Perlu digaris bawahi bahwa sejak semula tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan, atau lebih tapat, keuntungan adalah hal yang pokok bagi kelangsungan bisnis, walaupun bukan tujuan satu-satunya. Sebagaimana dianut oleh pandangan bisnis yang ideal, maka dari sudut pandang etika, keuntungan bukan hal yang buruk. Bahkan secara moral, keuntungan merupakan hal yang baik, dan diterima karena, pertama, keuntungan memungkinkan suatu perusahaan bertahan dalam kegiatan bisnisnya. Kedua, tanpa memiliki keuntungan, tidak ada pemilik modal yang bersedia menanamkan modalnya, dan karena itu tidak akan menjadi aktivitas ekonomi demi memacu pertumbuhan ekonomi. Ketiga, keuntungan memungkinkan perusahaan tidak hanya bertahan tetapi juga untuk menghidupi karyawan-karyawannya, bahkan pada tingkat dan taraf hidup yang lebih baik. keuntungan yang diperoleh, perusahaan dapat terus mengembangkan usahanya yang berarti menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Dalam persaingan bisnis yang ketat, para pelaku bisa sadar betul bahwa perusahaan yang unggul bukan karena perusahaan mempunyai kinerja bisnis manajerial financial yang baik, melainkan perusahaan juga mempunyai kinerja etis dan etos yang baik.
Kedua, dalam persaingan bisnis yang ketat, para pelaku bisnis yang modern sangat sadar bahwa konsumen adalah raja. Oleh karena itu, hal yang paling pokok untuk bisa untung dan bertahan dalam pasar yang penuh persaingan adalah sejauh mana suatu perusahaan bisa merebut dan mempertahankan kepercayaan konsumen. Ini bukan merupakan hal yang mudah.
Karena dalam pasar yang penuh dengan persaingan dan pasar yang bebas dan terbuka, dimana ada beragam barang dan jasa ditawarkan dengan harga dan mutu yang kompetitif, sekali konsumen dirugikan, maka mereka akan berpaling dari perusahaan tersebut.
Yang paling pokok, adalah para pelaku bisnis modern sadar betul bahwa kepecayaan konsumen hanya mungkin dijaga dengan memperhatikan citra bisnisnya sebagai bisnis yang baik dan etis. Termasuk didalamnya adalah pelayanan, tanggapan terhadap keluhan konsumen, hormat pada hak dan kepentingan konsumen, menawarkan barang dan jasa dengan mutu yang baik dan harga yang sebanding., tidak menipu konsumen dengan iklan bombastis dan seterusnya.
Hal ini kini benar-benar oleh perusahaan-perusahaan yang memang ingin membangun sebuah kerajaan bisnis bertahan lama, mereka sadar bahwa kini konsumen sangat kritis dan tidak mudah dibohongi.
Keempat, perusahaan modern juga semakin menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang siap dieksploitasi demi mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Justru sebaliknya, karyawan dianggap sebagai subyek utama dari bisnis suatu perusahaa
Dalam bisnis yang penuh persaingan ketat, karyawan adalah orang-orang professional yang tidak mudah diganti. Karena penggantian tenaga professional akan merugikan perusahaan dari segi financial, waktu, energy, irama kerja perusahaan, team work dan seterusnya. Dengan demikian yang paling ideal bagi perusahaan modern adalah bagaimana menjaga dan mempertahankan tenaga kerja professional yang ada daripada membiarkan mereka pergi dan mengundurkan diri.
PT RUTAN berdiri pada bulan Agustus tahun 1942 di Malang. Bergerak di bidang industri mesin pertanian, dengan produk utama meliputi : Traktor tangan, Pompa air, Mesin pengairan skala mikro, Mesin pengolah beras, Mesin pengering, Rol karet gulungan padi, diesel engine, welder, generator set, dan kapal aluminum.
Awalnya PT RUTAN ini hanya sebagai bengkel sepeda, kemudian berkembang menjadi tempat reparasi senjata pada zaman perang. Kemudian berkembang menjadi CV GUNTUR yang memproduksi pompa air untuk irigasi/pengairan. Setelah itu berubah nama menjadi PT AGRINDO yang bergerak dibidang mesin-mesin penggilingan padi. Kemudian berkembang lagi menjadi PT TRD yang memproduksi mesin diesel.
