Setelah memposting tentang hakikat jurnal pembalik dan cara menyusun jurnal pembalik, sekarang akan dibahas mengenai pengaruh tidak menyusun jurnal pembalik terhadap ketepatan informasi keuangan yang dihasilkan. Sebelumnya saya telah menjelaskan bahwa penyusunan jurnal pembalik dalam proses atau siklus akuntansi adalah opsional, artinya kita boleh membuat jurnal pembalik namun kita juga boleh tidak membuat jurnal pembalik.
Agar pembahasan tentang pengaruh atau dampak ketika kita tidak menyusun jurnal pembalik pada awal periode akuntansi terhadap ketepatan informasi keuangan yang dihasilkan khusunya laporan keuangan, maka dalam pembahasan ini akan diberikan contoh antara dua kondisi yang berbeda, kondisi yang pertama akan diberikan proses akuntansi dengan menerapkan atau dilakukan penyusunan jurnal pembalik sedangkan kondisi yang kedua akan diberikan proses akuntansi tanpa adanya penyusunan jurnal pembalik,untuk memulai pembahasan silahkan perhatikan ilustrasi berikut ini:
SVDVD-756 https://onlystream.tv/9xcmwoy4yazp1. Beban-beban yang masih harus dibayar
Pada tanggal 31 Agustus "Perusahaan Saya" mempunyai utang gaji sebesar Rp. 240.000, utang ini oleh perusahaan sampai dengan tanggal 31 Agustus 2006 belum dicatat. Oleh karena itu "perusahaan saya" telah membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut
Beban Gaji.............Rp 240.000
Hutang Gaji.............Rp 240.000
Misalkan "perusahaan saya" membayar gaji pegawai tanggal 10 September 2006 Rp. 350.000,- dengan rincian Rp. 240.000,- untuk bulan Agustus 2006 dan Rp. 110.000 untuk sepuluh hari pada bulan September 2006.
a) Apabila Jurnal Penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Agustus disesuaikan kembali/dibalik ( ada proses penyusunan jurnal pembalik)
Saat perusahaan memmutuskan untuk menyusun jurnal pembalik dalam proses akuntansinya maka pada awal periode akan dibuatkan jurnal pembalik, untuk ilustrasi ini maka pada tanggal 1 september 2006 "perusahaan saya" membuat jurnal pembalik sebagai berikut:
Hutang Gaji............Rp 240.000
Beban Gaji..............Rp 240.000
Dengan adanya jurnal pembalik, maka akun utang gaji akan memiliki saldo nol, dan sebaliknya akun beban gaji akan bersaldo kredit sebesar Rp. 240.000,-. Pembayaran gaji pada tanggal 10 September 2006 dapat dicatat tanpa memperhatikan tidaknya utang gaji.
maka jurnal yang umum yang dibuat pada tanggal 10 september 2006 (saat pembayaran gaji) dicatat sebagai berikut:
Beban Gaji............Rp 350.000
Kas......................Rp 350.000
b.Apabila jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Agustus tidak disesuaikan kembali/ dibalik (tidak ada proses penyusunan jurnal pembalik)
Maka jurnal umum yang dibuat tanggal 10 September 2006 (saat pembayaran gaji) dicatat sebagai berikut:
Beban Gaji.............Rp 110.000
Hutang Gaji............Rp 240.000
Kas......................Rp 350.000
Jurnal tanggal 10 September 2006 di atas memerlukan dua akun yang di debit yaitu akun beban gaji dan akun utang gaji. Hal ini bertujuan yang pertama menghilangkan akun utang gaji pada periode sebelumnya dan mencatat beban gaji untuk periode September 2006. Meskipun jurnal yang dibuat tidak rumit namun masih bisa disederhanakan. Untuk mencapai hal tersebut di atas maka pada hari pertama yaitu tanggal 1 September 2006 dibuatlah jurnal pembalik. Tujuannya adalah menghilangkan jurnal penyesuaian untuk akun yang bersangkutan, sehingga pembayaran gaji dapat dicatat (dalam jurnal umum) dengan cara yang sama (Normal) yaitu mendebit beban gaji dan mengkredit kas. Dengan demikian akan memperkecil resiko kesalahan dan dapat menyederhanakan pencatatan.
2. Pendapatan yang masih harus diterima
Pada ini diilustrasikan kondisi perusahaan yang menginvestasikan uangnya ke obligasi.
contoh perusahaan Purnama berinvestasi dalam bentuk obligasi. Bunga obligasi yang diterima sebesar Rp. 3.000.000,- setiap 6 bulan sekali. Perusahaan Purnama berinvestari mulai 1 Oktober 2006. Laporan keuangan perusahaan dibuat 31 Desember. Mulai tanggal 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2006 (selama 3 bulan) ada bunga yang menjadi hak perusahaan yaitu sebesar Rp. 1.500.000,-. Karena bunga sebesar Rp. 1.500.000,- pada tanggal 31 Desember 2006 belum diterima tunai, maka akan menjadi piutang bunga. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat untuk peristiwa ini adalah:
Piutang bunga...............Rp 1.500.000
Pendapatan bunga............Rp 1.500.000
a. Apabila jurnal penyesuaian di atas tidak disesuaikan kembali atau dibuat jurnal pembalik,
Maka jurnal yang dibuat untuk penerimaan bunga 1 April 2007 (penerimaan bunga obligasi yang disebut kupon) adalah sebagai berikut:
Kas........Rp 3.000.000
Pendapatan bunga...........Rp 1.500.000
Piutang bunga..............Rp 1.500.000
Dalam jurnal di atas terdapat dua pengkreditan, yaitu menghapus piutang bunga dan mencatat pendapatan bunga tiga bulan di tahun 2007. Walaupun tidak rumit tetapi pencatatan ini akan lebih baik jika disederhanakan. Caranya yaitu membuat jurnal pembalik (membalik jurnal penyesuaian) di awal periode.
