5.1. Elastisitas Permintaan
Dalam pembahasan mengenai permintaan dan penawaran kita melihat adanya hubungan yang jelas antara harga dan jumlah barang dan jasa yang diminta atau ditawarkan. Tetapi dalam pembahasan tersebut tidak dijelaskan mengenai besarnya reaksi konsumen terhadap adanya perubahan harga dari barang dan jasa yang diminta atau ditawarkan.
Untuk mengukur seberapa besar reaksi konsumen terhadap perubahan harga dan faktor-faktor lainnya, para ahli ekonomi menggunakan konsep elastisitas. Elastisitas adalah rasio yang mengukur perubahan jumlah yang diminta atau ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor yang memengaruhinya. Adapun pengertian dari elastisitas permintaan adalah rasio yang mengukur derajat kepekaan jumlah barang yang diminta sebagai akibat perubahan harga.
5.2. Menghitung Elastisitas Harga Permintaan
Nilai koefisien elastisitas permintaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
atau
Angka elastisitas harga bernilai negatif, yaitu E=-2 memiliki arti jika harga barang naik 1%, permintaan terhadap barang tersebut turun 2%, ceteris paribus. Begitu juga sebaliknya. Semakin besar nilai negatifnya, semakin elastik permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besar dibanding perubahan harga. Angka E dapat disebut dalam nilai absolut. E=-2, artinya sama dengan E=2.
5.3. Jenis-Jenis Koefisien Elastisitas Harga pada Permintaan
Ada lima jenis koefisien elastisitas harga pada permintaan, yaitu elastik, inelastik, elastik uniter, elastik sempurna, dan inelastik sempurna.
a. Elastik, adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih besar daripada persentase perubahan harga, atau jika nilai koefisien > 1, biasanya terdapat pada barang-barang yang memiliki tingkat substitusi banyak, misalnya pada barang elektronik, seperti televisi dan telepon seluler.
b. Inelastik, adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil daripada persentase perubahan harganya (nilai koefisien < 1), biasanya terdapat pada barang yang tidak memiliki banyak substitusi, misalnya garam.
c. Elastik uniter, adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta sama dengan persentase perubahan harganya (nilai koefisien = 1), terdapat pada sebagian barang elektronik, misalnya vcd player dan dvd player.
d. Elastik sempurna, adalah harga tidak berubah, tetapi jumlah yang diminta berubah. Contohnya harga garam dan harga bensin.
e. Inelastik sempurna, adalah berapapun perubahan harga yang terjadi tidak akan berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta. Contohnya harga beras.
Kelima jenis koefisien elastisitas harga pada permintaan tersebut dapat diringkas pada Tabel 4.
MIDE 344 VIDEOTabel 4. Jenis-Jenis Koefisien Elastisitas Harga pada Permintaan
Jenis Elastisitas
|
Keterangan
|
Nilai Koefisien
|
Elastik
|
Persentase perubahan jumlah yang diminta lebih besar daripada persentase perubahan harga
|
Ed > 1
|
Inelastik
|
Persentase perubahan jumlah yang diminta lebih kecil daripada persentase perubahan harga
|
Ed < 1
|
Elastik Uniter
|
Persentase perubahan jumlah yang diminta sama dengan persentase perubahan harga
|
Ed = 1
|
Elastik Sempurna
|
Tidak ada perubahan harga, jumlah yang diminta berubah.
|
Ed = ∞
|
Inelastik Sempurna
|
Tidak ada perubahan jumlah yang diminta, berapapun perubahan harga
|
Ed = 0
|
5.4. Elastisitas Harga pada Permintaan berdasarkan Kemiringan Kurva
Kurva 4. Elastisitas Harga pada Permintaan berdasarkan Kemiringan Kurva. |
Kurva D1 adalah inelasik sempurna ditunjukkan dengan elastisitas permintaan sama dengan nol (|Ed| = 0).
Kurva D2 – D3, kurva semakin tidur mengakibatkan elastisitas semakin besar ditunjukkan 0 < |Ed| < ∞.
Kurva D4 adalah elasik sempurna ditunjukkan dengan elastisitas permintaan sama dengan tak hingga (|Ed| = ∞).
Contoh Soal :
Pada saat harga handphone merek tertentu Rp1.600.000,00, jumlah yang diminta 40 unit. Kemudian harga naik menjadi Rp2.000.000,00 jumlah yang diminta turun menjadi 20 unit. Berapakah nilai koefisien elastisitas pada harga permintaan telepon seluler tersebut
Jawaban :
Diketahui:
P = Rp1.600.000,00
Q = 40 unit
∆P = Rp2.000.00,00 – Rp1.600.000,00 = Rp400.000,0
∆Q = 20 unit – 40 unit = –20 unit
Permintaan bersifat elastik karena nilai koefisien lebih besar dari 1. Nilai elastisitas tersebut menjelaskan bahwa apabila harga naik sebesar 1%, maka jumlah yang diminta akan berkurang sebesar 2%.
