Bagaimana membuat jurnal koreksi? jangankan membuatnya mendengarnya-pun baru kali ini. Mungkin itu keluhan dari beberapa saudara yang baru mengenal jurnal koreksi. Kapan dan mengapa jurnal koreksi dibuat? Catatan dalam proses akuntansi dimulai dengan Pencatatan bukti transaksi keuangan ke dalam jurnal umum atau jurnal khusus.
Jurnal umum atau jurnal khusus dicatat oleh suatu perusahaan secara historis atau sesuai dengan urutan waktu terjadinya transaksi keuangan. Baik jurnal umum maupun jurnal khusus harus dicatat dengan benar agar dapat menghasilkan informasi keuangan (salah satunya laporan keuangan) yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Apabila terdapat kekeliruan dalam pencatatan jurnal umum atau jurnal khusus bagaimana cara membenarkannya?
1. Dibeli barang dagangan dari pemasok secara tunai sebesar Rp 1000.000, keliru dicatat sebagai pembelian peralatan kantor.
2. Dibeli peralatan kantor secara tunai sebesar Rp 200.000, keliru dicatat sebagai perlengkapan kantor.
3. Penerimaan piutang dari debitur pak joyo sebesar Rp 100.000 dicatat sebagai pembayaran utang kepada pak abdullah sebesar Rp 1000.000
Berdasarkan kekeliruan pencatatan yang terjadi pad UD Zafira maka harus dibuat jurnal koreksi untuk membenarkan catatan, adapun jurnal koreksi yang dibuat adalah sebagai berikut:
Dalam buku UD Zafira telah dicatat kekeliruan sebagai berikut:
Berdasakan kesalahan pencatatan yang dilakukan UD Zafira maka harus dilakukan Pembuatan jurnal koreksi , adapun proses pembuatannya untuk kekeliruan 1 adalah sebagai berikut
tahap 1 pembuatan jurnal penghapusan:
tahap 2 pembuatan jurnal yang benar atau yang seharusnya dicatat
tahap 3 pembuatan jurnal koreksi
Penjelasan:
Pada tahap 3 yaitu pembuatan jurnal koreksi dibuat berdasarkan penandingan antara jurnal penghapusan dengan jurnal yang seharusnya dicatat, Dalam jurnal penghapusan akun kas posisi Debit sebesar 1000.000 sedangkan pada jurnal yang benar akun kas posisi kredit sebesar 1000.000 sehingga jika akun kas ditandingkan akan menghasilkan saldo nol, dengan demikian yang tersisa adalah akun pembelian bersaldo debit 1000.000 dan akun peralatan bersaldo kredit 1000.000
Berdasakan kesalahan pencatatan yang dilakukan UD Zafira maka harus dibuat jurnal koreksi adapun proses pembuatan jurnal koreksi untuk kekeliruan 2 adalah sebagai berikut
tahap 1 pembuatan jurnal penghapusan:
tahap 2 pembuatan jurnal yang benar atau yang seharusnya dicatat
tahap 3 pembuatan jurnal koreksi
Penjelasan
Pada tahap 3 yaitu pembuatan jurnal koreksi dibuat berdasarkan penandingan antara jurnal penghapusan dengan jurnal yang seharusnya dicatat, Dalam jurnal penghapusan akun kas posisi Debit sebesar 200.000 sedangkan pada jurnal yang benar akun kas posisi kredit sebesar 200.000 sehingga jika akun kas ditandingkan akan menghasilkan saldo nol, dengan demikian yang tersisa adalah akun peralatan kantor bersaldo debit 200.000 dan akun perlengkapan kantor bersaldo kredit 200.000. Sehingga jurnal koreksi yang dibuat adalah Debit peralatan kantor dengan saldo 200.000 dan kredit perlengkapan kantor dengan saldo 200.000.
Dalam UD Zafira telah dicatat kekeliruan sebagai berikut:
Berdasarkan kesalahan pencatatan yang dilakukan UD Zafira maka harus dibuat jurnal koreksi adapun proses pembuatan jurnal koreksi untuk kekeliruan 3 adalah sebagai berikut
Tahap 1 pembuatan jurnal penghapusan:
Tahap 2 pembuatan jurnal yang benar atau yang seharusnya dicatat
Tahap 3 pembuatan jurnal koreksi
Penjelasan
Pada tahap 3 yaitu pembuatan jurnal koreksi dibuat berdasarkan penandingan antara jurnal penghapusan dengan jurnal yang seharusnya dicatat, Dalam jurnal penghapusan akun kas posisi Debit sebesar 1000.000 sedangkan pada jurnal yang benar akun kas posisi debet sebesar 100.000 sehingga jika akun kas ditandingkan akan menghasilkan saldo debit 1.100.000, sementara utang bersaldo kredit 1000.000 dan piutang dagang bersaldo kredit 100.000. Sehingga jurnal koreksi yang dibuat adalah Debit kas sebesar 1.100.000 dan kredit utang sebesar 1000.000 dan piutang dagang sebesar 100.000.
