Sebagai sebuah utang. Utang obligasi selalu disertai dengan bunga (kupon). Bunga itulah yang bisa menjadi penarik minat investor agar bersedia untuk membeli obligasi atau meminjamkan uangnya pada perusahaan.
Terdapat beberapa jenis bunga yang bisa ditawarkan pada setiap obligasi. Mulai dari fixed rate (bunga tetap), floating rate (bunga mengambang) maupun kombinasi keduanya.
Umumnya bunga obligasi akan dibayarkan dalam 3 bulan sekali, ada juga yang dibayarkan 6 bulan sekali bahkan 1 tahun sekali.
Misalkan sebuah perusahaan menerbitkan obligasi dengan rentang waktu 5 tahun. Tingkat suku bunga tetap sebesar 10 persen selama 1 tahun pertama. Dan pada tahun berikutnya menggunakan bunga mengambang satu persen diatas bunga deposito bank.
Maka pembeli obligasi tersebut akan memperoleh keuntungan bunga (return) sebesar 10 persen pada tahun pertama. Dan pada tahun berikutnya akan memperoleh return yang berubah-ubah menyesuaikan dengan besar kecilnya bunga deposito bank.
Tetapi, pada kasus lain terdapat obligasi yang diterbitkan tanap adanya kupon bunga sama sekali.
Perusahaan penerbit hanya membayarkan pokok utang obligasi ketika jatuh tempo. Obligasi jenis ini disebut dengan Obligasi Tanpa Bunga (Zero Coupon Bond)
Misalnya obligasi yang diterbitkan dalam rentang waktu jatuh tempo 15 tahun. Maka dana investor yang membeli obligasi tersebut akan mengendap selama 15 tahun diperusahaan penerbit. Kecuali investor tersebut menjual kembali obligasinya ke pasar sekunder.
Eits, jangan salah. Obligasi tanpa bunga ini bukannya tanpa keuntungan. Obligasi ini juga memberikan keuntungan bagi pemegang obligasi. Hanya saja tidak berupa bunga (kupon obligasi).
Keuntungan membeli obligasi jenis ini adalah berupa uang cash yang nanti akan dibayar dikemudian hari. Keuntungan pemegang obligas terdapat pada selisih dari harga beli obligasi dengan harga jual obligasinya.
Pada saat penerbitan, zero coupon bond ditawarkan dengan harga yang lebih rendah daripada nilai nominalnya. dengan kata lain. Harga awal obligasi ini mendapat diskon yang tinggi.
Ketika awal membeli, calon investor akan membeli obligasi dengan harga diskon. Harga yang lebih rendah dari harga nominal obligasi. Dan ketika obligasi sudah jatuh tempo, maka investor akan mendapatkan pembayaran secara penuh.
Baca juga Hutang Jangka Panjang, Keuntungan dan Kerugiannya
Ilustrasinya begini.
Perusahaan PT X menerbitkan zero coupon bond dengan nominal sebesar Rp 1 Trilliun. Masa jangka waktu jatuh tempo obligasi selama 10 tahun. Obligasi ini akan dijual pada harga 70 persen,
Dengan penawaran harga obligasi tersebut. Investor yang akan membeli obligasi PT X tidak perlu untuk membayar sebesar 1 trilliun. Tidak perlu 100 persen harga nominal obligasi.
Misalnya investor ingin membeli obligasi PT X sebanyak 100 Miliar, maka investor tersebut hanya membayar 70 persen saja. Cukup membayar Rp 70 Miliar. Jika ingin membeli semuanya Rp 1 Trilliun maka cukup membayar Rp 700 Milliar saja. Tidak perlu membayar penuh sebanyak Rp 1 Trilliun.
Walaupun investor tersebut hanya membayar sebesar Rp 700 Miliar. Namun ketika obligasi tersebut jatuh tempo 10 tahun kemudian. Investor tersebut akan menerima pembayaran penuh pokok obligasi sebesar Rp 1 Trilliun.
