Mengapa produk kerajinan dari bahan lunak dan wirausaha ini dipelajari, tiada lain adalah agar generasi muda Indonesia dapat mengapresiasi keaneka ragaman karya kerajinan dari bahan linak dan pengemasannya baik diwilayah setempat maupun diluar wilayahnya sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Kemudian setelah mengapresiasi keaneka ragaman karya kerajinan dari bahan lunak tiba pada pengidentifikasian bahan, motif hias, teknik pembuatan, dan fungsi karya kerajinan dari bahan lunak di wilayah setempat dan lainnya berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan. Setelah mengidentifikasi dilanjutkan dengan menganalisis unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan dari bahan lunak serta menunjukkan semangat kewirausahaan dan inovasi berkarya. Dilanjutkan dengan perencanaan pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak dan pengemasannya dengan menerapkan prinsip perencanaan produksi kerajinan serta menunjukkan perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri.
Perlu diingat bahwa dalam Mendesain produk dan pengemasan produk kerajinan dari bahan lunak berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya berdasarkan orisinalitas ide dan cita rasa estetis diri sendiri. Selain itu membuat karya kerajinan dari bahan lunak di wilayah setempat dan lainnya dengan sikap kerja sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif. Diakhir kegiatan diharuskan untuk menganalisis keberhasilan dan kegagalan serta peluang usaha kerajinan dari bahan lunak di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika dan nilai ekonomis untuk membangun semangat usaha.
Produk kerajinan lebih banyak memanfaatkan bahan-bahan alam seperti tanah liat, serat alam, kayu, bambu, kulit, logam, batu, rotan dan lain-lain. Ada juga yang memanfaatkan bahan intetis sebagai bahan kerajinan seperti limbah kertas, plastik, karet. Pembuatan produk kerajinan di setiap daerah memiliki jenis kerajinan lokal yang menjadi unggulan daerah. Misalnya, Kasongan (Daerah Istimewa Yogyakarta), sumber daya alam yang banyak tersedia tanah liat, kerajinan yang berkembang adalah kerajinan keramik. Palu (Sulawesi Tengah), sumber daya alamnya banyak menghasilkan tanaman kayu hitam, kerajinan yang berkembang berupa bentuk kerajinan kayu hitam. Kapuas (Kalimantan Tengah), sumber daya alamnya banyak menghasilkan rotan dan getah nyatu sehingga kerajinan yang berkembang adalah anyaman rotan dan getah nyatu.
Secara umum, jenis bahan dasar produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu produk kerajinan dari bahan lunak dan produk kerajinan dari bahan keras. Beberapa kerajinan bahan lunak serta pengemasannya akan diuraikan secara singkat pada penjelasan berikut ini. Namun, materi yang diuraikan disini merupakan contoh saja, masih banyak lagi yang lainya harus dipelajari sebagai pengetahuan dan diharapkan dapat mengeksplorasi pengetahuan lainnya sebagai bahan pengayaan.
Kemudian setelah mengapresiasi keaneka ragaman karya kerajinan dari bahan lunak tiba pada pengidentifikasian bahan, motif hias, teknik pembuatan, dan fungsi karya kerajinan dari bahan lunak di wilayah setempat dan lainnya berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan. Setelah mengidentifikasi dilanjutkan dengan menganalisis unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan dari bahan lunak serta menunjukkan semangat kewirausahaan dan inovasi berkarya. Dilanjutkan dengan perencanaan pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak dan pengemasannya dengan menerapkan prinsip perencanaan produksi kerajinan serta menunjukkan perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri.
Perlu diingat bahwa dalam Mendesain produk dan pengemasan produk kerajinan dari bahan lunak berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya berdasarkan orisinalitas ide dan cita rasa estetis diri sendiri. Selain itu membuat karya kerajinan dari bahan lunak di wilayah setempat dan lainnya dengan sikap kerja sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif. Diakhir kegiatan diharuskan untuk menganalisis keberhasilan dan kegagalan serta peluang usaha kerajinan dari bahan lunak di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika dan nilai ekonomis untuk membangun semangat usaha.
