Jurnal penyesuaian dengan pendekatan HPP merupakan salah satu dari dua alternatif jurnal penyesuaian yang digunakan dalam perusahaan dagang.
Dari kalimat tersebut bermakna bahwa dalam perusahaan dagang ada dua buah jenis pendekatan dalam menyusun jurnal penyesuaian yaitu pendekatan ikhtisar laba-rugi dan pendekatan HPP.
Dari kedua jenis pendekatan tersebut sebuah perusahaan dapat memilih salah satunya sesuai dengan kebijakan perusahaan tersebut. Pada postingan sebelumnya telah dibahas tentang penyusunan jurnal penyesuaian dengan pendekaan ikhtisar laba-rugi, sekarang akan dibahas Cara menyusun jurnal penyesuaian dengan pendekatan HPP.
Sebelum membahas lebih jauh ada baiknya kita mengenal istilah HPP, Dalam akuntansi HPP atau Harga pokok penjualan adalah dasar perhitungan keuntungan atau laba yang ditetapkan perusahaan atau dapat juga diartikan sebagai harga perolehan barang yang terjual.
Unsur-Unsur HPP antara lain Persediaan barang dagangan awal dan ahir, pembelian, beban angkut pembelian, Retur pembelian, beban angkut pembelian, dan potongan pembelian. Ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan pendekatan HPP dalam penyusunan jurnal penyesuaian maka langkah yang diambil adalah menjurnal unsur-unsur HPP tersebut dengan memindahkan kedalam akun Harga pokok penjualan (HPP). Adapun jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
1. Menjurnal akun persediaan barang dagangan
2. Menjurnal Pembelian (Menambah HPP)
Untuk memperjelas pemahaman tentang penyusunan jurnal penyesuaian dengan pendekatan HPP, silahkan perhatikan ilustrasi berikut ini:
Data penyesuaian per 30 September 2012:
a. Persediaan barang dagangan Rp 7.900.000
b. Inventaris disusutkan 15% per tahun
c. Perlengkapan yang terpakai Rp 192.000
d. Telah dibayar sewa gudang pada bulan ini untuk 2 bulan (september da oktober 2012) sebesar Rp 500.000
e. Iklan yang belum dibayar Rp 20.000
2. Pembelian Barang Dagangan
Pembelian barang dagang sebesar Rp 24.950.000 berada diposisi kredit dalam jurnal penyesuaian karena akun pembelian mempengaruhi HPP dan harus dipindahkan ke akun HPP dengan jumlah yang sama, Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
3. Retur Pembelian
Akun retur pembelian sebesar Rp 1.350.000 berada diposisi debet, karena akun retur pembelian mempengaruhi HPP dan harus dipindahkan ke akun HPP dengan jumlah yang sama. jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
4. Potongan Pembelian
Potongan pembelian sebesar Rp 276.000, Berada diposisi kredit, karena akun potongan pembelian mempengaruhi HPP dan harus dipindahkan ke akun HPP dengan jumlah yang sama. Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagi berikut:
Akun persediaan ahir barang dagangan didebet, karena persediaan ini belum dicatat dalam neraca saldo, akun ini juga akan mengurangi HPP sehingga dalam akun HPP dicatat disisi kredit. Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagi berikut:
6. Penyusutan inventaris
Beban penyusutan inventaris terjadi karena terpakainya inventaris tersebut sepanjang periode operasi perusahaan, dilain pihak, penurunan nilai inventaris ini dicatat dalam akumulasi penyusutan inventaris dengan jumlah yang sama.
Perhitungan penyusutan inventaris bulan september 2012 adalah:
Penyusutan dalam 1 tahun:
15% x 4000.000 = Rp 600.000
Dari kalimat tersebut bermakna bahwa dalam perusahaan dagang ada dua buah jenis pendekatan dalam menyusun jurnal penyesuaian yaitu pendekatan ikhtisar laba-rugi dan pendekatan HPP.
Dari kedua jenis pendekatan tersebut sebuah perusahaan dapat memilih salah satunya sesuai dengan kebijakan perusahaan tersebut. Pada postingan sebelumnya telah dibahas tentang penyusunan jurnal penyesuaian dengan pendekaan ikhtisar laba-rugi, sekarang akan dibahas Cara menyusun jurnal penyesuaian dengan pendekatan HPP.
Sebelum membahas lebih jauh ada baiknya kita mengenal istilah HPP, Dalam akuntansi HPP atau Harga pokok penjualan adalah dasar perhitungan keuntungan atau laba yang ditetapkan perusahaan atau dapat juga diartikan sebagai harga perolehan barang yang terjual.