Jadi selama 10 tahun tersebut. Uang investor akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 300 Miliar.
Dari sudut pandang investor. Zero coupon bond ini merupakan sebuah investasi jangka panjang yang pengembalian investasinya (return of invesment) tidak bisa diperoleh dengan cepat. Apabila investor obliasi tersebut ingin segera menghasilkan, dan ingin dananya segera kembali, maka satu satunya jalan adalah menjual obligasi tersebut dipasar sekunder.
Harga obligasi zero coupon bond umumnya akan naik dari waktu kewaktu hingga mendekati jatuh tempo obligasi. Disinilah area keuntungan yang bisa dinikmati oleh investor. Sedangkan bagi perusahaan penerbit obligasi, walaupun nominal obligasi yang ditawarkan mencapai Rp 1 Trilliun. Perusahaan hanya akan mendapatkan dana tunai sebesar Rp 700 Miliar saja.
Itupun masih belum dipotong biaya biaya yang muncul dalam rangka penerbitan obligasi. Keleibihan bagi penerbit obligasi tanpa bunga adalah bahwa perusahaan penerbit tidak akan dibebankan bunga obligasi yang harus dibayar 3 atau 6 bulan sekali seperti obligasi pada umumnya.
Perusahaan penerbit hanya akan memikirkan bagaimana caranya ketika obligasi sudah jatuh tempo 10 tahun yang akan datang. Dan harus ada uang tunai sebesar Rp 1 Trilliun untuk melunasi pokok utang obligasi tersebut.
Semoga artikel ini bisa membantu anda. Terima kasih.
Referensi : economy.okezone.com
Terdapat beberapa jenis bunga yang bisa ditawarkan pada setiap obligasi. Mulai dari fixed rate (bunga tetap), floating rate (bunga mengambang) maupun kombinasi keduanya.
Umumnya bunga obligasi akan dibayarkan dalam 3 bulan sekali, ada juga yang dibayarkan 6 bulan sekali bahkan 1 tahun sekali.
Misalkan sebuah perusahaan menerbitkan obligasi dengan rentang waktu 5 tahun. Tingkat suku bunga tetap sebesar 10 persen selama 1 tahun pertama. Dan pada tahun berikutnya menggunakan bunga mengambang satu persen diatas bunga deposito bank.
Maka pembeli obligasi tersebut akan memperoleh keuntungan bunga (return) sebesar 10 persen pada tahun pertama. Dan pada tahun berikutnya akan memperoleh return yang berubah-ubah menyesuaikan dengan besar kecilnya bunga deposito bank.
Tetapi, pada kasus lain terdapat obligasi yang diterbitkan tanap adanya kupon bunga sama sekali.
Perusahaan penerbit hanya membayarkan pokok utang obligasi ketika jatuh tempo. Obligasi jenis ini disebut dengan Obligasi Tanpa Bunga (Zero Coupon Bond)
Pengertian Obligasi Tanpa Bunga (Zero Coupon Bond)
Mungkin anda bertanya, mungkinkah sebuah utang obligasi tanpa bunga bisa laku terjual dipasaran?
Apakah investor mau membeli obligasi yang tidak memberikan bunga sama sekali?
Darimana investor akan mendapatkan hasil dari investasi obligasi seperti ini?
Pertanyaan yang kerap muncul ketika pertama kali mendengar tentang obligasi tanpa bunga.
Investor yang membeli obligasi tanpa bunga ini sampai obligasi jatuh tempo memang tidak akan pernah mendapatkan bunga dari penerbit obligasi.
Misalnya obligasi yang diterbitkan dalam rentang waktu jatuh tempo 15 tahun. Maka dana investor yang membeli obligasi tersebut akan mengendap selama 15 tahun diperusahaan penerbit. Kecuali investor tersebut menjual kembali obligasinya ke pasar sekunder.
