PENTINGNYA peran negara dan pemerintah dalam pembangunan ekonomi ditegaskan kembali dalam konferensi gabungan pebisnis dan pejabat pemerintah Asia di Boao, China, awal pekan ini. Namun, bukankah peran swasta lebih diandalkan dalam era globalisasi sekarang ini? Penegasan tentang peran pemerintah yang disampaikan di forum pertemuan tahunan di Boao dianggap penting lebih-lebih di tengah munculnya asumsi, peran negara dan pemerintah cenderung melemah oleh tuntutan globalisasi yang lebih mengandalkan swasta dan masyarakat.Pertemuan tahunan Boao Forum for Asia Annual Conference 2004 merupakan forum bersama bagi pejabat pemerintah dan pelaku bisnis dari 42 negara, terutama dari kawasan Asia.
Meski tidak mempertentangkan peran pemerintah dan masyarakat, forum pertemuan tahunan ketiga itu menekankan pentingnya peran pemerintahan yang kuat.Forum pertemuan pejabat pemerintah dengan pebisnis itu termasuk penting, antara lain terlihat dari kehadiran Presiden Amerika Serikat George Walker Bush, Presiden China Hu Jintao, Presiden Ceko Vaclav Klaus, dan masih banyak lagi.
PENEKANAN tentang pentingnya pemerintahan kuat terdengar paradoks dengan tuntutan globalisasi yang menekankan fungsi masyarakat dan dunia swasta. Selama ini berkembang wacana, peran pemerintah akan surut di tengah meningkatnya peran masyarakat dalam bidang ekonomi dan berbagai bidang lainnya.Apalagi peran pebisnis dan perusahaan besar sangat penting dan menentukan dalam kegiatan perekonomian berskala global.
Namun, di tengah hiruk-pikuk aktivitas perdagangan dan perekonomian global, peran pemerintah sebagai regulator justru semakin penting dan menentukan. Bayangkan, kekacauan akan mudah terjadi jika tidak ada regulasi yang jelas.Fungsi regulasi pemerintah justru dibutuhkan untuk menjamin kompetisi yang lebih sehat di kalangan swasta yang bertarung keras dalam kegiatan ekonomi. Pebisnis perlu rambu jelas dalam kegiatannya sehingga tidak kehilangan arah dalam arus perubahan global yang berlangsung cepat.
PEMERINTAH yang kuat maupun pebisnis yang tangguh sama-sama dibutuhkan dan menjadi tuntutan globalisasi. Pebisnis dituntut melakukan kegiatan ekonomi berskala global, melewati batas wilayah dan kawasan. Ruang dan kecepatan bergerak para pebisnis bertambah cepat, yang dimungkinkan oleh kemajuan teknologi telekomunikasi dan transportasi. Proses globalisasi pun berjalan secara cepat dan serempak.
Hambatan ruang dan waktu menjadi nisbi. Proses globalisasi mempercepat pula langkah privatisasi dalam bidang ekonomi banyak negara. Kegiatan ekonomi di mana-mana semakin berada dalam kendali dan kepemilikan swasta. Badan-badan usaha yang dulu berada di bawah kendali dan kepemilikan negara umumnya mengalami proses privatisasi.Proses privatisasi tidak hanya menjadi fenomena di negara-negara kapitalis-liberal, tetapi sudah menjadi kecenderungan global, termasuk di China yang secara politik masih menganut komunisme.
Proses privatisasi di China sudah berkembang pesat.TUNTUTAN percepatan privatisasi di banyak negara tidak hanya karena dampak langsung proses liberalisasi dan globalisasi ekonomi, tetapi juga karena badan usaha yang berada dalam pengelolaan negara cenderung kurang efisien dan efektif. Hambatan birokratis membuat biaya tinggi dan mendatangkan kerugian.Pemerintah yang sudah memegang kendali kekuasaan mudah pula tergoda menyalahgunakannya dengan melakukan kolusi dan korupsi. Maka privatisasi diyakini sebagai bentuk jalan keluar.
Meski pelaku ekonomi mengalami pergeseran besar dari negara ke masyarakat, peran negara dan pemerintah tetap strategis dan penting. Apalagi pergaulan antarbangsa dan negara masih berdasarkan kerangka negara dan pemerintahan. Kerja sama internasional pada berbagai bidang masih terikat pada negara dan pemerintah. Eksistensi negara sama sekali tidak pudar dan surut di tengah meningkatnya peran masyarakat dalam hubungan dan kerja sama ekonomi global.
Pencitraan tentang pemerintahan kuat dan efektif tidak lagi diukur pada kemampuan melakukan intimidasi, tetapi lebih pada kredibilitas dan kewibawaan menegakkan keadilan, memberantas korupsi, menjamin supremasi hukum, perlindungan hak asasi, dan proses demokratisasi.Tidak kalah pentingnya, bagaimana pemerintah mendorong terciptanya lingkungan kondusif yang memungkinkan proses kreativitas masyarakat dapat berkembang baik. Tanpa terciptanya situasi kondusif, investor asing pun enggan datang menanamkan modalnya. Berikutnya Masyarakat Dalam Menghadapi Globalisasi
Meski tidak mempertentangkan peran pemerintah dan masyarakat, forum pertemuan tahunan ketiga itu menekankan pentingnya peran pemerintahan yang kuat.Forum pertemuan pejabat pemerintah dengan pebisnis itu termasuk penting, antara lain terlihat dari kehadiran Presiden Amerika Serikat George Walker Bush, Presiden China Hu Jintao, Presiden Ceko Vaclav Klaus, dan masih banyak lagi.
