× Home Daftar Isi Tentang Blog Contact Us
Menu
Jumat, 23 Mei 2025

Humanesian

Economic and Accountant

RINGKASAN MATERI TENTANG KETENAGAKERJAAN

ekonomi

Pengertian Ketenagakerjaan, Pengertian Tenaga kerja dan Pengertian Angkatan kerja, Pengertian Kesempatan kerja. Upaya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja, Sistem Upah, Pengertian Pengangguran.
Untuk dapat mengerti mengenai apa itu ketenagakerjaan serta hal apa saja yang terkait didalam nya ada baiknya jika mengetahui definisi atau arti dari istilah-istilah yang sering dipergunakan dalam ketenagakerjaan.
Pengertian Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja

Pengertian Tenaga Kerja
Pengertian Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Biasa juga dikatakan Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Pengertian Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. (MT Rionga & Yoga Firdaus, 2007:2)
Sedangkan menurut pendapat Sumitro Djojohadikusumo (1987) mengenai arti tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk mereka yang menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang menganggur terpaksa akibat tidak ada kesempatan kerja.
DANDY-663  https://woof.tube/stream/JZjNtdtE8zU
Pengertian Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti patani yang sedang menunggu panen/hujan, pegawai yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya. Disamping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedag mencari pekerjaan/mengharapkan dapat pekerjaan atau bekerja secara tidak optimal disebut pengangguran.
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang sedang bersekolah, mengurus rumah tangga tanpa mendapat upah, lanjut usia, cacat jasmani dan sebagainya, dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan kedalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja, atau mencari pekerjaan.
Pengertian Kesempatan Kerja.
Pengertian Kesempatan kerja
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja. Namun bisa diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja. Tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting dalam roda perekonomian suatu negara, karena dengan tenaga kerja yang tersedia maka negara dengan mudah untuk mengelolah sumber- sumber daya yang masih potensil dengan menggunakan tenaga kerja sendiri. Sekalipun tenaga kerja terbagi beberapa tingkatan kualitas, ada tenaga kerja kasar (buruh), tenaga kerja terampil (terlatih), dan tenaga kerja ahli (terdidik).
Kegiatan ekonomi di masyarakat membutuhkan tenaga kerja. Kebutuhan akan tenaga kerja itu dapat juga disebut sebagai kesempatan kerja. Kesempatan kerja itu sendiri adalah suatu keadaan yang menggambarkan terjadinya lapangan kerja (pekerjaan) untuk diisi pencari kerja.
Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam UUD 1945 pada pasal 27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”. Dari bunyi UUD 1945 pasal 27 ayat 2 itu jelas bahwa pemerintah Indonesia untuk menciptakan lapangan kerja bagi anggota masyarakat karena hal ini berhubungan dengan usaha masyarakat untuk mendapat penghasilan.
Hubungan Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja dan Pengangguran
Jumlah penduduk adalah banyaknya orang yang mendiami suatu wilayah Negara. Dari sisi tenaga kerja, penduduk suatu Negara dapat dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok penduduk usia kerja dan kelompok bukan usia kerja. Penduduk usia kerja adalah mereka yang berumur 10 hingga 65 tahun. Namun dewasa ini usia kerja tersebut telah diubah menjadi yang berumur 15 hingga 65 tahun.
Penduduk usia kerja dapat pula kita bagi dalam dua kelompok, yakni kelompok angkatan kerja dan kelompok bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah semua orang yang siap bekerja disuatu Negara. Kelompok tersebut biasanya disebut sebagai kelompok usia produktif. Dari seluruhan angkata kerja dalam suatu Negara tidak semuanya mendapat kesempatan bekerja. Diantaranya ada pula yang tidak bekerja. Mereka inilah yang disebut pengangguran. Pengangguran adalah angkatan kerja atau kelompok usia produktif yang tidak bekerja.(YB Kadarusman, 2004:65)
Angkatan kerja banyak yang membutuhkan lapangan pekerjaan, namun umumnya baik di Negara berkembang maupun Negara maju, laju pertumbuhan penduduknya lebih besar dari pada laju pertumbuhan lapangan kerjanya. Oleh karena itu, dari sekian banyak angkatan kerja tersebut, sebagian tidak bekerja atau menganggur. Dengan demikian, kesempatan kerja dan mpengangguran berhubungan erat dengan ketersedianya lapangan kerja bagi masyarakat. Semakin banyak lapangan kerja yang tersedia di suatu Negara, semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya, sehingga semakin kecil tingkat penganggurannya. Sebaliknya, semakin sedikit lapangan kerja di suatu Negara, semakin kecil pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya. Dengan demikian, semaki tinggi tingkat penganggurannya.
Sedangkan pemberi kerja
Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Pengusaha adalah :
Pengusaha adalah orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri; orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya; orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia.
Perusahaan adalah : setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain;     usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Perencanaan tenaga kerja adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar dan acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan.
Pengertian Informasi ketenagakerjaan adalah gabungan, rangkaian, dan analisis data yang berbentuk angka yang telah diolah, naskah dan dokumen yang mempunyai arti, nilai dan makna tertentu mengenai ketenagakerjaan.

