting bagi sosiologi terapan untuk memahami dan memecahkan masalah sosial. Sebaliknya, hasil-hasil yang dicapaioleh sosiologi terapan menjadi bahan masukan penting bagi sosiologi dasar untuk menguji atau mengembangkan lebih lanjut teori sosiologi yang ada.
Sosiologi terapan merupakan upaya menerapkan pengetahuan sosiologi ( sosiologi dasar / sosiologi teoritis) dalam kehidupan bermasyarakat.
Hal itu menunjukkan bahwa antara sosiologi dasar dan sosiologi terapan saling erat. Teori yang dihasilkan oleh sosiologi dasar menjadi sarana penting bagi sosiologi terapan untuk memahami dan memecahkan masalah sosial. Sebaliknya, hasil-hasil yang dicapaioleh sosiologi terapan menjadi bahan masukan penting bagi sosiologi dasar untuk menguji atau mengembangkan lebih lanjut teori sosiologi yang ada.
Sosiologi terapan merupakan upaya menerapkan pengetahuan sosiologi ( sosiologi dasar / sosiologi teoritis) dalam kehidupan bermasyarakat.
Mengenal Sosiologi Terapan
Istilah “sosiologi terapan” meruoakan terjemahan dari beberapa istilah yang berbeda-beda dalam bahasa inggris. Setidaknya ada tiga istilah yang biasa digunakan untuk menunjuk pada sosiolgi terapan. Ketiga istilah itu meliputi sociological practice, clinical sociology,dan applied sociology. Penggunaan keiga istilah itu mengindikasikan bahwa sosiologi terapan merupakan cabang ilmu yang relatif masih baru. Karena itu, belum ada kesepakatan mengenai isilah mana yang tepat untuk digunakan. Penggunaan istilah applied sociology umumnya lebih disarankan. Alasannya sederhana, karena sosiologi terapanada dasarnya merupakan upaya penerapan ( aplying) sosiologi ( stele & price, dari 2004 ).Apa sosiologi terapan? Ada banyak definisi mengenai hal itu. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
Sosiologi terapan adalah pemanfaatan ilmu sosiologi dengan tujuan khusus pada penerapannya secara peraktis terhadap perilaku manusia dan organisasi. (Palmer & Lamm,1998 )
Sosiologi terapan adalah setiap pemanfaatan perspektif sosiologis dan / atau alat dari padanya guna memahami, melakukan interfeksi atau meningkatkan kehidupan sosial manusia. ( Steele & Lutcofich, 1997 )
Sosiologi terapan merupakan upaya pemanfaatan ilmu sosiologi untuk mencari dan solusi atas masalah nyata masyarakat. Hal itu dilakukan dengan tiga tujuan sekaligus, yaitu memahami kenyataan sosial, mencari solusi terhadap masalah sosial ( interfensi ), meningkatkan kehidupan sosial ( Steele & Price, 2004 ).
yaitu teori fungsional – struktural, teori konflik sosial, dan teori interaksi – simbolik. Ketiga teori tersebut bisa dimanfaatkan sendiri – sendiri maupun bersama-bersama untuk
Ada kalanya pandangan ketiga teori itu dianggap kurang mencukupi atau kurang sesuai untuk memahami masalahd mencari solusinya.Jika terjadi demikian, maka perlu menyusu teori sendiri. Yang dimaksud dengan menyusun teori disini sesungguhnya lebih merupakan upaya mencari penjelasan rasional mengenai masalah konkret yang sedang dihadapi ( Steele & Price, 2004 ) upaya tersebut dilakukan melalui penelitian terapan. Sedikitnya ada tiga macam penilitian terapan yang biasa digunakan, meliputi penelitian tindakan ( Action research),penelitian dampak sosial ( Social impactassessment),dan penelitian evaluasi (Evaluation research ) ( Newman, 2000 ).
Penelitian tindakan adalah penelitian terapan yang memperlakukan pengetahuan sebagai bentuk kekuasaan dan mengaitkan antara penelitian dan tindakan sosial. Misalnya, penelitian yang menfokuskan pada upaya pemberdayaan masyarakat. Penelitian dampak sosialadalah penelitian terapan yang dilakukan untuk menilai sebuah rencana dan membuat rencana atau kebijakan alternatif. Contoh, penelitian mengenai perubahan pola pemukiman bila dibangun jalan tol. Sedangkan penelitian evaluasi adalah penelitian terapan yang berusaha menjawab pertanyaan, “ apakah sebuah program berjalan sebagaimana diharapkan ? ” Contoh :penelitian mengenai dampak peningkatan gaji terhadap produktifitas karyawan.
Penelitian terapan mempunyai ciri-ciri antara lain, umumnya dilaksanakan atas permintaan pihak tertentu; masalah penelitian cenderung “ sangat dibatasi ” oleh permintaan pihak pemesan; batasan dan setandar mutunya ditentukan oleh kemanfaatan hasil penelitian tersebut; perhatian utama lebih pada upaya untuk mengatasi masalah; penelitian dianggap berhasil bila hasil penelitian bisa mengatasi masalah.
Perkembangan dalam sosiologi terapan kini telah menimbulkan spesialisasi sosiologi, seperti misalnya sosiologi kesehatan dan sosiologi lingkungan. Sosiologi kesehatan misalnya mempelajari dampak AIDS terhadap keluarga, teman, dan masyarakat. Sedangkan sosiologi lingkungan misalnyan mempelajari mengenai masalah lingkungan dalam masyaraka miskin ( schefer & Lamm,1998 ).
Bagi warga masyarakat non-sosiolog, permanfaatan sosiologi/perspektif sosiologis dalam kehidupan sehari-hari terutama bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman mengenai berbagai masalah dan kebijakan sosial. Sebagaimana kita ketahui, ada begitu banyak masalah sosial dalam kehidupan kita. Demikian pula ada begitu banyak kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengatasi berbagai masalah dalam masyarakat Di sinilah sosiologi / prespektif sosiologis bisa menbantu kita untuk memproleh pemahaman mengenai cara menangani masalah sosial tersebut. Demikian pula, sosiologi / prespektif sosiologis memampukan untuk menilai kebijakan pemerintah tersebut.
Dengan kata lain, sosiologi/ perspektif sosiologis akan memungkinkan seseorang menjadi warga masyarakat yang lebih mampu bersikap proaktif. Sebab, ia mampu memahami secara rasional masalah-masalah sosial yang ada disekitarnya. Demikian pula, ia mampu menyikapi secara kritis-rasional berbagai kebijakan pemerintah.
Loading...
No comments:
Post a Comment