PENEKANAN tentang pentingnya pemerintahan kuat terdengar paradoks dengan tuntutan globalisasi yang menekankan fungsi masyarakat dan dunia swasta. Selama ini berkembang wacana, peran pemerintah akan surut di tengah meningkatnya peran masyarakat dalam bidang ekonomi dan berbagai bidang lainnya.Apalagi peran pebisnis dan perusahaan besar sangat penting dan menentukan dalam kegiatan perekonomian berskala global.
Namun, di tengah hiruk-pikuk aktivitas perdagangan dan perekonomian global, peran pemerintah sebagai regulator justru semakin penting dan menentukan. Bayangkan, kekacauan akan mudah terjadi jika tidak ada regulasi yang jelas.Fungsi regulasi pemerintah justru dibutuhkan untuk menjamin kompetisi yang lebih sehat di kalangan swasta yang bertarung keras dalam kegiatan ekonomi. Pebisnis perlu rambu jelas dalam kegiatannya sehingga tidak kehilangan arah dalam arus perubahan global yang berlangsung cepat.
PEMERINTAH yang kuat maupun pebisnis yang tangguh sama-sama dibutuhkan dan menjadi tuntutan globalisasi. Pebisnis dituntut melakukan kegiatan ekonomi berskala global, melewati batas wilayah dan kawasan. Ruang dan kecepatan bergerak para pebisnis bertambah cepat, yang dimungkinkan oleh kemajuan teknologi telekomunikasi dan transportasi. Proses globalisasi pun berjalan secara cepat dan serempak.
Hambatan ruang dan waktu menjadi nisbi. Proses globalisasi mempercepat pula langkah privatisasi dalam bidang ekonomi banyak negara. Kegiatan ekonomi di mana-mana semakin berada dalam kendali dan kepemilikan swasta. Badan-badan usaha yang dulu berada di bawah kendali dan kepemilikan negara umumnya mengalami proses privatisasi.Proses privatisasi tidak hanya menjadi fenomena di negara-negara kapitalis-liberal, tetapi sudah menjadi kecenderungan global, termasuk di China yang secara politik masih menganut komunisme.
Proses privatisasi di China sudah berkembang pesat.TUNTUTAN percepatan privatisasi di banyak negara tidak hanya karena dampak langsung proses liberalisasi dan globalisasi ekonomi, tetapi juga karena badan usaha yang berada dalam pengelolaan negara cenderung kurang efisien dan efektif. Hambatan birokratis membuat biaya tinggi dan mendatangkan kerugian.Pemerintah yang sudah memegang kendali kekuasaan mudah pula tergoda menyalahgunakannya dengan melakukan kolusi dan korupsi. Maka privatisasi diyakini sebagai bentuk jalan keluar.
Meski pelaku ekonomi mengalami pergeseran besar dari negara ke masyarakat, peran negara dan pemerintah tetap strategis dan penting. Apalagi pergaulan antarbangsa dan negara masih berdasarkan kerangka negara dan pemerintahan. Kerja sama internasional pada berbagai bidang masih terikat pada negara dan pemerintah. Eksistensi negara sama sekali tidak pudar dan surut di tengah meningkatnya peran masyarakat dalam hubungan dan kerja sama ekonomi global.
JUY-999 https://woof.tube/stream/6JRzYzjV4M4TENTU saja, posisi dan peran pemerintah dalam era globalisasi sudah banyak berubah. Pemerintah dilepaskan dari berbagai tanggung jawab mengelola langsung perusahaan atau badan usaha, tetapi posisi dan perannya sebagai regulator justru meningkat tajam.Hanya saja, standardisasi dan kualifikasi tentang peran dan fungsi pemerintah di tengah era globalisasi semakin tinggi. Sudah menjadi tuntutan umum tentang pentingnya pemerintahan baik dan bersih, good and clean governance.
Pencitraan tentang pemerintahan kuat dan efektif tidak lagi diukur pada kemampuan melakukan intimidasi, tetapi lebih pada kredibilitas dan kewibawaan menegakkan keadilan, memberantas korupsi, menjamin supremasi hukum, perlindungan hak asasi, dan proses demokratisasi.Tidak kalah pentingnya, bagaimana pemerintah mendorong terciptanya lingkungan kondusif yang memungkinkan proses kreativitas masyarakat dapat berkembang baik. Tanpa terciptanya situasi kondusif, investor asing pun enggan datang menanamkan modalnya. Berikutnya Masyarakat Dalam Menghadapi Globalisasi
Loading...
No comments:
Post a Comment