Pemilik dan para pemangku kepentingan perusahaan (manajer, karyawan, pelanggan, pemasok, mitra, pemerintah, dan sebagainya) berharap perusahaan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya dalam jangka panjang.
Mereka mendambakan perusahaan dapat bertahan, mampu menghadapi persaingan dan tumbuh berkembang dengan memanfaatkan berbagai peluang bisnis.
Dengan kata lain, perusahaan diharapkan mendapatkan dan mempertahankan keunggulan bersaing secara berkelanjutan (sustainable competitive advantage).
Beberapa contoh perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing dapat dilihat dari daftar 10 perusahaan publik terbaik dunia 2012 versi majalah Forbes (antara lain, Exxon Mobil, JP Morgan Chase, General Electric, Royal Dutch Shell) dan 10 perusahaan publik terbesar di Indonesia (BRI, Bank Mandiri, PT Telkom, BNI, PGN, Gudang Garam, Bank Danamon, Semen Gresik, dan Bumi Resources).
Perusahaan tersebut dinilai mampu menghasilkan keuntungan dan memiliki aset yang jauh melebihi pemain di industrinya. Perusahaan tersebut juga mampu bertahan menghadapi persaingan selama puluhan tahun dan tumbuh memanfaatkan berbagai peluang.
Porter (1985) menyatakan perusahaan dikatakan memiliki keunggulan bersaing jika memiliki biaya lebih rendah dibandingkan pesaing, memiliki produk atau proses yang lebih baik, sukses menjalankan strategi fokus segmen pasar tertentu.
Melengkapi pengertian tersebut, Peteraf (1993) mendefinisikan keunggulan bersaing berkelanjutan sebagai kemampuan untuk mendapatkan keuntungan di atas normal dalam jangka panjang (sustain above normal return).
Berdasarkan penelusuran terhadap berbagai literatur mengenai keunggulan bersaing sejak 1965, Hoffman (2000) menyimpulkan keunggulan bersaing berkelanjutan adalah manfaat jangka panjang dari implementasi suatu “unique value-creating strategy” yang secara bersamaan tidak diterapkan oleh para pesaing.
Sumber keunggulan bersaingBeberapa penelitian membuktikan sumberdaya dan kapabilitas perusahaan atau seseorang merupakan sumber keunggulan bersaing berkelanjutan. Hanya sumberdaya dan kapabilitas yang memiliki kriteria valuable, rare, in-imitable, non-substitutable, exploited by company (VRISE) yang dapat menjadi sumber keunggulan bersaing berkelanjutan.
Valuable berarti sumberdaya dan kapabilitas yang dimiliki memungkinkan perusahaan menerapkan strategi yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.
Rare artinya sumberdaya dan kapabilitas tersebut jarang dimiliki oleh para pesaing.
In-imitable artinya sumberdaya dan kapabilitas sulit ditiru oleh pesaing atau memerlukan biaya sangat besar atau waktu yang lama untuk meniru.
Non-substitutable yakni sumberdaya dan kapabilitas yang dimiliki sulit digantikan dengan sumberdaya atau kapabilitas lain. Misalnya pola hubungan antara Bank BRI dengan para nasabah usaha mikro sulit diganti dengan pola e-banking.
Selain itu perusahaan harus mampu memanfaatkan dan memelihara sumberdaya dan kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan bersaing (exploited by company)
Mengidentifikasi Sumberdaya dan Kapabilitas Unggulan
Dengan mengetahui sumberdaya dan kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan bersaing, perusahaan dapat mengembangkan sumberdaya dan kapabilitas unggulan secara lebih terencana dan efektif.
Sumberdaya dan kapabilitas unggulan tersebut harus dimanfaatkan sedemikian rupa melalui implementasi strategi bisnis yang tepat.
Kita tahu, selalu terjadi perubahan di lingkungan bisnis, baik eksternal maupun internal. Sehingga menyebabkan perubahan kunci sukses di suatu industri dan akhirnya juga menyebabkan keusangan pada sumber keunggulan bersaing.
Dengan demikian perusahaan harus selalu memperbaharui sumberdaya dan kapabilitas unggulannya sesuai dengan perubahan kunci sukses di industri.
Perusahaan harus memiliki kemampuan kapabilitas dinamik (dynamic capability) yakni kemampuan untuk membentuk ulang, mengkonfigurasi, dan merekonfigurasi sumberdaya dan kapabilitas perusahaan sehingga dapat merespon perubahan teknologi dan pasar. Berikutnya: Dimensi-Dimensi Dalam Keunggulan Bersaing/Kompetitif
Mereka mendambakan perusahaan dapat bertahan, mampu menghadapi persaingan dan tumbuh berkembang dengan memanfaatkan berbagai peluang bisnis.