Pengertian Jurnal Koreksi dalam Akuntansi
Jurnal untuk membenarkan kekeliruan yang terjadi dalam catatan akuntansi disebut jurnal koreksi. Apakah jurnal koreksi itu sama dengan jurnal penyesuaian? tidak sama, jurnal koreksi berbeda dengan jurnal penyesuaian. Jurnal koreksi ini disusun apabila terjadi kekeliruan dalam pencatatan yang telah dilakukan. Dengan demikian penyusunan jurnal koreksi besifat wajib atau harus, apabila terjadi kekeliruan dalam pencatatan, namun apabila tidak ada kekeliruan berati tidak ada penyusunan jurnal koreksi.Tahap Penyusunan Jurnal Koreksi
Langkah penyusunan jurnal koreksi terdiri dari tiga tahap yaitu sebagai berikut:Tahap pembuatan jurnal penghapusan
Tahap pembuatan jurnal penghapusan merupakan tahap yang bertujuan untuk menghapus jurnal yang keliru dicatat. Tahap ini dibuat dengan cara membalik posisi akun dan saldonya, misalkan akun kas awalnya ada diposisi debit maka untuk menghapus akun kas ini dirubah posisinya menjadi kredit.Tahap pembuatan jurnal yang benar yang seharusnya dibuat
Dalam tahap ini akan dimunculkan jurnal yang benar yang seharusnya dicatat sebagai pengganti jurnal yang keliru. Jadi setelah sebelumnya dalam tahap pertama telah dibuat jurnal penghapusan yang bertujuan menghapus jurnal yang keliru maka ditahap kedua dibuatkan jurnal yang benar.Tahap pembuatan jurnal koreksi
Tahap pembuatan jurnal koreksi merupakan tahap pembuatan jurnal yang dibuat berdasarkan penggabungan dari tahap pertama yaitu pembuatan jurnal penghapusan dan tahap kedua tentang pembuatan jurnal yang sebenarnya. Jadi dalam pembuatan jurnal koreksi antara tahap pertama dan tahap kedua ditandingkan sehingga menghasilkan jurnal koreksi.Contoh Penyusunan Jurnal Koreksi
Untuk memperjelas pemaparan di atas tentang tahap atau langkah penyusunan jurnal koreksi, silahkan dipahami ilustrasi berikut ini:IPX-402 https://onlystream.tv/6gv5pos83imyUD Zafira merupakan sebuah usaha yang bergerak dibidang penjualan pakaian wanita, dalam pencatatan transaksi keuangannya UD Zafira menggunakan metode fisik. Ketika dilakukan pengecekan terhadap jurnal yang dicatat petugas akuntansi menemukan beberapa kekeliruan dalam pencatatan yang telah dilakukan, kekeliruan-kekeliruan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Dibeli barang dagangan dari pemasok secara tunai sebesar Rp 1000.000, keliru dicatat sebagai pembelian peralatan kantor.
2. Dibeli peralatan kantor secara tunai sebesar Rp 200.000, keliru dicatat sebagai perlengkapan kantor.
3. Penerimaan piutang dari debitur pak joyo sebesar Rp 100.000 dicatat sebagai pembayaran utang kepada pak abdullah sebesar Rp 1000.000
Berdasarkan kekeliruan pencatatan yang terjadi pad UD Zafira maka harus dibuat jurnal koreksi untuk membenarkan catatan, adapun jurnal koreksi yang dibuat adalah sebagai berikut:
#Kekeliruan pertama
Dalam kekeliruan pada kasus 1 menyatakan bahwa Ud zafira telah membeli barang dagangan, tetapi dicatat sebagai pembelian peralatan kantor padahal seharusnya dicatat sebagai pembelian barang dagangan.Dalam buku UD Zafira telah dicatat kekeliruan sebagai berikut:
(Db) Peralatan Kantor.............................Rp 1000.000
(Kr) Kas ..........................................................Rp 1000.000
tahap 1 pembuatan jurnal penghapusan:
(Db) Kas ....................................................Rp 1000.000
(Kr)Peralatan Kantor.....................................Rp 1000.000
(Db)Pembelian........................................Rp 1000.000
(Kr) Kas...........................................................Rp 1000.000
(Db)Pembelian......................................Rp 1000.000
(Kr) Peralatan Kantor.............................Rp 1000.000
Pada tahap 3 yaitu pembuatan jurnal koreksi dibuat berdasarkan penandingan antara jurnal penghapusan dengan jurnal yang seharusnya dicatat, Dalam jurnal penghapusan akun kas posisi Debit sebesar 1000.000 sedangkan pada jurnal yang benar akun kas posisi kredit sebesar 1000.000 sehingga jika akun kas ditandingkan akan menghasilkan saldo nol, dengan demikian yang tersisa adalah akun pembelian bersaldo debit 1000.000 dan akun peralatan bersaldo kredit 1000.000
Sehingga jurnal koreksi yang dibuat adalah Debit pembelian dengan saldo 1000.000 dan kredit peralatan kantor dengan saldo 1000.000.
