IMPERIALIAME
Imperialisme sebagai sebuah tahapan khusus dari kapitalisme (Lenin, 1916), Imperialisme muncul sebagai perkembangan dan kelanjutan langsung dari karakteristik-karakteristik fundamental kapitalisme secara umum. Tetapi kapitalisme hanya menjadi kapitalisme imperialis pada tahapan tertentu dan paling tinggi dalam perkembangannya, ketika beberapa karakteriistik fundamentalnya mulai berubah menjadi kebalikannya, ketika fiture-fitur dari epos transisidari kapitalisme ke sebuah sistem sosial dan ekonomi yang lebih tinggi telah mengambil bentuk dan menunjukkan diri mereka dalam semua bidang.Secara ekonomi, hal utama di dalam proses ini adalah pergeseran kapitalisme persaingan bebas oleh kapitalisme monopoli. Persaingan bebas adalah fitur utama dari kapitalisme dan produksi komoditas secara umum. Monopoli adalah kebalikan dari persaingan bebas, menciptakan industri skala besar dan menggeser industri kecil, menggantikan industri skala besar dengan industri skala yang lebih besar lagi dan membawa konsentrasi produksi dan kapital pada sebuah titik, dimana darinya telah tumbuh dan sedang berkembang monopoli.
Bila kita harus memberikan imperialisme sebuah definisi yang ppaling singkat, kita dapat mengatakan bahwa imperialisme adalah tahapan monopoli dari kapitalisme. Definisi semacam ini akan mengikutsertakan hal-hal yang paling penting. Disatu pihak, kapital finansial adalah kapital dari beberapa bank monopoli yang sangat besar, yang merger dengan kapital dari asosiasi-asosiasi monopoli industrialis dan pihak yang lain. Pembagian dunia adalah transisi dari sebuah kebijakan kolonial yang telah meluas tanpa halangan ke daerah-daerah yang belum direbut oleh kekuatan kapitalis, ke sebuah kebijakan kolonial kepemilikan monopoli atas daerah-daerah dunia yangtelah dibagi-bagi sepenuhnya.
Imperialisme juga di definisikan oleh Karl Kautsky, yang berpendapat bahwa imperialisme adalah sebuah produk dari kapitalisme industrial yang sangat maju. Impperialisme adalah hasrat dari setiap negeri kapitalis industrial untuk mengendalikan atau menjajah semua daerah-daerah agraria luas (ppenekanan dari Kautsky), tidak peduli negara mana yang mendudukinya. Namun definiisi yang dikemukakan Kautsky tidak berguna sama sekali karena ia berat sebelah, yakni tanpa basis yang jelas dan definisi ini hanya mempertimbangkan masalah kebangsaan. Definisi ini juga keliru jika mengartikan sebuah imperialisme lebih mengedepankan penjajahan daerah-daerah agraria saja.
Imperialisme dibagi menjadi dua yakni imperialisme kuno dan imperiialisme modern. Perbedaan antara imperialisme modern dengan imperialisme kuno ialah imperialisme yang baru menggantikan ambisi sebuah kekkaisaran tunggal dengan teoridan praktek kekaisaran-kekaisarannyangpaling bersaing, tiap-tiap dari mereka termotivasi nafsu kemegahan politik dan laba komrsil yang serupa, dan yang kedua dalam finansial atau investasi terhadap kepentingan perdagangan.
Latar belakang Imperialisme Modern
a. Faktor tekhnologiAkibat revolusi industri telah menempatkan berbagai negara eropa sebagai negara industri. Kemajuan industrialisasi melalui perkembangan tekhnologi menjadikan eropa menguasai dunia yang belum berkembangan. Penggunaan tekhnologi melalui alat-alat mesin telah menggantikan tenagga manusia, mendorong banyaknya barang-barnag dagangan yang dihasilkan secara cepat, murah, dan melimpah. Untuk keperluan proses industrinya, negara-negara eropa sangat memerlukan kebutuhan sumber-sumber bahan mentah. Kemajuan tekhnologi eropa menghantarkan mereka memiliki hegemoni dan dianggap sebagai pelopor umat manusiaa dunia. Maka dari itu, mereka sangat bersemangat untuk melakukan imperialisme.
b. Faktor kapitalisme
Kapitalisme merupakan unsur penting yang ikut melahirkan imperialisme modern. Ekspansi besar-besaran dari kekayaan dan kekuuasaan merupakan latar belakang perkembangan ekonomi Abad XIX, Abad XIX adalah suatu era penguasaan dunia bangsa eropa dengan kapitalisme dunianya, yang telah menimbulkan bagian-bagian dunia ini dan mengadakan emansipasi maupun eksploitasi.