Upaya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja
Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.
Pelayanan penempatan tenaga kerjaadalah kegiatan untuk mempertemukan tenaga kerja dengan pemberi kerja, sehingga tenaga kerja dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya, dan pemberi kerja dapat memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya.
Tenaga kerja asing adalah warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia.
Peran Pemerintah dalam Menanggulangi Ketenagakerjaan
 Sebagaimana telah dijelaskan dalam UUD 1945 pasal 27 bahwa : “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, maka pemerintah wajib menyediakan lapangan kerja dan melindungi hak-hak tenaga kerja”. Untuk melaksanakan kewajiban tersebut, maka pemerintah lewat instansi terkait telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah- masalah, baik yang berhubungan dengan angkatan kerja maupun dengan tenaga kerja. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia cukup banyak dan menyangkut berbagai bidang kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum, dan lain sebagainya. Hal ini perlu penanganan khusus dari pihak swasta maupun pemerintah. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah antara lain sebagai berikut :
 1. Meningkatkan Mutu/Kualitas Tenaga Kerja Pemerintah untuk meningkatkan mutu tenaga kerja dilakukan dengan barbagai cara, diantaranya :
 a. Melalui pemberikan pelatihan-pelatihan bagi tenaga kerja. Meliputi dengan diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kemampuan produktivitas tenaga kerja.
 b. Melalui pendidikan formal, seperti melaksanakan pendidikan dari SD sampai Perguruan Tinggi
 c. Menyelenggarakan pelatian manajemen didaerah.
 d. Meningkatkan prasarana pelatihan untuk pencari kerja dan pegawai pengawas ketenakerjaan.
 e. Melaui pendidikan non formal, seperti :

Pelatihan kerja, kegiatan ini dapat dilakukan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) di kota/kabupaten setempat
     Pemagangan, yaitu latihan kerja yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri
     Peningkatan kualitas mental spiritual tenaga kerja
     Peningkatan pemberian gizi dan kualitas kesehatan
     Pengembangan penelitian dalam bentuk seminar, workshop, dan lain-lain
     Mengirimkan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berkualitas ke luar negeri
2. Memperluas Kesempatan Kerja Beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah,diantaranya :
 a. Mendirikan industri atau pabrik yang bersifat padat karya
 b. Mendorong proyek-proyek yang bersifat padat karya dan usaha-usaha kecil menengah
 c. Meningkatkan investasi (penanaman modal) asing
 d. Mendorong peningkatan investasi baik usaha negara, swasta nasional, swasta asing maupun usaha perseorangan
 e. Mendirikan kemudahan-kemudahn (fasilitas) kepada para investor
 f. Diservifikasi usaha dalam bsegala bidang/sektor ekonomi
 g. Menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha
 h. Mendorong dan memacu tumbuhnya lapangan kerja baru
 i. Menjalin kerja sama di bidang ketenagakerjaan dengan negara-negara
3. Meningkatkan Kesejahteraan Tenaga Kerja Pemerintah telah melakukan berbagai upaya diantaranya :
a. Menetapkan upah minimum regional (UMR).
b. Mengikutkan setiap pekerja dalam asuransi jaminan sosial tenaga kerja.
c. Menganjurkan kepada setiap perusahaan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
d. Mewajibkan kepada setiap perusahaan untuk memenuhi hak-hak tenaga kerja selain gaji, seperti hak cuti, hak istirahat, dan lain-lain.
4. Menyusun dan Memonitor Pelaksanaan Peraturan Ketenagakerjaan Pemerintah melalui Dapertemen Tenaga dan lembaga-lembaga terkait lainnya mengeluakan undang-undang, keputusan, dan regulasi-regulasilainnya untuk mengatur ketenagakerjaan di Indonesia. Dibawah ini adalah contoh beberapa undang-undang yang berkaitan dengan ketenagakerjaan :
a) UU No.13 Tahun 2003 : Ketenagakerjaan
b) UU No.21 Tahun 1999 : Diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan
c) UU No.20 Tahun 1999 : Usia minimum untuk diperbolehkan bekerja
d) UU No.1 Tahun 1970 : Keselamatan Kerja. Langkah-langkah yang diambil pemerintah adalah :
    Menyelenggarakan pelatihan pegawai pengawas ketenagakerjaan.
    Melakukan indonesia dengan berbagai piak untuk mendeteksi pelanggaran ketenagakerjaan.
5. Perlindungan Tenaga Kerja Program yang dilaksanakan pemerintah diantaranya :
a. Mensosialisasikan peraturan perundang-undangan ketenaga kerjaan di seluruh Indonesia.
b. Mensosialisasikan standar pengupahan.
 6. Membina Hubungan Industri dalam Negeri dan Internasional Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah diantaranya :
a. Menyempurnakan Undang-Undang dan petunjuk ketenaga kerjaan dan mensosialisasikan kepada pelaku industri.
b. Mengembangkan serikat pekerja dan pengusaha.
 c. Membantu penyelesaian perselisihan antara buruh dan pihak manajemen.
 

