Analisis struktur modal adalah evaluasi berkala terhadap semua komponen dalam struktur modal perusahaan.
Komponen yang dimaksud adalah komponen pembiayaan ekuitas dan hutang perusahaan.
Mengapa analisis struktur modal perlu dilakukan ?
Tujuan analisa struktur modal adalah untuk mengevaluasi kombinasi antara ekuitas dan utang perusahaan.
Kita tahu bahwa sebuah utang terlebih lagi hutang jangka panjang yang berjumlah besar memiliki risiko yang bisa membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.
Utang yang tidak terkontrol bisa menyebabkan perusahaan dipailitkan.
Ujungnya perusahaan bisa menuju kebangkrutan.
Dan bukan hanya itu saja. Struktur modal juga bisa mempengaruhi harga saham perusahaan.
Setiap perubahan yang terjadi pada struktur modal bisa mendapatkan respon bermacam-macam oleh investor.
Ada yang merespon negatif dan ada juga yang merespon positif.
Untuk itulah struktur modal perusahaan perlu dianalisa.
Supaya struktur modal perusahaan bisa optimal bukan malah penuh risiko.
Kapan analisis struktur modal diperlukan ?
Umumnya, analisa struktur modal dipicu karena adanya kejadian seperti berikut ini:
Metode analisa arus kas ini sederhana tetapi manfaatnya sangat besar.
Pada dasarnya, metode ini ingin memastikan bahwa kondisi arus kas perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar beban struktur modal.
Komponen yang dimaksud adalah komponen pembiayaan ekuitas dan hutang perusahaan.
Mengapa analisis struktur modal perlu dilakukan ?
Tujuan analisa struktur modal adalah untuk mengevaluasi kombinasi antara ekuitas dan utang perusahaan.
Kita tahu bahwa sebuah utang terlebih lagi hutang jangka panjang yang berjumlah besar memiliki risiko yang bisa membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.
Utang yang tidak terkontrol bisa menyebabkan perusahaan dipailitkan.
Ujungnya perusahaan bisa menuju kebangkrutan.
Dan bukan hanya itu saja. Struktur modal juga bisa mempengaruhi harga saham perusahaan.
Setiap perubahan yang terjadi pada struktur modal bisa mendapatkan respon bermacam-macam oleh investor.
Ada yang merespon negatif dan ada juga yang merespon positif.
Untuk itulah struktur modal perusahaan perlu dianalisa.
Supaya struktur modal perusahaan bisa optimal bukan malah penuh risiko.
[SSNI-559] https://woof.tube/stream/bKBE7i9DicDMaksud dari struktur modal optimal adalah struktur modal yang memberikan efek terbaik bagi perusahaan. Struktur modal yang meningkatkan nilai perusahaan.
Kapan analisis struktur modal diperlukan ?
Umumnya, analisa struktur modal dipicu karena adanya kejadian seperti berikut ini:
- Adanya kebutuhan dana untuk membeli aktiva tetap
- Kebutuhan dana untuk melakukan akuisisi
- Kondisi keuangan yang stabil dan mungkin utang yang ada perlu diganti atau dilunasi
- Adanya permintaan pembagian dividen yang lebih besar
- Permintaan investor kunci atau pemegang saham mayoritas yang ingin membeli kembali saham yang dimiliki oleh investor lain
- Tingkat suku bunga yang berubah secara drastis.
Pendekatan Analisis Struktur Modal
Analisa struktur modal setidaknya bisa dilakukan dengan 3 pendekatan yang berbeda.
- Analisis arus kas perusahaan
- Analisis EBIT - EPS
- Analisis rasio utang (leverage)
#1. Analisis Arus Kas Perusahaan
Baik atau tidak, berisiko atau tidak struktur modal perusahaan bisa dianalisa melalui arus kas perusahaannya.
Metode analisa arus kas ini sederhana tetapi manfaatnya sangat besar.
Pada dasarnya, metode ini ingin memastikan bahwa kondisi arus kas perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar beban struktur modal.
Beban struktur modal maksudnya adalah beban yang muncul akibat pendanaan dari struktur modal perusahaan. Misalnya:
Ketidak-mampuan arus kas perusahaan dalam membayar beban struktur modal bisa berakibat terjadinya "financial insolvensy"
Gordon donaldson dari universitas harvard menyarankan arus kas perusahaan harus didesain untuk menghadapi beban struktur modal dalam kondisi terburuk sekalipun.
Dan utang perusahaan menghasilkan beban struktur modal berupa bunga.
Jumlah EPS sangat dipengaruhi oleh EBIT yang dihasilkan perusahaan.
Dan bunga bisa mengurangi EBIT yang berujung pada berkurangnya EPS.
Apabila EPS yang dihasilkan dari EBIT terlalu kecil, bisa disarankan perusahaan mengurangi persentase utang dalam pendanaannya dengan menambah saham baru atau dari laba ditahan.
Apabila EPS yang dihasilkan masih besar, perusahaan bisa menambah pendanaannya dari utang.
Setidaknya teradapat 4 cara dalam menganalisa utang berdasarkan rasio-rasio perusahaan.