Dalam UD Zafira telah dicatat kekeliruan sebagai berikut:
#Kekeliruan Kedua
Dalam kekeliruan pada kasus 2 menyatakan bahwa UD Zafira telah membeli peralatan kantor, tetapi telah keliru dicatat sebagai pembelian perlengkapan kantor padahal seharusnya dicatat sebagai pembelian peralatan kantor.Dalam UD Zafira telah dicatat kekeliruan sebagai berikut:
(Db) Perlengkapan kantor.....................Rp 200.000
(Kr) Kas..........................................................Rp 200.000
tahap 1 pembuatan jurnal penghapusan:
(Db) Kas .................................................Rp 200.000
(Kr) Perlengkapan Kantor ..........................Rp 200.000
(Db) Peralatan kantor............................Rp 200.000
(Kr) Kas.........................................................Rp 200.000
(Db) Peralatan kantor..........................Rp 200.000
(Kr) Perlengkapan Kantor..........................Rp 200.000
Pada tahap 3 yaitu pembuatan jurnal koreksi dibuat berdasarkan penandingan antara jurnal penghapusan dengan jurnal yang seharusnya dicatat, Dalam jurnal penghapusan akun kas posisi Debit sebesar 200.000 sedangkan pada jurnal yang benar akun kas posisi kredit sebesar 200.000 sehingga jika akun kas ditandingkan akan menghasilkan saldo nol, dengan demikian yang tersisa adalah akun peralatan kantor bersaldo debit 200.000 dan akun perlengkapan kantor bersaldo kredit 200.000. Sehingga jurnal koreksi yang dibuat adalah Debit peralatan kantor dengan saldo 200.000 dan kredit perlengkapan kantor dengan saldo 200.000.
#Kekeliruan ketiga
Dalam kekeliruan ketiga menyatakan bahwa UD Zafira telah menerima piutang dari pak joyo, tetapi dicatat sebagai pembayaran utang kepada pak abdullah padahal seharusnya dicatat sebagai penerimaan piutang.Dalam UD Zafira telah dicatat kekeliruan sebagai berikut:
(Db) Utang........................Rp 1000.000
(Kr) Kas...........................................Rp 1000.000
Tahap 1 pembuatan jurnal penghapusan:
(Db) Kas.............................Rp 1000.000
(Kr) Utang........................................Rp 1000.000
(Db) Kas..............................Rp 100.000
(Kr) Piutang dagang.......................Rp 100.000
(Db) Kas............................... Rp 1.100.000
(Kr) Utang...........................................Rp 1000.000
(Kr) Piutang dagang...........................Rp 100.000
Pada tahap 3 yaitu pembuatan jurnal koreksi dibuat berdasarkan penandingan antara jurnal penghapusan dengan jurnal yang seharusnya dicatat, Dalam jurnal penghapusan akun kas posisi Debit sebesar 1000.000 sedangkan pada jurnal yang benar akun kas posisi debet sebesar 100.000 sehingga jika akun kas ditandingkan akan menghasilkan saldo debit 1.100.000, sementara utang bersaldo kredit 1000.000 dan piutang dagang bersaldo kredit 100.000. Sehingga jurnal koreksi yang dibuat adalah Debit kas sebesar 1.100.000 dan kredit utang sebesar 1000.000 dan piutang dagang sebesar 100.000.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang pembuatan jurnal koreksi dengan benar seperti yang dipaparkan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwasannya jurnal koreksi adalah jurnal yang dibuat dengan tujuan membenarkan pencatatan yang keliru. Jurnal koreksi dibuat berdasarkan penandingan jurnal penghapusan dan jurnal yang benar atau jurnal yang seharusnya dibuat. Setelah jurnal koreksi dibuat maka jurnal koreksi dapat diposting ke buku besar sehingga pencatatan yang semula keliru akan menjadi benar. Jurnal penghapusan dan jurnal yang benar merupakan alat bantu dalam menyusun jurnal koreksi sehingga tidak perlu diposting ke buku besar.
Loading...
No comments:
Post a Comment