Sistem Upah Di Indonesia

Di Indonesia dikenal beberapa sistem pemberian upah, yaitu :
1. Upah menurut waktu
Sistem upah dimana  besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang. Satuan waktu dihitung per jam, per hari, per minggu atau per bulan. Misalnya pekerja bangunan dibayar per hari / minggu.
2. Upah menurut satuan hasil
Menurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada jumlah barang yang dihasilkan oleh seseorang.  Satuan hasil dihitung per potong barang, per satuan panjang, atau per satuan berat. Misal upah pemetik daun teh dihitung per kilo.
3. Upah borongan
 Menurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama antara pemberi dan penerima pekerjaan. Misalnya upah untuk memperbaiki mobil yang rusak, membangun rumah dll.

4. Sistem bonus
Sistem bonus adalah pembayaran tambahan diluar upah atau gaji yang ditujukan untuk merangsang (memberi insentif) agar pekerja dapat menjalankan tugasnya lebih baik dan penuh tanggungjawab, dengan harapan keuntungan lebih tinggi. Makin tinggi keuntungan yang diperoleh makin besar bonus yang diberikan pada pekerja.

5. Sistem mitra usaha
Dalam sistem ini pembayaran upah sebagian diberikan dalam bentuk saham perusahaan, tetapi saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan melainkan pada organisasi pekerja di perusahaan tersebut. Dengan demikian hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja dapat ditingkatkan menjadi hubungan antara perusahaan dan mitra kerja.


Kebijakan Upah Minimum Propinsi (UMP) dan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)
Di Indonesia pemerintah menetapkan upah minimum yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Upah minimum tiap-tiap daerah berbeda-beda, karena memiliki keragaman sumberdaya, adat istiadat dan kebudayaan serta struktur  ekonomi dan kinerjanya.



Pengertian Pengangguran.
 Pengertian Pengangguran adalah angkatan kerja yang belum mendapat kesempatan bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan atau orang yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin memperoleh pekerjaan. Untuk pengangguran disediakan tunjangan pengangguran. Pengertian & Jenis Jenis Pengangguran
November 15, 2015 Fariz Gobel
Pengertian pengangguran tidak terlepas dari jenis jenis permasalahan makro ekonomi yang berdampak besar dan cara mengatasinya pun realtif sulit. Pengangguran adalah isu makro yang mempengaruhi manusia secara langsung dan merupakan masalah yang paling berat.
Bagi kebanyakan orang, kehilangan pekerjaan berarti penurunan standar kehidupan dan tekanan psikologis. Jadi, tidaklah mengejutkan jika pengangguran menjadi topik yang sering dibicarakan dalam perdebatan politik dan mereka sering mengklaim bahwa kebijakan yang mereka tawarkan akan membantu menciptakan lapangan kerja.
Para ekonom mempelajari karakteristik pengertian pengangguran untuk mengidentifikasi penyebabnya dan untuk membantu memperbaiki kebijakan publik yang mempengaruhi pengangguran. Sebagian dari kebijakan tersebut seperti program pelatihan kerja, dan membantu orang mendapatkan pekerjaan.
Kebijakan lainnya seperti asuransi pengangguran serta membantu mengurangi kesulitan yang dialami para pengangguran. Akan tetapi, tetap saja kebijakan yang dilakukan malah akan memunculkan pengangguran lainnya.
Misalnya undang-undang yang menetapkan upah minimum yang tinggi cenderung akan meningkatkan pengangguran di kalangan angkatan kerja yang kurang terdidik dan kurang berpengalaman.
Agar kita paham seperti apa sejatinya pengangguran itu, maka akan saya jelaskan dalam poin-poin berikut.

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Statistik pengangguran

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Jumlah pengangguran biasanya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta tidak didukung oleh tersedianya lapangan kerja baru atau keengganan untuk menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk dirinya sendiri atau memang tidak memungkinkan untuk mendapatkan lapangan kerja atau tidak memungkinkan untuk menciptakan lapangan kerja. Sebenarnya, kalau seseorang menciptakan lapangan kerja, menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk diri sendiri akan berdampak positif untuk orang lain juga, misalnya dari sebagian hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk membantu orang lain walau sedikit saja.

Jenis pengangguran

Berdasarkan jam kerja

Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
  • Pengangguran terselubung (disguised unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
  • Pengangguran setengah menganggur (under unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
  • Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