5.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
a. Ketersediaan Barang Substitusi
Semakin banyak dan semakin baik barang substitusi, maka elastisitas permintaannya akan cenderung semakin besar. Barang-barang yang memiliki substitusi cenderung mempunyai elastisitas harga yang lebih tinggi daripada barang-barang yang tidak memiliki substitusi. Jadi jika harga teh naik, para konsumen akan beralih ke barang substitusinya, seperti kopi dan cokelat, sehingga koefisien elastisitas harga dari permintaan teh cenderung tinggi. Sebaliknya, karena tidak ada barang substitusi untuk garam, maka elastisitasnya cenderung sangat rendah.
b. Jumlah Penggunaan Barang dan Jasa
Semakin besar jumlah penggunaan barang dan jasa, akan semakin besar elastisitas permintaannya. Sebagai contoh, elastisitas aluminium cenderung lebih besar daripada elastisitas mentega. Mentega hanya dapat digunakan sebagai makanan, sedangkan alumunium memiliki ratusan jumlah penggunaan, misalnya untuk kapal terbang, jaringan listrik, dan perabot rumah tangga.
c. Pengeluaran atas Barang dan Jasa
Semakin besar persentase pendapatan yang digunakan untuk pengeluaran barang dan jasa, maka elastisitas permintaannya cenderung semakin besar. Jadi, permintaan akan mobil cenderung jauh lebih besar elastisitasnya daripada permintaan akan sepatu.
d. Intensitas Kebutuhan
Jika kebutuhan akan suatu barang dan jasa sangat besar, kenaikan harga sedikit sekali pengaruhnya terhadap permintaan. Sebagai contoh, kebutuhan pokok seperti beras dikatakan bersifat inelastik, artinya meskipun harganya naik, masyarakat tetap membutuhkan dan akan membelinya.
e. Masa Penyesuaian
Semakin lama periode yang diperlukan bagi penyesuaian jumlah barang dan jasa yang diminta, maka permintaannya cenderung semakin elastik. Hal ini disebabkan karena konsumen memerlukan waktu untuk mempelajari pergerakan harga-harga baru. Sebagai contoh, barang elektronik seperti komputer, telepon seluler lebih bersifat elastik, karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pembeliannya dapat ditunda sampai suatu waktu saat harganya mengalami penurunan.
5.6. Elastisitas Penawaran
Hal yang berlaku untuk permintaan, dapat pula berlaku untuk penawaran. Elastisitas harga atas penawaran atau elastisitas penawaran adalah sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga.
5.7. Menghitung Elastisitas Penawaran
Nilai koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
atau
Kita bisa melihat secara langsung bahwa definisi dan rumus elastisitas penawaran tetap sama dengan definisi dan rumus elastisitas permintaan. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa jumlah yang ditawarkan bereaksi terhadap harga secara positif (berbanding lurus dengan harga). Hal ini menunjukkan bahwa dalam elastisitas penawaran kenaikan harga akan menciptakan peningkatan jumlah yang ditawarkan, sebaliknya penurunan harga akan menyebabkan penurunan jumlah yang ditawarkan.
Contoh Soal (SPMB 2003) :
Penawaran terhadap benda-benda antik dan langka koefisien elastisitasnya, yaitu ....
a. elastik
b. elastik sempurna
c. inelastik
d. inelastik sempurna
e. elastik uniter
Penyelesaian:
Benda-benda antik dan langka jumlah penawarannya cenderung tetap pada berapapun tingkat harga, sehingga penawarannya bersifat inelastis sempurna (kurva penawaran sejajar dengan sumber vertikal atau harga).
Jawaban : D
Jawaban : D
5.8. Jenis-Jenis Koefisien Elastisitas Harga pada Penawaran
Seperti halnya pada permintaan, terdapat lima jenis koefisien elastisitas harga pada penawaran, yaitu:
a. Elastik, jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih besar dari pada persentase perubahan harga, atau jika nilai koefisien >1.
b. Inelastik, jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih kecil dari pada persentase perubahan harganya (nilai koefisien < 1).
c. Elastik uniter, jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harganya (nilai koefisien = 1).
d. Elastik sempurna, jika harga tidak berubah sedangkan jumlah yang ditawarkan berubah.
e. Inelastik sempurna, jika perubahan harga tidak mampu mengubah jumlah yang ditawarkan.