Kami memiliki 7 kantor cabang yang mempunyai jaringan diseluruh Indonesia, yaitu Jakarta, Medan, Palembang, Lampung, Semarang dan Makassar. Selain itu, PT RUTAN juga bekerjasama dengan perusahaan luar negeri seperti ISEKI (swiss), SATAKE (jepang), CROWN (korea), dan KIRLOSKAR (india)
Visi Perusahaan
“Menjadi perusahaan penyedia peralatan pertanian terbesar di Asia Tenggara”.
Misi Perusahaan
“Memasarkan peralatan pertanian dengan harga yang sewajarnya dan untuk membantu Pemerintah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang stabil”. Kami menyadari bahwa, dalam rangka memperoleh kesuksesan di dalam usaha tersebut, kami secara terus menerus mengembangkan teknologi tepatguna, manajemen profesional dan memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan kami.
Dalam mengelolah perusahaannya, peranan etika yang ditunjukkan dalam lingkup globalisasi khususnya pada bidang pemasaran produk-produk perusahaan. Dimana ketika pada saat penjualan barang di masyarakat ada pesaing dari luar yang mematok harga jualnya dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga barang yang di pasarkan oleh perusahaan dalam negeri, maka tindakan utama yang dilakukan adalah dengan menurunkan harga barang produkn yang dipasarkan kemasyarakat agar konsumen tidak beralih keproduk lain.
Upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah produk-produk lain masuk ke wilayah tempat pemasaran adalah dengan memberikan garansi kepada konsumen yang membeli, diantaranya garansi produk dan teknis. Garansi produk yang diberikan adalah dengan mengganti alatnya jika pemakaian belum lama dalam artian belum melewati masa garansi. Kemudian dari segi teknis yaitu pihak perusahaan memberikan jaminan alat-alat/sparkpart jika alat yang dijual mengalami kerusakan sebelum melewati masa garansi. Selain dari itu, pihak perusahaan sesering mungkin berkunjung kedaerah untuk terjun langsung untuk melihat kondisi alat-alat yang ada.
Dalam persaingan bisnis yang ketat, para pelaku bisa sadar betul bahwa perusahaan yang unggul bukan karena perusahaan mempunyai kinerja bisnis manajerial financial yang baik, melainkan perusahaan juga mempunyai kinerja etis dan etos yang baik.
Kedua, dalam persaingan bisnis yang ketat, para pelaku bisnis yang modern sangat sadar bahwa konsumen adalah raja. Oleh karena itu, hal yang paling pokok untuk bisa untung dan bertahan dalam pasar yang penuh persaingan adalah sejauh mana suatu perusahaan bisa merebut dan mempertahankan kepercayaan konsumen. Ini bukan merupakan hal yang mudah.
Karena dalam pasar yang penuh dengan persaingan dan pasar yang bebas dan terbuka, dimana ada beragam barang dan jasa ditawarkan dengan harga dan mutu yang kompetitif, sekali konsumen dirugikan, maka mereka akan berpaling dari perusahaan tersebut.
Yang paling pokok, adalah para pelaku bisnis modern sadar betul bahwa kepecayaan konsumen hanya mungkin dijaga dengan memperhatikan citra bisnisnya sebagai bisnis yang baik dan etis. Termasuk didalamnya adalah pelayanan, tanggapan terhadap keluhan konsumen, hormat pada hak dan kepentingan konsumen, menawarkan barang dan jasa dengan mutu yang baik dan harga yang sebanding., tidak menipu konsumen dengan iklan bombastis dan seterusnya.
Hal ini kini benar-benar oleh perusahaan-perusahaan yang memang ingin membangun sebuah kerajaan bisnis bertahan lama, mereka sadar bahwa kini konsumen sangat kritis dan tidak mudah dibohongi.
Holmes https://verystream.com/stream/bnPwmZT3hJmKetiga, dalam system pasar terbuka dengan peran pemerintah yang bersifat netral dan berpihak tetapi secara efektif menjaga agar kepentingan dan hak dari semua pihak dijamin. Para pelaku bisnis berusaha sebaik mungkin untuk menghindarkan campur tangan pemerintah, karena baginya akan mengganggu kelangsungan bisnisnya. Salah satu cara yang paling efektif untuk keperluan itu adalah dengan cara menjalankan bisnisnya secara baik dan etis, yaitu dengan menjalankan bisnis sedemikian rupa tanpa sengaja merugikan kepentingan semua pihak yang terkait dalam bisnisnya. Asumsinya adalah, jika sampai terjadi ia menjalankan bisnisnya dengan merugikan pihak tertentu, maka pemerintah yang tuhasnya adalah menjaga dan menjamin hak dan kepentingan semua pihak tanpa terkecuali, dan ini kita andaikan dijalankan secara konsekuen akan serta merta turun tangan mengambil tindakan tertentu untuk menertibkan praktek bisnis yang tidak baik itu. Termasuk dalam tindakan tersebut, adalah larangan atau pencabutan ijin usaha perusahaan tersebut yang mana akan fatal bagi nasib perusahaan tersebut. Jadi, dari pada melakukan bisnis yang melanggar kepentingan, para pelaku bisnis berusaha sedapat mungkin untuk secara proaktif berbisnis secara baik dan etis. Paling kurang ini adalah tuntutan dari dalam perusahaan tersebut demi kelangsungan perusahaan itu, demi mendapat keuntungan yang menjadi tujuan pokok bisnis.
