Rekonsiliasi Bank merupakan proses penyesuaian karena adanya perbedaan antar laporan kas di bank dengan laporan kas di Perusahaan. Transaksi-transaksi yang menyebakan terjadinya perbedaan saldo kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas menurut rekening koran harus disesuaikan sehingga saldo kas menurut perusahaan dan saldo kas menurut bank (saldo dalam rekening koran) mempunyai jumlah yang sama.
Sebagai proses awal untuk menyusun rekonsiliasi ini maka perlu diadakan pendeteksian terhadap transaksi-transaksi yang menyebabkan perbedaan, secara umum transaksi- transaksi yang menyebankan perbedaan tersebut antara lain:
a. Setoran dalam perjalanan (deposit in transit)
Merupakan adanya transaksi yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi belum dicatat oleh bank, dimana ada dua kemingkinan yang terjadi, antara lain:
- Setoran dalam perjalanan, yaitu setoran perusahaan yang belum diterima oleh bank pada saat rekening koran pada bulan tersebut telah ditutup dan dilaporkan kepada perusahaan.
- Kas yang belum disetor, yaitu penerimaan kas oleh perusahaan yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi uangnya belum dikirim ke bank.
b. Cek dalam peredaran (Outstanding check)
Merupakan cek yang telah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi belum diuangkan ke bank oleh pemegangnya.
c. Adanya transaksi yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan
Transaksi yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan antara lain:
- Penagihan piutang perusahaan oleh bank (collection by bank)
- Adanya jasa giro yang diberikan oleh bank kepada perusahaan (interst revenue) dan potongan atas jasa giro (PPH ps 4(2)) UU no 36 tahun 2008 sebesar 20% (income tax expense)
- Adanya pembebanan biaya administrasi oleh bank kepada perusahaan (Bank service Charges), misalnya beban bunga dan beban adminstrasi.
d. Adanya salah pencatatan, baik yang dilakukan oleh bank maupun perusahaan (errors) Kesalahan pencatatan yang mungkin terjadi misalnya kesalahan mencatat pengeluaran terlalu besar atau terlalu rendah.
e. Adanya cek kosong (Cek yang tidak cukup dana)
Merupakam cek yang ditolak bank karena tidak cukup dana atau dananya tidak ada (non-sufficient fund)
Berdasarkan transaksi-transaksi diatas maka penyebab terjadinya perbedaan antara saldo kas bank dan saldo kas perusahaan dapat dikelompokan menjadi beberapa elemen sebagai berikut:
1. Elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai penerimaan uang tetapi belum dicatat oleh bank, misalnya setoran dalam perjalanan.
2. Elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi belum dicatat oleh perusahaan, misalnya pendapatan bunga, penagihan wesel oleh bank terhadap debitur perusahaan.
3. Elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran tetapi belum dicatat oleh bank, misalnya cek beredar
4. Elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum dicatat oleh perusahaan, misalnya beban administrasi bank, cek kosong.
5. Adanya kesalahan pencatatan baik oleh bank maupun perusahaan.
1. Dengan rekonsiliasi laporan saldo bank dan saldo kas
Tujuan dari metode ini adalah mencari saldo yang benar, identifikasi saldo yang benar yaitu jika jumlah saldo menurut bank dan perusahaan sama.
2. Dengan rekonsiliasi laporan saldo bank Kepada saldo kas.
Tujuan metode ini hanya mencari timbulnya perbedaan, bukan mencari saldo yang benar, Jadi hanya menyamakan saja antara saldo bank dengan saldo kas menurut perusahaan.
Sebagai proses awal untuk menyusun rekonsiliasi ini maka perlu diadakan pendeteksian terhadap transaksi-transaksi yang menyebabkan perbedaan, secara umum transaksi- transaksi yang menyebankan perbedaan tersebut antara lain:
a. Setoran dalam perjalanan (deposit in transit)
Merupakan adanya transaksi yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi belum dicatat oleh bank, dimana ada dua kemingkinan yang terjadi, antara lain:
- Setoran dalam perjalanan, yaitu setoran perusahaan yang belum diterima oleh bank pada saat rekening koran pada bulan tersebut telah ditutup dan dilaporkan kepada perusahaan.
