Konsep Psikotes Kraeplin, Administrasi, Skoring dan membaca hasil skor - Di negara Indonesia, ada berbagai macam instrumen tes atau alat tes psikologi yang fungsinya bermacam macam sesuai kebutuhan dan tujuan pengukuran psikologi yang ingin dicapai. Psikotes Psikologi tersebut punya banyak ragam dan skor yang berbeda beda sehingga dilakukan pengklasifikasian guna mendapatkan orientasi yang baik mengenai alat tes tersebut. Salah satu diantara banyak jenis instrumen tes Psikologi tersebut yakni psikotes Kraepelin yang termasuk ke dalam Group Test di mana tester (pemberi psikotes) menghadapi testee (peserta tes) dan Speed Test di mana mengutamakan kecepatan dan ketepatan pengerjaan tes.
Psikotes kraepelin pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikiater dari jerman bernama Emilie Kraepelin di sekitaran tahun 1856. Alat tes psikologi ini muncul oleh adanya fondasi konsep pemikiran dari pada faktor-faktor yang khusus ada pada sensori sederhana, sensori motor, perseptual dan tingkah laku. Pada awalnya kraeplin merupakan psikotes kepribadian. Akan tetapi dalam pekembangannya kini telah berubah menjadi psikotes bakat, dengan cara memodifikasi tekanan skoring dan teknik interpretasi. Sebuah hal yang wajib anda pahami bahwa alat tes kraeplin akan bermanfaat mengungkapkan beberapa faktor talent / bakat seperti: kecepatan, ketelitian, keajegan, dan ketahanan kerja di bawah tekanan.
Skoring Manual psikotes Kraeplin
4. Faktor ketahanan kerja (Hanker)
Psikotes kraepelin pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikiater dari jerman bernama Emilie Kraepelin di sekitaran tahun 1856. Alat tes psikologi ini muncul oleh adanya fondasi konsep pemikiran dari pada faktor-faktor yang khusus ada pada sensori sederhana, sensori motor, perseptual dan tingkah laku. Pada awalnya kraeplin merupakan psikotes kepribadian. Akan tetapi dalam pekembangannya kini telah berubah menjadi psikotes bakat, dengan cara memodifikasi tekanan skoring dan teknik interpretasi. Sebuah hal yang wajib anda pahami bahwa alat tes kraeplin akan bermanfaat mengungkapkan beberapa faktor talent / bakat seperti: kecepatan, ketelitian, keajegan, dan ketahanan kerja di bawah tekanan.
Administrasi Alat tes psikologi Kraeplin atau Psikotes Kraeplin
A. Alat tes yang dibutuhkan :
1. Lembar tes Kraepelin, tes ini terdiri dari puluhan lajur angka, namun biasanya yang dikerjakan tidak seluruhnya
2. stopwatch
3. pensil
4. meja yang cukup luas
5. papan tulis , marker/spidol atau flip chart untuk dipergunakan tester saat menjelaskan pada testi.
B. Prosedur pelaksanaan tes kraeplin
1. distribusikan lembar tes pada testee
2. Testee di instruksikan mengisi identitas pada tempat yang sudah ditentukan dalam lembar kertas tes, dan tidak diijinkan membuka lembaran tes sebelum diinstruksikan.
3. Jelaskan contoh mengisi/menjawab lembar tes di papan tulis.
4. Instruksi : “dalam tes ini anda akan menghadapi kolom – kolom yang terdiri dari angka. Tugas anda adalah “ :
- Jumlahkan tiap – tiap angka dengan angka diatasnya, kerjakan dari atas kebawah.
- Dari angka hasil penjumlahan tersebut, anda cukup menuliskan angka satuannya saja, misalnya hasil penjumlahan itu adalah 14 , maka anda hanya menulis angka 4 disamping kanan – antara kedua angka tersebut.
5. Bila anda membuat kesalahan dalam menjumlahkan, misalnya anda menjawab 8 padahal jawabannya adalah 3, maka anda tidak perlu menghapusnya. Anda cukup mencoret dengan satu garis angka yang salah tersebut dan menggantinya dengan angka yang benar.
6. Setiap mendengar ketukan (dicontohkan) , maka anda harus pindah ke lajur selanjutnya disebelah kanan. Dan mulailah kembali mengerjakan dari bawah keatas di lajur yang baru tersebut.
7. Anda hendaknya bekerja secepat dan seteliti mungkin.
8. Sebagai latihan marilah kita mengerjakan contoh yang terdiri dari 2 lajur angka yang terdapat pada lembaran tes. Kita mulai dari lajur kiri, mulai dari bawah dijumlahkan dengan angka diatasnya. “ya mulai”… setelah 30 detik beri ketukan, “stop, pindah kekolom selanjutnya”. Setelah 30 detik beri ketukan dan ucapkan “ya berhenti”. Setelah mengerjakan contoh pastikan semua testi mengerjakan dengan benar. “sekarang semuanya sudah paham?” , “sekarang letakkan dulu alat tulis anda”
9. Anda buka kertas yang ada dihadapan anda, bila saya beri tanda mulai maka anda mulai mengerjakan dari kolom paling kiri dari bawah keatas. Bila saya ketuk maka anda harus pindah kekolom selanjutnya. “Siap?” ,, “mulai !!”
Contoh sederhana hasil interpretasi psikotes Kraeplin:
Fungsi Tes kraepelin dapat digunakan untuk menentukan tipe performa sesorang dalam kerja:
1. Hasil penjumlahan angka yang sangat rendah, dapat mengindikasikan gejala depresi mental
2. Terlalu banyak salah hitung, dapat mengindikasikan adanya distraksi mental
3. Penurunan grafik secara tajam, dapat mengindikasikan epilepsi atau hilang ingatan sesaat waktu tes.
4. Rentang ritme/grafik yang terlalu besar (antara puncak tertinggi & terendah) dapat mengindikasikan adanya gangguan emosional.
Skoring Manual psikotes Kraeplin
Sebelum dikenalnya aplikasi skoring kraeplin, semua proses skoring dilakukan manual yang pengerjaannya bisa berjam jam dan perlu ketelitian tinggi.
Pada dasarnya kita menghitung 4 faktor bakat pada tes kraeplin:
1. Faktor Kecepatan (Panker) yaitu kecepatan mengerjakan tes
2. Faktor Ketelitian (Tianker) yaitu tingkat ketelitian mengerjakan tes
3. Faktor Keajegan (Janker)
4. Faktor ketahanan kerja (Hanker)
Proses skoring dan penghitungan 4 faktor diatas cukup panjang dan perlu memakai rumus rumus perhitungan yang rumit sehingga bisa melelahkan korektor tes.
hasil akhir dari perhitungan berupa angka/skor peserta yang kemudian bisa digolongkan sesuai kebutuhan penyelenggara tes:
1.Sangat kurang, Ini menandakan peserta tes memiliki kinerja yang buruk
2. Kurang, Ini menandakan peserta masih dibawah standar kinerja yang baik
3. Sedang, Ini menandakan kemampuan peserta ada di rata rata standar kebanyakan orang
4. Baik, Artinya memiliki potensi kinerja yang diatas rata rata
5. Sangat baik/Baik Sekali artinya memiliki potensi kinerja yang bagus
Loading...
No comments:
Post a Comment