Berdasarkan penyebab terjadinya

Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 9 macam:
  • Pengangguran friksional (frictional unemployment) adalah pengangguran karena pekerja menunggu pekerjaan yang lebih baik.
    Pengertian Pengangguran friksional (pengangguran sukarela) yaitu tidak adanya kesesuaian antara lapangan kerja dan tenaga kerja.
    Dalam kenyataannya, para pekerja mempunyai preferensi serta kemampuan yang berbeda, dan pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda. Sementara itu, arus informasi tentang calon karyawan dan lowongan kerja tidak sempurna, serta mobilitas geografis pekerja tidaklah instan.
    Dengan alasan itu, mencari pekerjaan yang tepat akan membutuhkan waktu dan usaha yang tidak main-main. Tentu saja, karena pekerjaan yang berbeda membutuhkan keahlian yang berbeda dan memberikan upah yang juga berbeda, maka para penganggur mungkin tidak menerima
    pekerjaan yang pertama kali ditawarkan.
    Dengan demikian, maka pengangguran yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan untuk mencari pekerjaan disebut dengan pengangguran friksional (frictional unemployment).
    Pengangguran friksional tidak bisa dielakkan dalam perekonomian yang sedang berubah. Untuk beberapa alasan, jenis-jenis barang yang dikonsumsi perusahaan dan rumah tangga bervariasi sepanjang waktu.
    Ketika permintaan terhadap barang bergeser, permintaan terhadap tenaga kerja yang memproduksi barang tersebut juga ikut berubah. Penemuan komputer misalnya, mengurangi permintaan terhadap mesin tik dan hal itu berdampak pada permintaan terhadap tenaga kerja oleh produsen mesin tik.
    Para ekonom menyebut perubahan komposisi permintaan antarindustri sebagai pergeseran sektoral. Karena pergeseran sektoral selalu terjadi, dan karena membutuhkan waktu bagi tenaga kerja untuk beralih pekerjaan, maka pengangguran friksional selalu terjadi.
    Dengan demikian, selama penawaran dan permintaan akan tenaga kerja di antara perusahaan berubah, maka pengangguran friksional tidak bisa dicegah.
  • Pengangguran struktural (Structural unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.# Pengangguran StrukturalPengertian Pengangguran struktural yaitu jenis pengangguran yang tidak memenuhi persyaratan kerja akibat perubahan penggunaan teknologi atau perubahan kebijakan pemerintah.
    Yang akan saya coba bahas disini adalah penyebab pengangguran struktural dilihat dari pengaruh kebijakan pemerinta, yaitu berakitan dengan upah.
    Alasan adanya pengangguran adalah kekakuan upah.  Yaitu gagalnya upah melakukan penyesuaian terhadap penawaran dan permintaan tenaga kerja.
    Kita semua tau bahwa kebijakan upah terkadang dilakukan pemerintah yang tak jarang kemudian menimbulkan bentrok dan masalah ekonomi berkepanjangan, sebut saja masalah kaum buruh yang seperti takkan pernah ada titik terangnya.
    Lalu kenapa mereka menganggur?
    Sejatinya, para pekerja tidak dipekerjakan bukan karena mereka aktif mencari pekerjaan yang paling sesuai dengan keahlian mereka, tetapi karena ada ketidak cocokan mendasar antara jumlah pekerja yang menginginkan pekerjaan dan jumlah pekerja yang tersedia.
    Pada tingkat upah yang umumnya berlaku, penawaran tenaga kerja melebihi permintaannya sehingga para pekerja ini hanya menunggu pekerjaan yang akan tersedia. Pada akhirnya mereka kemudian menganggur.
    Catatan : Penawaran tenaga kerja adalah pihak tenaga kerja yang menawarkan skill atau keahlian dan tenaga. Sedangkan permintaan tenaga kerja adalah produsen atau perusahaan yang membuka lowongan kerja.
    Upaya Mengatasi Pengangguran Friksional Dan Struktural
    Pengangguran pastinya menunjukan adanya sumber daya yang terbuang. Para penganggur memiliki potensi untuk memberikan kontribusi pada pendapatan nasional, tetapi mereka tidak melakukannya.
    Pencarian kerja yang cocok dengan keahlian mereka merupakan hal yang menggembirakan jika pencarian itu berakhir, dan orang-orang yang menunggu pekerjaan di perusahaan yang membayar upah di atas upah normal merasa senang ketika lowongan kerja dibuka.
    Sayangnya, pengangguran friksional dan struktural tidak bisa dengan mudah dikurangi. Pemerintah tidak dapat membuat pencarian kerja yang bersifat instan, juga tidak bisa dengan mudah membawa upah mendekati tingkat normal (seimbang).
    Tingkat pengangguran nol adalah hal yang sulit diwujudkan dalam perekonomian yang mengedepankan nila-nilai liberalisme.
    Namun demikian, adanya kebijakan publik bukannya tidak berdaya mengurangi pengangguran. Program-program pelatihan, sistem asuransi pengangguran, upah minimun, undang-undang tenaga kerja, serta infrastruktur yang baik, dan informasi yang bermanfaat serta tepat sasaran, dapat menjadi senjata untuk mengurangi pengangguran friksional dan struktural.
    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
  • Pengangguran teknologi (Technology unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan perkembangan/pergantian teknologi. Perubahan ini dapat menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang diterapkan.
  • Pengangguran kiknikal adalah pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan tidak mampu menampung semua pekerja yang ada. Contoh penyebabnya, karena adanya perusahaan lain sejenis yang beroperasi atau daya beli produk oleh masyarakat menurun.
  • Pengangguran musiman adalah pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasi karena pergantian musim. Umumnya pada bidang pertanian dan perikanan. Contohnya adalah para petani dan nelayan.
  • Pengangguran setengah menganggur adalah pengangguran di saat pekerja yang hanya bekerja di bawah jam normal (sekitar 7-8 jam per hari).
  • Pengangguran keahlian adalah pengangguran yang disebabkan karena tidak adanya lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keahlian. Pengangguran jenis ini disebut juga pengangguran tidak kentara dikarenakan mempunyai aktivitas berdasarkan keahliannya tetapi tidak menerima uang. Contohnya adalah anak sekolah (siswa) atau mahasiswa. Mereka adalah ahli pencari ilmu, tetapi mereka tidak menghasilkan uang dan justru harus mengeluarkan uang atau biaya, misalnya harus membeli paket buku LKS atau membayar biaya kursus yang diselenggarakan oleh sekolahnya sendiri. Contoh lainnya adalah (misalnya) seorang pelatih pencak silat yang tidak meminta gaji dari organisasinya. Pengangguran tidak kentara ini, juga bisa disebut sebagai pengangguran terselubung.
  • Pengangguran total adalah pengangguran yang benar-benar tidak mendapat pekerjaan, karena tidak adanya lapangan kerja atau tidak adanya peluang untuk menciptakan lapangan kerja.
  • Pengangguran unik adalah pekerja yang menerima gaji secara rutin tanpa pemotongan, tetapi di tempat kerjanya hanya sering diisi dengan bercerita sesama pekerja karena minimnya pekerjaan yang harus dikerjakan. Hal ini disebabkan karena tempat kerjanya kelebihan tenaga kerja. Pengecualian untuk pegawai atau petugas pemadam kebakaran atau penanggulangan bencana alam. Pegawai atau petugas seperti demikian tenaganya harus disimpan dan dipersiapkan secara khusus jika ada pelatihan atau simulasi atau harus diterjunkan pada situasi sebenarnya.