Kaum kapitalis, utamanya para Bankir, sangat tertarik dalam bidang-bidang industri, hingga timbul Trust, Kartel, dan terbentuk perusahaan sejenis berubah menjadi perusahaan besar. Sistem kapitalisme telah menghasilkan barang dagangan yang melimpah sehinnga membutuhkan pemesaran barang. Maka dari itu, para kapittalis sangat mendukung negara mencari tanah- tanah jajahan.
FASISME
Fasisme pada dasarnya merupakan pemberontakan kedua setelah komunisme. Karena jika kita melihat fasisme secara spesifik, fasisme merupakan pengorganisasian pemerintahan dan masyarakat secara totaliter,oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis, rasialis, militeris dan imperialis. Fasisme ini muncul karena adanya rasa ketidakpuasan atas rakyat atas kebijakan pemerintah dan negara yang pertama kali menjadi fasis ialah Italia (1922) dan selanjutnyadisusul oleh Jerman, Spanyol, dst.Lil Black https://woof.tube/stream/hM6K5L9GgEJMeski fasisme ini merupakan pembrontakan kedua setelah komunisme, namun ada banyak perbedaan yang membedakan fasisme dengan komunisme. Dari segi tipikal, komunisme biasanya dikaitkan dengan negara-negara miskin dan keterbelakang seperti negara agraris. Sedangkan fasisme biasanya diakaitkan dengan negara-negara yang makmur secara tekhnologi maju. Selain itu, kalau komunisme biasanya merupakan produk dari masyarakat pra demokrasi dan pra industri. Sedangkan fasisme merupakan produk dari masyarakat pasca demokrasi dan pasca industri. Secara singkat,komunisme adalah cara paksaan untuk mengindustrialisasikan masyarakat keterbelakang, sedangkan fasisme merrupakan cara paksaan untuk mengatasi konflik-konflik dalam masyarakat industri maju.
Perlu diketahui bahwa akar psikologis Totaliterisme pada negara-negara fasis berasl dari tradisi otoriter yang telah mendominasi selama berabad-abad. Tanpa didasari setiap pemimpin memiliki siakap otoriter, halini dapat dilihat pada nafsu yang menggebu-gebu untuk meraih kekuasaan dan keinginan untuk mendominasi.
Teori dan Praktek Fasisme
Walaupun fasisme memiliki kesamaan dengan komunisme, namun fasisme tidak memiliki pernyataan yang mengikat tentang prinsip-prinsip seperti yang dimiliki komunisme. Ketiadaan pernyataan tentang prinsip-prinsip fasisme yang mengikat dan diakui secara universal bukanlah dalam pengertian yang mutlak, dalam artian tidak ada sama sekali .Meskipun tidak ada manifesto fasis dengan otoritas yang tak dapat di perdebatkan oleh kelompok fasis sendiri, namun tidak sulit utnuk menemukan unsur-unsur pokok dalam pandangan fasis ;
1. Ketidakpercayaan pada keampuhan nalar, yang merupakan ciri fasisme yang sangat menonjol. Fasisme menolak tradisi peradaban barat secara terang-terangan bersikap anti-rasional. Dalam urusan kemanusiaan, fasisme tidak mengandalkan akal / nalar. Tetapi mengutamakan unsusr-unsur dalam diri manusia yang irasional, sentimental & tak terkendali.
2. Pengingkaran persamaan derajat kemanusiaan yang merupakan ciri umum yang terdapat dalam gerakan / negara fasis.
3. Kode perilaku tentang perilakubmenekankan pada kekerasan dan kebohongan dalam semua bentuk hubungan antar manusia di dalam negara maupun antar bangsa.
4. Pemerintahan oleh kelompok elit, meruppakan prinsip yang secara terbuka dipertentangkan oleh kelompok fasis di mana-mana dengan apa yang mereka sebut “kekeliruan demokrasi ” yangg mengatakan bahwa rakyat mampu memerintah dirinya sendiri
5. Totaliterisme dalam semua bentuk hubungan antar manusia mencirikan fasisme sebagai suatu pandangan hidup dan bukan hanya sekedar sistem pemerintahan.
6. Rasialisme dan imperialisme, menungkapkan dua ciri dasar fasis yyakni ketidaksamaan martabat manusia dan kekerasan yang diterapkan pada masyarakat bangsa-bangsa.
7. Menentang hukum dan ketertiban internasional, atau perang merupakan konsekuensi logis dari keyakinan fasis pada ketidaksamaan martabat manusia, kekerasan, elitisme, rasialisme, dan imperialisme.