Kelima jenis koefisien elastisitas harga pada penawaran tersebut dapat diringkas pada Tabel 5.
Tabel 5. Jenis-Jenis Koefisien Elastisitas Harga pada Penawaran
Tabel 5. Jenis-Jenis Koefisien Elastisitas Harga pada Penawaran
Jenis Elastisitas
|
Keterangan
|
Nilai Koefisien
|
Elastik
|
Persentase perubahan jumlah yang ditawarkan lebih besar daripada persentase perubahan harga
|
Es > 1
|
Inelastik
|
Persentase perubahan jumlah yang ditawarkan lebih kecil daripada persentase perubahan harga
|
Es < 1
|
Elastik Uniter
|
Persentase perubahan jumlah yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harga
|
Es = 1
|
Elastik Sempurna
|
Tidak ada perubahan harga, jumlah yang ditawarkan berubah.
|
Es = ∞
|
Inelastik Sempurna
|
Tidak ada perubahan jumlah yang ditawarkan, berapapun perubahan harga
|
Es = 0
|
5.9. Elastisitas Harga pada Penawaran berdasarkan Kemiringan Kurva
Kurva 5. Elastisitas Harga pada Penawaran berdasarkan Kemiringan Kurva. |
Kurva S1 adalah inelasik sempurna ditunjukkan dengan elastisitas penawaran sama dengan nol (Es = 0).
Kurva S2 – S3, kurva semakin tidur mengakibatkan elastisitas semakin besar ditunjukkan 0 < Es < ∞.
Kurva S4 adalah elasik sempurna ditunjukkan elastisitas penawaran sama dengan tak hingga (Es = ∞).
Contoh Soal :
Pada harga Rp3.000,00/lusin jumlah buku tulis ditawarkan sejumlah 100 lusin. Jika harga turun menjadi Rp2.700,00/lusin, jumlah buku tulis yang ditawarkan sebanyak 90 lusin. Tentukan elastisitas penawarannya.
Diketahui:
P = Rp 3.000,00
Q = 100 lusin
ΔP = Rp 3.000,00 – Rp 2.700,00 = Rp 300,00
ΔQ = 100 lusin – 90 lusin = 10 lusin
Penawaran bersifat elastik uniter karena nilai koefisien sama dengan 1. Nilai elastisitas tersebut menjelaskan bahwa jika harga naik sebesar 1%, jumlah yang diminta akan bertambah sebesar 1%.
5.10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Sama halnya dengan elastisitas permintaan, elastisitas penawaran dipengaruhi oleh jumlah persediaan, mobilitas faktor produksi, jangka waktu produksi, dan daya tahan penyimpanan.
a. Jumlah Persediaan
Apabila perusahaan menyimpan persediaan dalam jumlah besar, kurva penawaran akan lebih elastik karena dapat segera memasoknya ke pasar jika ada permintaan dari masyarakat. Jika persediaan sudah habis, perusahaan akan kesulitan dalam memasok barang sehingga kurva penawaran akan lebih inelastik.
b. Mobilitas Faktor Produksi
Faktor produksi dikatakan memiliki mobilitas yang tinggi apabila mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika faktor produksi memiliki mobilitas tinggi, produsen dapat menyesuaikan kapasitas produksinya (besarnya produksi) sehingga penawaran lebih elastik.
c. Jangka Waktu Produksi
Jangka waktu berproduksi sangat memengaruhi elastisitas penawaran barang. Penarawan barang hasil industri akan berbeda dengan hasil pertanian. Untuk menambah penawaran, sektor pertanian membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibanding sektor industri. Oleh karena itu, penawaran hasil pertanian umumnya lebih inelastik dari sektor industri karena produsen tidak dapat memenuhi tambahan pada pesanan dengan cepat meskipun harga produk pertanian meningkat.
d. Daya Tahan Penyimpanan
Produk-produk yang memiliki daya tahan lebih singkat seperti makanan, hasil pertanian, umumnya lebih inelastik. Akan tetapi, produk dengan daya tahan lebih lama seperti kulkas, mesin jahit, kompor gas cenderung lebih elastik.
Untuk memudahkan dalam memahami konsep elastisitas harga baik permintaan maupun penawaran, pernyataan yang bisa dijadikan acuan adalah bahwa suatu barang dikatakan bersifat elastik, apabila perubahan harga berpengaruh besar terhadap jumlah barang yang diminta atau ditawarkan. Adapun suatu barang dikatakan bersifat inelastik, apabila adanya perubahan harga kurang berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta atau ditawarkan.
Loading...
No comments:
Post a Comment