Penyebab pengangguran

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu proses pembangunan.

Akibat pengangguran

Bagi perekonomian negara

  1. Penurunan pendapatan perkapita.
  2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
  3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
  4. Dapat menambah hutang negara.

Bagi masyarakat

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar negara menurut tingkat pengangguran
Tingkat pengangguran di dunia, semakin biru semakin bagus
Ranking
berdasarkan
entitas
EntitasTingkat
pengangguran
(%)
Sumber / tanggal dari
informasi
1Flag of Andorra.svg Andorra0.00perkiraan 1996.
1Flag of Monaco.svg Monako0.002005
1Flag of Norfolk Island.svg Pulau Norfolk (Australia)0.00
4Flag of Guernsey.svg Guernsey (Britania Raya)0.90Maret 2006 est. 5Flag of Azerbaijan.svg Azerbaijan1.20perkiraan 2006 . 6Flag of Iceland.svg Islandia1.30perkiraan 2006 . 6Flag of Liechtenstein.svg Liechtenstein1.30September 2002 8Flag of the Isle of Mann.svg Pulau Man (Britania Raya)1.50perkiraan Desember 2006 9Flag of Belarus.svg Belarus1.602005 10Flag of Vanuatu.svg Vanuatu1.701999 11Flag of Cuba.svg Kuba1.90perkiraan 2006 . 12Flag of Gibraltar.svg Gibraltar (Britania Raya)2.00perkiraan 2001 . 12Flag of Kiribati.svg Kiribati2.00perkiraan 1992. 12Flag of Vietnam.svg Vietnam2.00perkiraan 2006. 12Flag of Papua New Guinea.svg Papua Nugini2.002004 16Flag of Bermuda.svg Bermuda2.10perkiraan 2004. 16Flag of Thailand.svg Thailand2.10perkiraan 2006. 16Flag of the Faroe Islands.svg Kepulauan Faroe (Denmark)2.102006 19Flag of Jersey.svg Jersey (Britania Raya)2.20perkiraan 2006. 19Flag of Kuwait.svg Kuwait2.20perkiraan 2004. 21Flag of the United Arab Emirates.svg Uni Emirat Arab2.402001 21Flag of Laos.svg Laos2.40perkiraan 2005. 23Flag of Bangladesh.svg Bangladesh2.50perkiraan 2006. 23Flag of Bhutan.svg Bhutan2.502004 23Flag of Cambodia.svg Kamboja2.50perkiraan 2000. 26Flag of Singapore.svg Singapura2.70perkiraan 2006. 26Flag of Ukraine.svg Ukraina2.702006 28Flag of the United Kingdom.svg Britania Raya2.90perkiraan 2006. 29Flag of Uzbekistan.svg Uzbekistan3.002006 30Flag of Guatemala.svg Guatemala3.20perkiraan 2005. 30Flag of Qatar.svg Qatar3.20perkiraan 2006. 30Flag of Mexico.svg Meksiko3.20perkiraan 2006. 33Flag of South Korea.svg Korea Selatan3.30perkiraan Desember 2006 . 33Flag of Mongolia.svg Mongolia3.302005 33Flag of Switzerland.svg Swiss3.30perkiraan 2006. 36Flag of Malaysia.svg Malaysia3.50perkiraan 2006. 36Flag of Norway.svg Norwegia3.50perkiraan 2006. 38Flag of the British Virgin Islands.svg Kepulauan Virgin Britania Raya (Britania Raya)3.601997 39Flag of Lithuania.svg Lithuania3.70perkiraan 2006. 40Flag of Denmark.svg Denmark3.80perkiraan 2006. 41Flag of Nicaragua.svg Nikaragua3.80perkiraan 2006. 42Flag of New Zealand.svg Selandia Baru3.80perkiraan 2006. 43Flag of San Marino.svg San Marino3.802004 44Flag of the Northern Mariana Islands.svg Kepulauan Mariana Utara (Amerika Serikat)3.902001 45Flag of the Republic of China.svg Taiwan3.90perkiraan 2006. 46Flag of Brunei.svg Brunei Darussalam4.002006 47Flag of Japan.svg Jepang4.10perkiraan 2006. 48Flag of Macau.svg Makau (RRC)4.102005 49Flag of Luxembourg.svg Luksemburg4.10perkiraan 2006. 50Flag of the People's Republic of China.svg China4.202005 51Flag of Palau.svg Palau4.20perkiraan 2005. 52Flag of Ireland.svg Irlandia4.30perkiraan 2006. 53Flag of the Cayman Islands.svg Kepulauan Cayman (Britania Raya)4.402004 54Flag of Estonia.svg Estonia4.502006 55Flag of Saint Kitts and Nevis.svg Saint Kitts dan Nevis4.501997 56Flag of the United States.svg Amerika Serikat4.80perkiraan 2006. 57Flag of Australia.svg Australia4.90perkiraan 2006. 58Flag of Austria.svg Austria4.90perkiraan 2006. 59Flag of Hong Kong.svg Hong Kong (RRC)4.90perkiraan 2006. 60Flag of Namibia.svg Namibia5.30perkiraan 2006. 61Flag of Cyprus.svg Siprus5.50