Rasio ini memberikan gambaran seberapa besar jaminan yang dimiliki perusahaan terhadap kreditornya.
Rasio ini bisa menjadi acuan bagi investor untuk berinvestasi di perusahaan.
Setiap investor selalu memerhitungkan risiko.
Umumnya, semakin besar rasio utang maka perusahaan tersebut semakin beresiko.
Cara menghitung DER :
Cara menghitung DAR :
Secara umum..
Metode rasio utang menggambarkan bahwa semakin besar utang yang dimiliki perusahaan akan membuat risiko perusahaan semakin tinggi.
Utang seperti pepatah "dua mata pedang".
Satu sisi memiliki risiko yang tinggi.
Disis lain utang bisa dijadikan leverage perusahaan.
Dengan utang, perusahaan bisa tumbuh dengan cepat.
- Utang: Bebannya adalah pokok dan bunga utang
- Saham: Bebannya bisa berupa dividen
Analisis arus kas digunakan untuk menentukan apakah beban yang dihadapi perusahaan tidak terlalu tinggi.
Ketidak-mampuan arus kas perusahaan dalam membayar beban struktur modal bisa berakibat terjadinya "financial insolvensy"
Gordon donaldson dari universitas harvard menyarankan arus kas perusahaan harus didesain untuk menghadapi beban struktur modal dalam kondisi terburuk sekalipun.
#2. Analisis EBIT - EPS
Analisa ini digunakan untuk melihat pengaruh struktur modal terhadap EPS pada tingkatan EBIT yang bervariasi.- EPS (earning per share) : Laba perlembar saham. (laba bersih dibagi jumlah saham yang beredar)
- EBIT (earning before interest and tax) : Laba (operasional + non operasional) sebelum pembayaran beban bunga dan pajak.
Dan utang perusahaan menghasilkan beban struktur modal berupa bunga.
Jumlah EPS sangat dipengaruhi oleh EBIT yang dihasilkan perusahaan.
Dan bunga bisa mengurangi EBIT yang berujung pada berkurangnya EPS.
Apabila EPS yang dihasilkan dari EBIT terlalu kecil, bisa disarankan perusahaan mengurangi persentase utang dalam pendanaannya dengan menambah saham baru atau dari laba ditahan.
Apabila EPS yang dihasilkan masih besar, perusahaan bisa menambah pendanaannya dari utang.
#3. Analisis Rasio Utang
Analisa rasio utang mungkin adalah analisa yang paling sering digunakan untuk menentukan struktur modal perusahaan.
Analisis rasio utang bertujuan untuk mengetahui apakah persentase utang yang dimiliki perusahaan tidak membahayakan kondisi perusahaan itu sendiri.
Setidaknya teradapat 4 cara dalam menganalisa utang berdasarkan rasio-rasio perusahaan.
- Long term debt to equity ratio (LDER)
- Long term debt to assets ratio (LDAR)
- Debt to equity ratio (DER)
- Debt to assets ratio (DAR)
1. Long Term Debt to Equity Ratio (LDER)
Long term debt to equity ratio (LDER) adalah rasio yang mengukur persentase utang jangka panjang dibandingkan dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan.
Tujuan LDER adalah untuk mengukur modal perusahaan yang dijadikan jaminan terhadap utang jangka panjang.
Jadi utang jangka panjang akan dibandingkan dengan total ekuitas perusahaan.
Cara menghitung LDER :
LDER = utang jangka panjang / total ekutias
2. Long Term Debt to Assets Ratio (LDAR)
Long term debt to assets ratio membandingkan utang jangka panjang dengan semua aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Rasio ini memberikan gambaran seberapa besar jumlah aset perusahaan yang didanai oleh utang jangka panjang.
Cara menghitung LDAR:
LDAR = utang jangka panjang / total aset
3. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to equity ratio adalah seberapa besar perbandingan antara total utang (utang jangka panjang + utang jangka pendek) terhadap modal yang dimiliki oleh perusahaan.Rasio ini memberikan gambaran seberapa besar jaminan yang dimiliki perusahaan terhadap kreditornya.
Rasio ini bisa menjadi acuan bagi investor untuk berinvestasi di perusahaan.
Setiap investor selalu memerhitungkan risiko.
Umumnya, semakin besar rasio utang maka perusahaan tersebut semakin beresiko.
Cara menghitung DER :
DER = total utang / total ekuitas
4. Debt to Assets Ratio (DAR)
Debt to assets ratio (DAR) adalah rasio perbandingan antara total utang (utang jangka panjang + utang jangka pendek) dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Rasio ini mencerminkan berapa besar jumlah aset yang dibiayai atau dibeli menggunakan utang. Baik utang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
Cara menghitung DAR :
DAR = total utang / total aset
Secara umum..
Metode rasio utang menggambarkan bahwa semakin besar utang yang dimiliki perusahaan akan membuat risiko perusahaan semakin tinggi.
Utang seperti pepatah "dua mata pedang".
Satu sisi memiliki risiko yang tinggi.
Disis lain utang bisa dijadikan leverage perusahaan.
Dengan utang, perusahaan bisa tumbuh dengan cepat.
Loading...
No comments:
Post a Comment