Nilai Piutang yang tercatat pada neraca menurut pernyataan standar akuntansi keuangan indonesia adalah sebesar jumlah piutang yang jatuh tempo dikurangi perkiraan jumlah yang tidak dapat ditagih. Untuk itu, perusahaan perlu membuat cadangan penghapusan piutang yang tidak dapat ditagih. Ada dua macam metode pencatatan penghapusan piutang, yaitu metode langsung (direct write off method) dan metode tidak langsung(indirect write off method).
JUL-030 https://onlystream.tv/f5s82l6rdnfj
Metode Pencatatan Penghapusan Piutang
Metode langsung (direct write off method)
Menurut metode langsung setiap piutang dagang yang telah ditetapkan untuk dihapuskan, langsung dibebankan di kolom debet pada akun beban kerugian piutang (bad debt expenses) dan kolom kredit pada akun piutang dagang. Pada metode ini, kerugian piutang dan penghapusan piutang terjadi bersamaan yaitu ketika debitur menyatakan atau dinyatakan tidak mampu membayar, dengan kata lain perusahaan akan melakukan pencatatan penghapusan piutang ketika debitur tidak mampu membayar utangnya. Jurnal yang digunakan untuk mencatat penghapusan piutang menurut metode langsung adalah:
Beban Kerugian Piutang xxx
Jika Debitur yang piutangnya sudah dihapuskan, melunasinya utangnya, maka dibuat jurnal sebagai berikut:
Beban Kerugian Piutang xxx
Piutang Dagang xxx
Contoh soal:
Pada tanggal 10 oktober 2011 debitur ABC Mempunyai utang sebesar 10.000.000 dan menyatakan tidak mampu membayar.
Berdasarkan contoh diatas maka, dapat dibuat jurnal penghapusan pitang sebagai berikut:
Beban Kerugian Piutang ABC 10.000.000
Apabila piutang yang sebelumnya sudah dihapuskan, namun kemungkinan akan dilunasi kembali maka akan dicatat oleh perusahaan dengan jurnal sebagai berikut:
Contoh soal:
Pada tanggal 3 februari 2012 debitur ABC menyatakan dapat melunasi utangnya pada tanggal 10 oktober 2011, karena usahanya berkembang kembali.
Berdasarkan contoh diatas maka perusahaan melakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut:
Apabila Debitur yang bersangkutan melakukan pelunasan piutang secara tunai, maka dibuat jurnal sebagai berikut:
Contoh Soal
Contoh soal:
Pada tanggal 10 oktober 2011 debitur ABC Mempunyai utang sebesar 10.000.000 dan menyatakan tidak mampu membayar.
Beban Kerugian Piutang ABC 10.000.000
Piutang Dagang ABC 10.000.000
Piutang Dagang xxx
Beban Kerugian Piutang xxx
Pada tanggal 3 februari 2012 debitur ABC menyatakan dapat melunasi utangnya pada tanggal 10 oktober 2011, karena usahanya berkembang kembali.
Berdasarkan contoh diatas maka perusahaan melakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut:
Piutang Dagang ABC 10.000.000
Beban kerugian Piutang 10.000.000
Kas xxx
Piutang Dagang xxx
Pada tanggal 4 februari 2012 Debitur ABC melunasi utangnya secara tunai sebesar 10.000.000
Berdasarkan contoh soal tersebut maka, dibuat jurnal pelunasan piutang sebagai berikut:
Berdasarkan contoh soal tersebut maka, dibuat jurnal pelunasan piutang sebagai berikut:
Kas 10.000.000
Piutang dagang ABC 10.000.000
Metode tidak Langsung (Indirect write off method)
Dalam metode ini, setiap ahir tahun dilakukan penaksiran dari jumlah piutang dagang yang kemungkinan tidak dapat ditagih untuk dibentuk akun cadangan kerugian piutang, dengan mendebet beban kerugian piutang dan mengkredit cadangan kerugian piutang.
Jika debitur menyatakan tidak dapat membayar piutang dan oleh perusahaan diadakan penghapusan, maka dilakukan pencatatan jurnal penghapusan piutang dengan mengurangkan cadangan yang sudah dibentuk, adapun jurnalnya adalah:
Jika debitur yang piutangnya sudah dihapuskan menyatakan bersedia melunasinya, maka rekening piutangnya akan diaktifkan kembali dengan jurnal sebagai berikut:
Beban Kerugian Piutang xxx
Cadangan Kerugian Piutang xxx
Jika debitur menyatakan tidak dapat membayar piutang dan oleh perusahaan diadakan penghapusan, maka dilakukan pencatatan jurnal penghapusan piutang dengan mengurangkan cadangan yang sudah dibentuk, adapun jurnalnya adalah:
Cadangan Kerugian Piutang xxx
Piutang dagang xxx
Piutang Dagang xxx
Cadangan Kerugian Piutang xxx
Loading...
No comments:
Post a Comment