62Flag of the Netherlands.svg Belanda5.50perkiraan 2006. 63Flag of Cyprus.svg Siprus5.60
64Flag of Sweden.svg Swedia5.60perkiraan 2006. 65Flag of Nigeria.svg Nigeria5.80perkiraan 2006. 66Flag of El Salvador.svg El Salvador6.00perkiraan 2006. 67Flag of Montserrat.svg Montserrat (Britania Raya)6.00perkiraan 1998. 68Flag of Romania.svg Romania6.10perkiraan 2006. 69Flag of the United States Virgin Islands.svg Kepulauan Virgin (Amerika Serikat)6.202004 70Flag of Canada.svg Kanada6.40perkiraan 2006. 71Flag of Latvia.svg Latvia6.50perkiraan Desember 2006. 72Flag of Pakistan.svg Pakistan6.50perkiraan 2006. 73Flag of Costa Rica.svg Kosta Rika6.60perkiraan 2006. 74Flag of Russia.svg Rusia6.60perkiraan 2006. 75Flag of Italy.svg Italia6.80perkiraan 2006. 76Flag of Malta.svg Malta6.80perkiraan 2005. 77Flag of Aruba.svg Aruba (Belanda)6.90perkiraan 2005 . 78Flag of Finland.svg Finlandia7.00perkiraan 2006. 79Flag of Trinidad and Tobago.svg Trinidad dan Tobago7.00perkiraan 2006. 80Flag of Germany.svg Jerman7.10perkiraan 2006. 81Flag of Peru.svg Peru7.20perkiraan 2006. 82Flag of Moldova.svg Moldova7.30perkiraan 2005. 83Flag of Armenia.svg Armenia7.40perkiraan November 2006. 84Flag of Kazakhstan.svg Kazakhstan7.40perkiraan 2006. 85Flag of Hungary.svg Hungaria7.40perkiraan 2006 . 86Flag of Sri Lanka.svg Sri Lanka7.60perkiraan 2006. 87Flag of Portugal.svg Portugal7.60perkiraan 2006 88Flag of Israel.svg Israel7.60perkiraan Januari 2007. 89Flag of Fiji.svg Fiji7.601999 90Flag of Morocco.svg Maroko7.70perkiraan 2006 . 91Flag of Bolivia.svg Bolivia7.80perkiraan 2006 . 92Flag of India.svg India7.80perkiraan 2006 . 93Flag of Chile.svg Chili7.802006 94Flag of the Philippines.svg Filipina7.90perkiraan 2006. 95Flag of Anguilla.svg Anguilla (Britania Raya)8.002002 96Flag of the Central African Republic.svg Republik Afrika Tengah8.00perkiraan 2001 . 97Flag of Belgium.svg Belgia8.10perkiraan 2006. 98Flag of Spain.svg Spanyol8.10perkiraan Oktober 2006. 99Flag of the Czech Republic.svg Ceko8.40perkiraan 2006 . —Flag of Europe.svg Uni Eropa8.50perkiraan 2006 . 100Flag of France.svg Perancis8.70perkiraan Desember 2006 . 101Flag of Panama.svg Panama8.80perkiraan 2006. 102Flag of Venezuela.svg Venezuela8.90perkiraan Oktober 2006 . 103Flag of Greece.svg Yunani9.20perkiraan 2006 . 104Flag of Greenland.svg Greenland (Denmark)9.30perkiraan 2005 . 105Flag of Belize.svg Belize9.402006 106Flag of Paraguay.svg Paraguay9.40perkiraan 2005. 107Flag of Mauritius.svg Mauritius9.40perkiraan 2006 . 108Flag of Suriname.svg Suriname9.502004 109Flag of Brazil.svg Brasil9.60perkiraan 2006 . 110Flag of Bulgaria.svg Bulgaria9.60perkiraan 2006 . 111Flag of Slovenia.svg Slovenia9.60perkiraan 2006 . 112Flag of the Turks and Caicos Islands.svg Kepulauan Turks dan Caicos (Britania Raya)10.00perkiraan 1997. 113Flag of Argentina.svg Argentina10.20perkiraan kuartal ketiga, 2006 . 114Flag of Turkey.svg Turki10.20perkiraan 2006. 115Flag of Slovakia.svg Slovakia10.20perkiraan 2006. 116Flag of Myanmar.svg Myanmar10.20perkiraan 2006. 117Flag of the Bahamas.svg Bahama10.20perkiraan 2005 . 118Flag of Egypt.svg Mesir10.30perkiraan 2006. 119Flag of Saint-Pierre and Miquelon.svg Saint Pierre dan Miquelon (Perancis)10.301999 120Flag of Ecuador.svg Ekuador10.60perkiraan 2006. 121Flag of Barbados.svg Barbados10.70perkiraan 2003 . 122Flag of Uruguay.svg Uruguay10.80perkiraan 2006. 123Flag of Antigua and Barbuda.svg Antigua dan Barbuda11.00perkiraan 2001 . 124Flag of Colombia.svg Kolombia11.10perkiraan 2006. 125Flag of Jamaica.svg Jamaika11.30perkiraan 2006 . 126Flag of Guam.svg Guam (Amerika Serikat)11.40perkiraan 2002 . 127Flag of French Polynesia.svg Polinesia Perancis (Perancis)11.702005 128Flag of Niue.svg Niue (Selandia Baru)12.002001 129Flag of Tajikistan.svg Tajikistan12.00perkiraan 2004. 130Flag of Puerto Rico.svg Puerto Riko (Amerika Serikat)12.002002 131Flag of Grenada.svg Grenada12.502000 132Flag of Syria.svg Suriah12.50perkiraan 2005 . 