Perekonomian dunia mengalami perubahan sejak dasarwarsa tujuh puluh hingga tahun 2000 an yang bersifat mendasar atau struktural serta mempunyai kecenderungan jangka panjang dan konjungtural. Perubahan dan perkembangan ini dikenal orang dengan istilah globalisasi.
Gejala globalisasi terjadi pada kegiatan finansial, produksi, investasi perdagangan yang kelak berpengaruh pada hubungan antar bangsa dan hubungan antar individu dalam segala aspek kehidupan. Hubungan antar bangsa menjadi lebih saling tergantung yang bahkan menjadikan ekonomi dunia menjadi satu sehinga seolah-olah batas antar negara dalam kegiatan perdagangan, bisnis tidak ada lagi. (borderless world)
Pada umumnya negara di dunia menghadapi perkembangan tersebut dengan melakukan langkah penyesuaian baik dalam wilayah regional maupun masing individu negara yang kecenderungannya mengarah kepada proteksionisme. Hal terlihat jelas dengan munculnya blok blok perdagangan yang pada intinya justru melanggar kesepakatan yang dituangkan dalam WTO.
Globalisasi ekonomi ditandai dengan makin menipisnya batas-batas investasi atau pasar secara nasional, regional ataupun internasional. Hal ini disebabkan oleh : (Halwani, 2005 : 194)
Komunikasi dan tranportasi yang semakin canggih,
Lalu lintas devisa yang makin bebas,
Ekononomi negara yang makin terbuka,
Penggunaan secara keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap negara,
Metode produksi dan perakitan dengan organisasi yang makin efisien,
Semakin pesatnya perkembangan perusahaan multinasional (MNC) di hampir segala penjuru dunia.
Steiner (1997) menjelaskan bahwa ada tiga faktor yang mendorong terjadinya perubahan global. Pertama, produk nasional kotor (GNP) tumbuh dan meningkat dengan cepat, terutama di negara-negara maju. Kedua, revolusi dalam teknologi komunikasi. Ketiga, kekuatan-kekuatan yang mempermudah munculnya perusahaan besar berskala global.
Kerangka landasan yang ingin dicapai tersebut meliputi unsur sebagai berikut :
· Penciptaan struktur ekspor non migas yang kuat dan tangguh dengan cara melakukan diversifikasi produk maupun pasar serta pelakunya,
· Penciptaan sistem distribusi nasional yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan daya saing produk ekspor, mempertahan tingkat harga yang stabil dalam negeri,
· Peningkatan daya saing usaha pelaku dalam kegiatan ekonomi perdangan baik dalam negeri maupun ekspor dengan memupuk kebersamaan yang kokoh dalam menghadapi pasar dunia yang makin ketat,
· Tranpanransi pasar dan pengelolaan kegiatan perdagangan dengan membangun sistem jaringan perdagangan.
· Meningkatkan peran lembaga penunjang perdagangan seperti badan pelaksana bursa komoditi, pasar lelang, BPEN , dll,
Gejala globalisasi terjadi pada kegiatan finansial, produksi, investasi perdagangan yang kelak berpengaruh pada hubungan antar bangsa dan hubungan antar individu dalam segala aspek kehidupan. Hubungan antar bangsa menjadi lebih saling tergantung yang bahkan menjadikan ekonomi dunia menjadi satu sehinga seolah-olah batas antar negara dalam kegiatan perdagangan, bisnis tidak ada lagi. (borderless world)
Pada umumnya negara di dunia menghadapi perkembangan tersebut dengan melakukan langkah penyesuaian baik dalam wilayah regional maupun masing individu negara yang kecenderungannya mengarah kepada proteksionisme. Hal terlihat jelas dengan munculnya blok blok perdagangan yang pada intinya justru melanggar kesepakatan yang dituangkan dalam WTO.
Globalisasi ekonomi ditandai dengan makin menipisnya batas-batas investasi atau pasar secara nasional, regional ataupun internasional. Hal ini disebabkan oleh : (Halwani, 2005 : 194)
Komunikasi dan tranportasi yang semakin canggih,
Lalu lintas devisa yang makin bebas,
Ekononomi negara yang makin terbuka,
Penggunaan secara keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap negara,
Metode produksi dan perakitan dengan organisasi yang makin efisien,
Semakin pesatnya perkembangan perusahaan multinasional (MNC) di hampir segala penjuru dunia.
Steiner (1997) menjelaskan bahwa ada tiga faktor yang mendorong terjadinya perubahan global. Pertama, produk nasional kotor (GNP) tumbuh dan meningkat dengan cepat, terutama di negara-negara maju. Kedua, revolusi dalam teknologi komunikasi. Ketiga, kekuatan-kekuatan yang mempermudah munculnya perusahaan besar berskala global.
Ibarra https://woof.tube/stream/AQiR5LXDmE9
Kebijakan Perdagangan.
Kebijakan perdangan dalam periode memasuki era lepas landas diarahkan pada penciptaan dan pemantapan kerangka landasan perdagangan yaitu dengan meningkatkan efisiensi perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri dengan tujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa, mendorong pembentukan harga yang layak dalam iklim persaingan yang sehat, menunjang usaha peningkatan efisiensi produksi, mengembangkan ekspor, memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja, meningkatkan dan memeratakan pendapatan rakyat serta memantapkan stabilitas ekonomi.Kerangka landasan yang ingin dicapai tersebut meliputi unsur sebagai berikut :
· Penciptaan struktur ekspor non migas yang kuat dan tangguh dengan cara melakukan diversifikasi produk maupun pasar serta pelakunya,
· Penciptaan sistem distribusi nasional yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan daya saing produk ekspor, mempertahan tingkat harga yang stabil dalam negeri,
· Peningkatan daya saing usaha pelaku dalam kegiatan ekonomi perdangan baik dalam negeri maupun ekspor dengan memupuk kebersamaan yang kokoh dalam menghadapi pasar dunia yang makin ketat,
· Tranpanransi pasar dan pengelolaan kegiatan perdagangan dengan membangun sistem jaringan perdagangan.
· Meningkatkan peran lembaga penunjang perdagangan seperti badan pelaksana bursa komoditi, pasar lelang, BPEN , dll,
Loading...
No comments:
Post a Comment