Keempat, perusahaan modern juga semakin menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang siap dieksploitasi demi mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Justru sebaliknya, karyawan dianggap sebagai subyek utama dari bisnis suatu perusahaa
n yang sangat memungkinkan berhasil tidaknya perusahaan tersebut.
Dalam bisnis yang penuh persaingan ketat, karyawan adalah orang-orang professional yang tidak mudah diganti. Karena penggantian tenaga professional akan merugikan perusahaan dari segi financial, waktu, energy, irama kerja perusahaan, team work dan seterusnya. Dengan demikian yang paling ideal bagi perusahaan modern adalah bagaimana menjaga dan mempertahankan tenaga kerja professional yang ada daripada membiarkan mereka pergi dan mengundurkan diri.
PT RUTAN berdiri pada bulan Agustus tahun 1942 di Malang. Bergerak di bidang industri mesin pertanian, dengan produk utama meliputi : Traktor tangan, Pompa air, Mesin pengairan skala mikro, Mesin pengolah beras, Mesin pengering, Rol karet gulungan padi, diesel engine, welder, generator set, dan kapal aluminum.
Awalnya PT RUTAN ini hanya sebagai bengkel sepeda, kemudian berkembang menjadi tempat reparasi senjata pada zaman perang. Kemudian berkembang menjadi CV GUNTUR yang memproduksi pompa air untuk irigasi/pengairan. Setelah itu berubah nama menjadi PT AGRINDO yang bergerak dibidang mesin-mesin penggilingan padi. Kemudian berkembang lagi menjadi PT TRD yang memproduksi mesin diesel.
Kami memiliki 7 kantor cabang yang mempunyai jaringan diseluruh Indonesia, yaitu Jakarta, Medan, Palembang, Lampung, Semarang dan Makassar. Selain itu, PT RUTAN juga bekerjasama dengan perusahaan luar negeri seperti ISEKI (swiss), SATAKE (jepang), CROWN (korea), dan KIRLOSKAR (india)
Visi Perusahaan
“Menjadi perusahaan penyedia peralatan pertanian terbesar di Asia Tenggara”.
Misi Perusahaan
“Memasarkan peralatan pertanian dengan harga yang sewajarnya dan untuk membantu Pemerintah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang stabil”. Kami menyadari bahwa, dalam rangka memperoleh kesuksesan di dalam usaha tersebut, kami secara terus menerus mengembangkan teknologi tepatguna, manajemen profesional dan memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan kami.
Dalam mengelolah perusahaannya, peranan etika yang ditunjukkan dalam lingkup globalisasi khususnya pada bidang pemasaran produk-produk perusahaan. Dimana ketika pada saat penjualan barang di masyarakat ada pesaing dari luar yang mematok harga jualnya dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga barang yang di pasarkan oleh perusahaan dalam negeri, maka tindakan utama yang dilakukan adalah dengan menurunkan harga barang produkn yang dipasarkan kemasyarakat agar konsumen tidak beralih keproduk lain.
Upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah produk-produk lain masuk ke wilayah tempat pemasaran adalah dengan memberikan garansi kepada konsumen yang membeli, diantaranya garansi produk dan teknis. Garansi produk yang diberikan adalah dengan mengganti alatnya jika pemakaian belum lama dalam artian belum melewati masa garansi. Kemudian dari segi teknis yaitu pihak perusahaan memberikan jaminan alat-alat/sparkpart jika alat yang dijual mengalami kerusakan sebelum melewati masa garansi. Selain dari itu, pihak perusahaan sesering mungkin berkunjung kedaerah untuk terjun langsung untuk melihat kondisi alat-alat yang ada.
Loading...
No comments:
Post a Comment