133Flag of Indonesia.svg Indonesia12.50perkiraan 2006 . 134Flag of Georgia.svg Georgia12.60perkiraan 2004. 135Flag of Côte d'Ivoire.svg Pantai Gading13.001998 136Flag of Saudi Arabia.svg Arab Saudi13.00perkiraan 2004 . 137Flag of Tonga.svg Tonga13.00perkiraan Tahun anggaran 03/04 . 138Flag of the Cook Islands.svg Kepulauan Cook (Selandia Baru)13.102005 139Flag of Albania.svg Albania13.80perkiraan September 2006 . 140Flag of Tunisia.svg Tunisia13.90perkiraan 2006 . 141Flag of Saint Helena.svg Saint Helena (Britania Raya)14.00perkiraan 1998. 142Flag of Mali.svg Mali14.60perkiraan 2001. 143Flag of Poland.svg Polandia14.90perkiraan November 2006. 144Flag of Bahrain.svg Bahrain15.00perkiraan 2005 . 145Flag of Oman.svg Oman15.00perkiraan 2004 . 146Flag of Iran.svg Iran15.00perkiraan 2007 . 147Flag of Saint Vincent and the Grenadines.svg Saint Vincent dan Grenadines15.00perkiraan 2001. 148Flag of Wallis and Futuna.svg Wallis and Futuna (Perancis)15.202003 149Flag of Jordan.svg Yordania15.40perkiraan 2006 . 150Flag of Algeria.svg Aljazair15.70perkiraan 2006. 151Flag of the Dominican Republic.svg Republik Dominika16.00perkiraan 2006. 152Flag of the Netherlands Antilles (1986-2010).svg Antillen Belanda (Belanda)17.00perkiraan 2002. 153Flag of FLNKS.svg Kaledonia Baru (Perancis)17.102004 154Flag of Croatia.svg Kroasia17.20perkiraan 2006 . 155Flag of Kyrgyzstan.svg Kirgizstan18.00perkiraan 2004. 156Flag of Sudan.svg Sudan18.70perkiraan 2002 . 157Flag of the Comoros.svg Komoro20.00perkiraan 1996 . 158Flag of Ghana.svg Ghana20.00perkiraan 1997. 159Flag of Lebanon.svg Lebanon20.00perkiraan 2006. 160Flag of Saint Lucia.svg Saint Lucia20.00perkiraan 2003. 161Flag of Mauritania.svg Mauritania20.00perkiraan 2004. 162Flag of Palestine.svg Jalur Gaza20.302005 163Flag of Palestine.svg Tepi Barat (Israel)20.302005 164Flag of Cape Verde.svg Tanjung Verde21.00perkiraan 2000. 165Flag of Gabon.svg Gabon21.00perkiraan 1997. 166Flag of Mozambique.svg Mozambik21.00perkiraan 1997. 167Flag of the Federated States of Micronesia.svg Mikronesia22.00perkiraan 2000. 168Flag of Dominica.svg Dominika23.00perkiraan 2000 169Flag of Botswana.svg Botswana23.802004 170Flag of Iraq.svg Irak25.00perkiraan 2005 . 171Flag of Mayotte (local).svg Mayotte (Perancis)25.402005 172Flag of South Africa.svg Afrika Selatan25.50perkiraan 2006. 173Flag of Montenegro.svg Montenegro27.702005 174Flag of Honduras.svg Honduras27.90perkiraan 2006. 175Flag of American Samoa.svg Samoa Amerika (Amerika Serikat)29.802005 176Flag of Cameroon.svg Kamerun30.00perkiraan 2001. 177Flag of Equatorial Guinea.svg Guinea Khatulistiwa30.00perkiraan 1998 . 178Flag of Libya.svg Libya30.00perkiraan 2004 . —The Earth seen from Apollo 17.jpg Bumi30.00perkiraan 2006. 179Flag of the Marshall Islands.svg Kepulauan Marshall30.90perkiraan 2000. 180Flag of Serbia.svg Serbia31.60perkiraan 2005 . 181Flag of Yemen.svg Yaman35.00perkiraan 2003. 182Flag of Macedonia.svg Makedonia36.00perkiraan September 2006 . 183Flag of Afghanistan.svg Afganistan40.00perkiraan 2005 . 184Flag of Swaziland.svg Swaziland40.00perkiraan 2006. 185Flag of Kenya.svg Kenya40.00perkiraan 2001. 186Flag of Nepal.svg Nepal42.00perkiraan 2004 . 187Flag of Lesotho.svg Lesotho45.002002 188Flag of Bosnia and Herzegovina.svg Bosnia and Herzegovina45.50perkiraan 31 Desember 2004 . 189Flag of Senegal.svg Senegal48.00perkiraan 2001 . 190Flag of Djibouti.svg Djibouti50.00perkiraan 2004 . 191Flag of Zambia.svg Zambia50.00perkiraan 2000. 192Flag of East Timor.svg Timor Leste50.00perkiraan 2001 193Flag of the Cocos (Keeling) Islands.svg Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia)60.00perkiraan 2000 194Flag of Turkmenistan.svg Turkmenistan60.00perkiraan 2004 195Flag of Zimbabwe.svg Zimbabwe80.00perkiraan 2005 196Flag of Liberia.svg Liberia85.00perkiraan 2003 197Flag of Nauru.svg Nauru90.00perkiraan 2004