Dengan kata lain, perusahaan diharapkan mendapatkan dan mempertahankan keunggulan bersaing secara berkelanjutan (sustainable competitive advantage).
Beberapa contoh perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing dapat dilihat dari daftar 10 perusahaan publik terbaik dunia 2012 versi majalah Forbes (antara lain, Exxon Mobil, JP Morgan Chase, General Electric, Royal Dutch Shell) dan 10 perusahaan publik terbesar di Indonesia (BRI, Bank Mandiri, PT Telkom, BNI, PGN, Gudang Garam, Bank Danamon, Semen Gresik, dan Bumi Resources).
Perusahaan tersebut dinilai mampu menghasilkan keuntungan dan memiliki aset yang jauh melebihi pemain di industrinya. Perusahaan tersebut juga mampu bertahan menghadapi persaingan selama puluhan tahun dan tumbuh memanfaatkan berbagai peluang.
Porter (1985) menyatakan perusahaan dikatakan memiliki keunggulan bersaing jika memiliki biaya lebih rendah dibandingkan pesaing, memiliki produk atau proses yang lebih baik, sukses menjalankan strategi fokus segmen pasar tertentu.
Melengkapi pengertian tersebut, Peteraf (1993) mendefinisikan keunggulan bersaing berkelanjutan sebagai kemampuan untuk mendapatkan keuntungan di atas normal dalam jangka panjang (sustain above normal return).
Berdasarkan penelusuran terhadap berbagai literatur mengenai keunggulan bersaing sejak 1965, Hoffman (2000) menyimpulkan keunggulan bersaing berkelanjutan adalah manfaat jangka panjang dari implementasi suatu “unique value-creating strategy” yang secara bersamaan tidak diterapkan oleh para pesaing.
Sumber keunggulan bersaingBeberapa penelitian membuktikan sumberdaya dan kapabilitas perusahaan atau seseorang merupakan sumber keunggulan bersaing berkelanjutan. Hanya sumberdaya dan kapabilitas yang memiliki kriteria valuable, rare, in-imitable, non-substitutable, exploited by company (VRISE) yang dapat menjadi sumber keunggulan bersaing berkelanjutan.
Valuable berarti sumberdaya dan kapabilitas yang dimiliki memungkinkan perusahaan menerapkan strategi yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.
Rare artinya sumberdaya dan kapabilitas tersebut jarang dimiliki oleh para pesaing.
In-imitable artinya sumberdaya dan kapabilitas sulit ditiru oleh pesaing atau memerlukan biaya sangat besar atau waktu yang lama untuk meniru.
Non-substitutable yakni sumberdaya dan kapabilitas yang dimiliki sulit digantikan dengan sumberdaya atau kapabilitas lain. Misalnya pola hubungan antara Bank BRI dengan para nasabah usaha mikro sulit diganti dengan pola e-banking.
Selain itu perusahaan harus mampu memanfaatkan dan memelihara sumberdaya dan kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan bersaing (exploited by company)
Mengidentifikasi Sumberdaya dan Kapabilitas Unggulan
Dengan mengetahui sumberdaya dan kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan bersaing, perusahaan dapat mengembangkan sumberdaya dan kapabilitas unggulan secara lebih terencana dan efektif.
[MXGS-1074] https://www.asianclub.tv/f/54oyqn76x9lDalam mengidentifikasi sumberdaya dan kapabilitas unggulan kita perlu memahami kunci-kunci sukses bersaing dalam suatu industri. Perlu dipahami dengan memiliki sumberdaya dan kapabilitas unggulan tidak otomatis perusahaan memiliki keunggulan bersaing.
Sumberdaya dan kapabilitas unggulan tersebut harus dimanfaatkan sedemikian rupa melalui implementasi strategi bisnis yang tepat.
Kita tahu, selalu terjadi perubahan di lingkungan bisnis, baik eksternal maupun internal. Sehingga menyebabkan perubahan kunci sukses di suatu industri dan akhirnya juga menyebabkan keusangan pada sumber keunggulan bersaing.
Dengan demikian perusahaan harus selalu memperbaharui sumberdaya dan kapabilitas unggulannya sesuai dengan perubahan kunci sukses di industri.
Perusahaan harus memiliki kemampuan kapabilitas dinamik (dynamic capability) yakni kemampuan untuk membentuk ulang, mengkonfigurasi, dan merekonfigurasi sumberdaya dan kapabilitas perusahaan sehingga dapat merespon perubahan teknologi dan pasar. Berikutnya: Dimensi-Dimensi Dalam Keunggulan Bersaing/Kompetitif
Loading...
No comments:
Post a Comment