JUY-998 https://woof.tube/stream/eWzSnvVvGKKMenyadari hal tersebut diatas maka prakarya dan kewirausahaan bertujuan untuk mengungkapkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa- terkait dengan materi yang akan dipelajari, siswa diberi pengalaman mengamati karya kerajinan dari bahan lunak.
Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Secara umum, jenis bahan dasar produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu produk kerajinan dari bahan lunak dan produk kerajinan dari bahan keras. Beberapa kerajinan bahan lunak serta pengemasannya akan diuraikan secara singkat pada penjelasan berikut ini. Namun, materi yang diuraikan disini merupakan contoh saja, masih banyak lagi yang lainya harus dipelajari sebagai pengetahuan dan diharapkan dapat mengeksplorasi pengetahuan lainnya sebagai bahan pengayaan.
1. Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak, adalahKerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan, yaitu seperti berikut:
a. Bahan Lunak Alami
Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh, bahan lunak alami yang kita kenal adalah tanah liat, serat alam, dan kulit.
Kerajinan bahan lunak adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara untuk melakukan sebuah tindakan yang bermuara kepada produktifitas, inovasi, dan konstruktif kepada ummat manusia terutama warga negara republik Indonesia, dan lebih khusus lagi kalangan generasi muda. Ketika kita berbicara mengenai generasi muda maka secara praktis termasuk siswa didalamnya. Agar siswa mendapat kerangka dasar pemahaman mengenai pentingnya kerajinan bahan lunak dan wirausaha. dengan demikian maka sumber daya alam indonesia dapat terolah sendiri oleh pemiliknya.
Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kegiatan membuat kerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, produk kerajinan berorientasi pada aspek fungsional. Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsi saja melainkan memerlukan sentuhan keindahan (estetik) untuk meningkatkan kualitasnya. Nilai estetik pada karya kerajinan dapat dilihat dari aspek bentuk, warna, ragam hias, dan fungsinya. Dalam aspek ekonomi, produk kerajinan merupakan lahan subur sebagai mata pencaharian yang menjanjikan investasi besar dalam perkembangan pariwisata dan globalisasi perdagangan dewasa ini.
Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah dengan beragam bentuk dan keunikannya merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, kita harus memuji ciptaan Tuhan Yang Maha agung ini. Sebagai makhluk ciptaan-Nya, kita wajib mensyukuri apa yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita. Manusia yang bersyukur adalah manusia yang selalu menerima pemberian Tuhan dengan rasa suka cita dan penghargaan mendalam yang diwujudkan dalam berbagai tindakan. Kemampuan bangsa Indonesia untuk berkreasi, mencipta dan berwirausaha harus disyukuri dan selalu diapresiasi. Sebagai makhluk sosial, tentunya kita wajib menghargai seluruh karya cipta manusia.
Produk kerajinan pada awalnya bertujuan untuk membuat barang-barang fungsional, baik ditujukan untuk kepentingan keagamaan (religius) atau kebutuhan praktis dalam kehidupan manusia. Produk kerajinan tersebut berupa peninggalan pada zaman batu: artefaka-rtefak kapak dan perkakas, pada zaman logam: nekara, moko, candrasa, kapak, bejana, hingga perhiasan seperti gelan, kalugng, dan cincin. Benda-benda tersebut dipakai sebagai perhiasan, prosesi upacara ritual adat berbagai suku serta kegiatan ritual yang bersifat kepercayaan seperti penghormatan terhadap arwah nenek moyang.
Dalam perkembangan selanjutnya sejalan dengan perkembangan peradaban , konsep seni kerajinan terus berkembang. Perubahan senantiasa menyertai setiap gerak laju perkembangan zaman, pembuatan karya kerajinan yang pada awalnya untuk kepentingan fungsional, kini dalam perkembangannya mengalami pergeseran orientasi ke arah nilai keindahan (estetis). Kini seni kerajinan tumbuh makin pesat di Indonesia. Banyak daerah yang kemudian menjadi sentra-sentra kerajinan. Hal ini sebagai akibat dari kondisi geografis Indonesia merupakan faktor pendukung menjamurnya seni kerajinan Nusantara.
Peta Materi Kerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha
A. Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
1. Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak
2. Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
3. Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
4.Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
5.Motif Ragam Hias pada Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
6. Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
7.Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Lunak
Loading...
No comments:
Post a Comment