Kebijakan-kebijakan pengangguran

Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut:

Cara mengatasi pengangguran struktural

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah:
  • Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
  • Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
  • Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
  • Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.

Cara mengatasi pengangguran friksional

Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut:
  • Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
  • Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
  • Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
  • Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.
  • Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.

Cara mengatasi pengangguran musiman

Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut:
  • Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain.
  • Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.

Cara mengatasi pengangguran siklis

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut:
  • Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.
  • Meningkatkan daya beli masyarakat.


Loading...

Artikel Terkait

  • Pengertian Ilmu Ekonomi
  • PERTUMBUHAN EKONOMI
  • LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
  • Produsen, Konsumen dan Biaya Penerimaan
  • Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

en-PO

  • Detail and Program United States Coast Guard Academy (USCGA)
  • Detail and Program at University of Bridgeport, Connecticut US
  • Detail and Program University of Hartford, West Hartford, Connecticut
  • Detail and Program University of New Haven (UNH), West Haven, Connecticut, United States
  • Detail and Program at University of Connecticut (UConn)

Kategori

akuntansi ekonomi kewirausahaan manajemen pajak pkn politik sejarah seni budaya sosiologi

Popular Posts

  • Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara
    Upaya mewujudkan persamaan kedudukan warga negara bukanlah upaya sekali selesai. Meskipun konstitusi dan berbagai peraturan perundang-undan...
  • Pencatatan Penghapusan Utang dalam Akuntansi
    Nilai Piutang yang tercatat pada neraca menurut pernyataan standar akuntansi keuangan indonesia adalah sebesar jumlah piutang yang jatuh t...
  • Soal Soal Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Lengkap Jawaban
    Latihan Soal Pilihan Ganda Materi Manajemen Sumber Daya Manusia Beserta Jawaban Memadukan pengetahuan konseptual dan teoritis dalam pros...
  • Membuat Jurnal dan Menghitung Pajak Penghasilan
    Beban pajak penghasilan adalah beban terakhir yang dilaporkan setelah laba sebelum pajak. Beban pajak penghasilan biasanya tidak sama dengan...
  • Bentuk Laporan Keuangan Laba Rugi
    Laporan laba-rugi merupakan suatu laporan yang menggambarkan secara sistematis tentang penghasilan perusahaan dalam periode tertentu, biaya-...
  • Analisis Korelasi Sederhana dengan Rumus Pearson
    Pengertian dan Analisis Korelasi Sederhana dengan Rumus Pearson – Korelasi Sederhana merupakan suatu Teknik Statistik yang dipergunakan un...
  • Contoh Soal tentang Indeks Harga dan Inflasi
    A. Indek Harga 1. Pengertian Angka Indek Angka indek merupakan suatu konsep yang dapat memberikan gambaran tentang perubahan-perubahan ...
Loading...

Arsip Blog

Ehcrodeh. Powered by Blogger.
Copyright 2025 © Humanesian. Template by : Petunjuk Onlene