Corvus https://woof.tube/stream/PDMtF4i2giWKetika obligasi sudah waktunya jatuh tempo, investor hanya akan mendapatkan uangnya kembali tanpa adanya bunga yang menyertainya. Darimana investor mendapatkan keuntungan ?
Eits, jangan salah. Obligasi tanpa bunga ini bukannya tanpa keuntungan. Obligasi ini juga memberikan keuntungan bagi pemegang obligasi. Hanya saja tidak berupa bunga (kupon obligasi).
Keuntungan membeli obligasi jenis ini adalah berupa uang cash yang nanti akan dibayar dikemudian hari. Keuntungan pemegang obligas terdapat pada selisih dari harga beli obligasi dengan harga jual obligasinya.
Pada saat penerbitan, zero coupon bond ditawarkan dengan harga yang lebih rendah daripada nilai nominalnya. dengan kata lain. Harga awal obligasi ini mendapat diskon yang tinggi.
Ketika awal membeli, calon investor akan membeli obligasi dengan harga diskon. Harga yang lebih rendah dari harga nominal obligasi. Dan ketika obligasi sudah jatuh tempo, maka investor akan mendapatkan pembayaran secara penuh.
Baca juga Hutang Jangka Panjang, Keuntungan dan Kerugiannya
Ilustrasinya begini.
Perusahaan PT X menerbitkan zero coupon bond dengan nominal sebesar Rp 1 Trilliun. Masa jangka waktu jatuh tempo obligasi selama 10 tahun. Obligasi ini akan dijual pada harga 70 persen,
Dengan penawaran harga obligasi tersebut. Investor yang akan membeli obligasi PT X tidak perlu untuk membayar sebesar 1 trilliun. Tidak perlu 100 persen harga nominal obligasi.
Misalnya investor ingin membeli obligasi PT X sebanyak 100 Miliar, maka investor tersebut hanya membayar 70 persen saja. Cukup membayar Rp 70 Miliar. Jika ingin membeli semuanya Rp 1 Trilliun maka cukup membayar Rp 700 Milliar saja. Tidak perlu membayar penuh sebanyak Rp 1 Trilliun.
Walaupun investor tersebut hanya membayar sebesar Rp 700 Miliar. Namun ketika obligasi tersebut jatuh tempo 10 tahun kemudian. Investor tersebut akan menerima pembayaran penuh pokok obligasi sebesar Rp 1 Trilliun.
Jadi selama 10 tahun tersebut. Uang investor akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 300 Miliar.
Dari sudut pandang investor. Zero coupon bond ini merupakan sebuah investasi jangka panjang yang pengembalian investasinya (return of invesment) tidak bisa diperoleh dengan cepat. Apabila investor obliasi tersebut ingin segera menghasilkan, dan ingin dananya segera kembali, maka satu satunya jalan adalah menjual obligasi tersebut dipasar sekunder.
Harga obligasi zero coupon bond umumnya akan naik dari waktu kewaktu hingga mendekati jatuh tempo obligasi. Disinilah area keuntungan yang bisa dinikmati oleh investor. Sedangkan bagi perusahaan penerbit obligasi, walaupun nominal obligasi yang ditawarkan mencapai Rp 1 Trilliun. Perusahaan hanya akan mendapatkan dana tunai sebesar Rp 700 Miliar saja.
Itupun masih belum dipotong biaya biaya yang muncul dalam rangka penerbitan obligasi. Keleibihan bagi penerbit obligasi tanpa bunga adalah bahwa perusahaan penerbit tidak akan dibebankan bunga obligasi yang harus dibayar 3 atau 6 bulan sekali seperti obligasi pada umumnya.
Perusahaan penerbit hanya akan memikirkan bagaimana caranya ketika obligasi sudah jatuh tempo 10 tahun yang akan datang. Dan harus ada uang tunai sebesar Rp 1 Trilliun untuk melunasi pokok utang obligasi tersebut.
Semoga artikel ini bisa membantu anda. Terima kasih.
Referensi : economy.okezone.com
Loading...
No comments:
Post a Comment