b. Apabila jurnal penyesuaian di atas disesuaikan kembali/ dibuat jurnal pembalik,
Maka pada tanggal 1 Januari 2007 dibuat jurnal pembalik sebgai berikut:
Pendapatan bunga..................Rp 1.500.000
Piutang Bunga....................Rp 1.500.000
Dengan dibuatnya jurnal pembalik maka akun piutang bunga akan bersaldo nol, sedang akun pendapatan bunga akan bersaldo debit sebesar Rp. 1.500.000,-.
Pada saat terjadi penerimaan bunga yaitu tanggal 1 April 2007, perusahaan membuat jurnal sebagai berikut:
Kas..................Rp 3.000..000
Pendapatan Bunga.............Rp 3.000.000
Apabila jurnal tanggal 1 April 2007 diposting ke buku besar akan nampak bahwa akun pendapatan akan bersaldo Rp. 1.500.000,-. Jumlah ini sesuai dengan pendapatan bunga yang diterima selama 3 bulan, yaitu tanggal 1 Januari sampai dengan 1 April 2007 di tahun 2007.
3. Beban dibayar di muka (bila dicatat sebagai beban)
Ilustrasi :
Pada Tanggal 1 Oktober 1990 dibayar premi asuransi untuk masa 1 tahun sebesar Rp. 120.000 ,jadi per bulan 120.000: 12 = Rp 10.000
Jurnal saat transaksi adalah sbb:
Beban Asuransi............Rp 120.000
Kas.................Rp 120.000
dari ilustrasi ini maka perlu dibuat jurnal penyesuaian pada ahir periode yaitu 31 desember 1990, jumlah saldo yang telah menjadi beban adalah Rp 30.000 karena periode yang telah berjalan baru 3 bulan (1/10-1990 - 31/12- 1990) selebihnya masih diakui sebagai harta (asuransi dibayar dimuka). dengan dimikian jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 desember 1990 adalah:
Asuransi dibayar dimuka..............Rp 90.000
Beban Asuransi.........................Rp 90.000
Untuk mengurangi resiko kesalahan dan untuk menyederhanakan pencatatan pada awal periode selanjutnya dibuat jurnal pembalik sebagai berikut:
Beban Asuransi.................Rp 90.000
Asuransi dibayar dimuka.............Rp 90.000
Dengan adanya jurnal pembalik ini maka pada periode akuntansi berikutnya akun asuransi dibayar dimuka akan menunjukan saldo 0 dan akun beban asuransi akan menunjukan saldo sebenarnya sebesar Debit Rp 90.000.
4. Pendapatan diterima di muka (bila dicatat sebagai pendapatan)
Maskapai Penerbangan Garuda pada tanggal 1 Desember th X menjual tiket pesawat dengan total harga Rp 15.000.000,00. Sampai dengan 31 Desember th X harga tiket atas penumpang yang sudah diberangkatkan berjumlah Rp 9.000.000,00. Jurnal Umumnya pada tanggal 1 desember tahun X:
Kas..................Rp 15.000.000
Pendapatan Tiket diterima dimuka.........Rp 15.000.000
Selanjutnya pada tanggal 31 Desember, karena maskapai penerbangan tersebut telah menerbangkan penumpang dengan nilai Rp 9.000.000,00 maka perusahaan tersebut akan mengakui pendapatan tiket sebesar Rp 9.000.000,00. Jumlah ini akan dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Sementara itu harga tiket sebesar Rp 6.000.000,00 belum diterbangkan sehingga masih berstatus "Pendapatan Diterima Dimuka" dan jumlah ini akan dilaporkan dalam neraca. Jurnal Penyesuaian bila dicatat sebagai pendapatan yang dibuat pada 31 Desember adalah sbb:
Pendapatan Tiket...............Rp 6.000.000
Pendapatan Tiket Diterima Dimuka.........Rp 6.000.000
Dari awal transaksi pendapatan tiket diakui sebagai pendapatan tiket (terlihat di jurnal umumnya) maka dalam neraca saldo yang muncul juga akun pendapatan tiket, sehingga akun pendapatan tiket diterima dimuka (golongan akun utang) dalam jurnal penyesuian adalah akun riil yang baru. Oleh karena itu jurnal penyesuian ini memerlukan jurnal pembalik, yaitu :
Pendapatan Tiket Diterima Dimuka....................Rp 6.000.000
Pendapatan Tiket................................................Rp 6.000.000
Kesimpulan:
Dalam postingan ini terungkap sudah bahwa jurnal pembalik merupakan suatu solusi atau cara untuk menyederhanakan pencatatan transaksi dalam akuntansi (dalam hal ini jurnal umum), selain itu jurnal pembalik juga berfungsi untuk mengurangi resiko terjadinya kesalahan dalam pencatatan transaksi yang terjadi. Meskipun demikian penyusnan jurnal pembalik tidaklah wajib atau opsional tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan. Referensi akuntansipendidik.com
Loading...
No comments:
Post a Comment