Ekonomi Fasis : Negara Korporasi
Negara yangbmenerapkan prinsip-prinsip fasis dalam meneta dan mengawasi perekonomian ialah negara Korporatis (Italia). Ada dua asumsi yang mendasari filsafat negara korporatis. Pertama, seorang warga negara tidak boleh terlibat dalamkegiatan politik, tetapi hanya menjalankan fungsi sebagai buruh, pengusaha, petani,dokter/ pengacara. Kedua, para elit penguasa dianggap memahami masalah penting yang mempengaruhi seluruh anggota masyarakat.Oleh karena itu, hanya mereka yang memenuhi syarat untuk memegang pemerintahan.Konsep demokrasi menolak pendekatan korporatis ini terhadap organisasi ekonomi dan politik karena berbagai alasan. Pertama, tidak selalu mudah untuk memisahkan aspek ekonomi dan aspek politik. Kedua, teori demokrasi menegaskan bahwa hanya pemakai sepatu yang merasakan cengkeraman sepatu itu. Pada akhirnya, demokrasi menolak anggapan fasis bahwa anggota kelas tertentu lebih unggul dalam membuat pertimbangan dari pada anggota masyarakat lainnya, sehingga atas dasar itu, mereka dengan sendirinya menjadi penguasa negara.
Dari aspek politik, fasisme mewujudkan negara yang menganut sistempartai tunggalyang dilengkapi dengan dinas polisi rahasia dan konsentrasi, sedangkan dari segi ekonomi dan sosial, fasisme menerapkan korporatisme. Contohnya saja rezim Italia yang membentuk negara korporatis untuk menunjukkan kepada rakyat italiadan dunia bahwa fasisme bukan hanya sekedar reaksi terhadap kapitalisme dan sosialisme liberal, tetapimerupakan suatu prinsiup baru yang kreatif dalam organisasi sosial dan ekonomi.
EROKOMUNISME
Erokomunisme pada intinya merupakan perkembangan dari ideologi komunisme di Eropa Barat dan Pergerakan Erokomunisme ini juga sudah dimulai sejak perang Dunia II. Erokomunisme ini pada dasarnya muncul sebagai pengganti dari praktek Marxis yang lebih mendasarkan pada Demokrasi Borjuis. Sedangkan Uni Soviet dan Cina dengan jelas menegaskan penolakannya terhadap praktek komunis yang diprakarsai oleh Karl Marx tersebut. Uni Soviet dan Cina tidak mendukung adanya demokrasi borjuis , akan tetapi mereka justru menginginkan supremasi sebagai kekuatan komunis yang dominan. Itu sebabnya mengapa partai-partai komunis yang ada di Eropa Barat menyatakan bahwa mereka telah mengembangkan ideologi komunis dengan caranya sendiri yakni Erokomunisme.Ideologi Erokomunisme
Meskipun ideologi erokomunisme mendapat sumbangan pemikiran dari beberapa tokoh, namun ideologi komunisme ini pada dasarnya berakar pada pemikiran Antonio Gramsci, Yakni seorang pendiri Partai Komunis Italia tahun 1921. Konsep Erokomunisme ini banyak mendapat sumbangan dari pemikiran beliau. Tujuan yang tercantum dalam ideologi ini ialah untuk melawan ancaman Fasisme yang bersifat totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis, rasialis, militeris dan imperialis dalam pengorganisasian pemerintahan serta pelestarian demokrasi sebagai iklim politik yang memungkinkan komunisme pada akhirnya dapat tumbuh subur. . Fasisme ini mucul pertama kali di Eropa, tepatnya di Italia pada tahun 1922.Perevisian konsep Marxisme bermula dari gagasan Antonio Grimsci (1891-1973) yang kemudian dituangkan dalam salah satu bukunya Prison Notebooks. Pada prinsipnya Grimsci menyampaikan betapa pentingnya partai komunis beraliansi dengan partai lain untuk bersama-sama merebut kekuasaan dari tangan kapitalis. Konsep partai tunggal sebagaimana di teorikan Vladimir Ilyits Ullianov yang kemudian dikenal dengan nama V.I.Lenin (1870-1924) oleh Gramsci, kekuasaan lebih mudah direbut dengan cara beraliansi dengan kekuatan lain melalui sistem parlementer. Pemikiran Gramsci inilah yang kemudian disebut-sebut sebagai awal bangkitnya komunisme baru dalam internasional yang berhasil merevisi dan memperbaiki Marxisme yang kemudian mengidentifikasikan dirinya dengan menyebut “Erokomunisme” .
Loading...
No comments:
Post a Comment