- Kas yang belum disetor, yaitu penerimaan kas oleh perusahaan yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi uangnya belum dikirim ke bank.
b. Cek dalam peredaran (Outstanding check)
Merupakan cek yang telah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi belum diuangkan ke bank oleh pemegangnya.
c. Adanya transaksi yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan
Transaksi yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan antara lain:
- Penagihan piutang perusahaan oleh bank (collection by bank)
- Adanya jasa giro yang diberikan oleh bank kepada perusahaan (interst revenue) dan potongan atas jasa giro (PPH ps 4(2)) UU no 36 tahun 2008 sebesar 20% (income tax expense)
- Adanya pembebanan biaya administrasi oleh bank kepada perusahaan (Bank service Charges), misalnya beban bunga dan beban adminstrasi.
d. Adanya salah pencatatan, baik yang dilakukan oleh bank maupun perusahaan (errors) Kesalahan pencatatan yang mungkin terjadi misalnya kesalahan mencatat pengeluaran terlalu besar atau terlalu rendah.
e. Adanya cek kosong (Cek yang tidak cukup dana)
Merupakam cek yang ditolak bank karena tidak cukup dana atau dananya tidak ada (non-sufficient fund)
Berdasarkan transaksi-transaksi diatas maka penyebab terjadinya perbedaan antara saldo kas bank dan saldo kas perusahaan dapat dikelompokan menjadi beberapa elemen sebagai berikut:
1. Elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai penerimaan uang tetapi belum dicatat oleh bank, misalnya setoran dalam perjalanan.
2. Elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi belum dicatat oleh perusahaan, misalnya pendapatan bunga, penagihan wesel oleh bank terhadap debitur perusahaan.
3. Elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran tetapi belum dicatat oleh bank, misalnya cek beredar
4. Elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum dicatat oleh perusahaan, misalnya beban administrasi bank, cek kosong.
5. Adanya kesalahan pencatatan baik oleh bank maupun perusahaan.
HUNTA-672 https://onlystream.tv/jis88h7jwntj
Jenis rekonsiliasi dan Cara Membuat Rekonsiliasi Laporan Bank
Jenis rekonsiliasi atau macam rekonsiliasi ada dua yaitu; Rekosiliasi saldo ahir dan rekosiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran, saldo ahir. Sedangkan metode atau cara membuat rekonsiliasi laporan bank antara lain dengan menggunakan cara sebagai berikut:1. Dengan rekonsiliasi laporan saldo bank dan saldo kas
Tujuan dari metode ini adalah mencari saldo yang benar, identifikasi saldo yang benar yaitu jika jumlah saldo menurut bank dan perusahaan sama.
2. Dengan rekonsiliasi laporan saldo bank Kepada saldo kas.
Tujuan metode ini hanya mencari timbulnya perbedaan, bukan mencari saldo yang benar, Jadi hanya menyamakan saja antara saldo bank dengan saldo kas menurut perusahaan.
Bentuk-Bentuk Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi Bank dapat disusun dalam bentuk sebagai berikut:
a. Bentuk Vertikal (Staffel Form/Report Form)
Bentuk vertikal biasa disusun secara bertingkat. Bagian atas untuk rekonsiliasi saldo kas perusahaan, sedangkan bagian bawah untuk rekonsiliasi saldo kas bank (Saldo rekening Koran). Penyusunan rekonsiliasi bank bentuk staffel, pada dasarnya adalah melakukan penambahan atau pengurangan terhadap saldo kas menurut perusahaan ataupun menurut rekening koran sesuai dengan pengaruh penyebab perbedaan, sehingga
pada akhirnya akan diketahui saldo yang sebenarnya.
b.Bentuk Skontro (Account Form)
Bentuk skontro disusun secara bersebelahan (Berjejer). Sebelah kiri untuk rekonsiliasi saldo kas, sedangkan sebelah kanan untuk rekonsiliasi saldo rekening koran.
c. Rekonsiliasi Bank Empat Kolom
Rekonsiliasi ini dibuat untuk menetapkan saldo yang sebenarnya untuk saldo awal, penerimaan. pengeluaran, dan saldo ahir. Untuk menyusn rekonsiliasi dalam bentuk ini, diperlukan pengetahuan mengenai prosedur pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas.
d. Rekonsiliasi Bank Delapan Kolom. Berikutnya: Contoh Soal Cara Menyusun Rekonsiliasi Bank
Loading...
No comments:
Post a Comment