Unsur-Unsur HPP antara lain Persediaan barang dagangan awal dan ahir, pembelian, beban angkut pembelian, Retur pembelian, beban angkut pembelian, dan potongan pembelian. Ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan pendekatan HPP dalam penyusunan jurnal penyesuaian maka langkah yang diambil adalah menjurnal unsur-unsur HPP tersebut dengan memindahkan kedalam akun Harga pokok penjualan (HPP). Adapun jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
Fae https://woof.tube/stream/4kfqitMMrdL
a. Persediaan barang dagangan awal
(mengurangi Persediaan)
(mengurangi Persediaan)
HPP...................Rpxxx
Persediaan barang dagangan .......Rp xxx
b. Persediaan barang dagangan ahir
(menambah atau memunculkan persediaan)
(menambah atau memunculkan persediaan)
Persediaan barang dagangan........ Rp xxx
HPP .....................................................Rp xx
HPP ..........Rp xxx
Pembelian........Rp xxx
3. Beban angkut Pembelian (menambah HPP)
HPP ............Rp xxx
Biaya angkut Pembelian......Rp xxx
4. Retur Pembelian (mengurangi HPP )
Retur Pembelian ............Rp xxx
HPP ....................Rp xxx
5. Potongan Pembelian (mengurangi HPP )
Potongan pembelian .............Rp xxx
HPP ...........................Rp xxx
Data penyesuaian per 30 September 2012:
a. Persediaan barang dagangan Rp 7.900.000
b. Inventaris disusutkan 15% per tahun
c. Perlengkapan yang terpakai Rp 192.000
d. Telah dibayar sewa gudang pada bulan ini untuk 2 bulan (september da oktober 2012) sebesar Rp 500.000
e. Iklan yang belum dibayar Rp 20.000
Analisis Jurnal Penyesuaian pendekatan HPP
1. Persediaan barang dagangan awal
Persediaan barang sebesar Rp 7.500.000 yang terdapat pada neraca saldo merupakan persediaan barang awal. Pada ahir periode persediaan ini telah terjual dan menambah HPP sehingga harus dipindahkan ke dalam akun harga pokok penjualan dengan cara mendebetnya sebesar jumlah yang sama. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
Persediaan barang sebesar Rp 7.500.000 yang terdapat pada neraca saldo merupakan persediaan barang awal. Pada ahir periode persediaan ini telah terjual dan menambah HPP sehingga harus dipindahkan ke dalam akun harga pokok penjualan dengan cara mendebetnya sebesar jumlah yang sama. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
HPP Rp 7.500.000
Persediaan barang dagang Rp 7.500.000
Pembelian barang dagang sebesar Rp 24.950.000 berada diposisi kredit dalam jurnal penyesuaian karena akun pembelian mempengaruhi HPP dan harus dipindahkan ke akun HPP dengan jumlah yang sama, Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
HPP Rp 24.950.000
Pembelian Rp 24.950.000
Akun retur pembelian sebesar Rp 1.350.000 berada diposisi debet, karena akun retur pembelian mempengaruhi HPP dan harus dipindahkan ke akun HPP dengan jumlah yang sama. jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
Retur Pembelian Rp 1.350.000
HPP Rp 1.350.000
Potongan pembelian sebesar Rp 276.000, Berada diposisi kredit, karena akun potongan pembelian mempengaruhi HPP dan harus dipindahkan ke akun HPP dengan jumlah yang sama. Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagi berikut:
Potongan pembelian Rp 276.000
HPP Rp 276.000
5. Persediaan ahir barang dagangan Akun persediaan ahir barang dagangan didebet, karena persediaan ini belum dicatat dalam neraca saldo, akun ini juga akan mengurangi HPP sehingga dalam akun HPP dicatat disisi kredit. Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagi berikut:
Persediaan Barang dagangan Rp 7.900.000
HPP Rp 7.900.000
6. Penyusutan inventaris
Beban penyusutan inventaris terjadi karena terpakainya inventaris tersebut sepanjang periode operasi perusahaan, dilain pihak, penurunan nilai inventaris ini dicatat dalam akumulasi penyusutan inventaris dengan jumlah yang sama.
Perhitungan penyusutan inventaris bulan september 2012 adalah:
Penyusutan dalam 1 tahun:
15% x 4000.000 = Rp 600.000
Penyusutan dalam 1 bulan:
Rp 600.000 : 12 = Rp 50.000.
Jurnal Penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
Beban penyusutan Inventaris Rp 50.000
7. Penyesuaian Perlengkapan
Perlengkapan yang telah terpakai selama periode operasi perusahaan diperlakukan sebagai beban, bukan lagi sebagai harta sehingga perlu dilakukan penyesuaian dengan cara mengurangi saldo perlengkapan tersebut.
Rp 600.000 : 12 = Rp 50.000.
Jurnal Penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
Beban penyusutan Inventaris Rp 50.000
Akl. Penyusutan Inventaris Rp 50.000
7. Penyesuaian Perlengkapan
Perlengkapan yang telah terpakai selama periode operasi perusahaan diperlakukan sebagai beban, bukan lagi sebagai harta sehingga perlu dilakukan penyesuaian dengan cara mengurangi saldo perlengkapan tersebut.
Jurnal penyesuaian yang dibuat untuk menyesuaiakan perlengkapan adalah sebagai berikut:
8. Penyesuaian Sewa dibayar dimuka
Beban sewa yang dibayarkan sebesar Rp 500.000, Namun beban sewa yang terjadi selama satu periode bejalan (1 bulan) adalah sebesar Rp 250.000, Hal ini berarti Saldo beban sewa dibayar dimuka berkurang sebesar jumlah saldo beban sewa yang telah terjadi, sehingga perlu dibuat penyesuaian.
Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebgai berikut:
Sewa gudang dibayar dimuka Rp 250.000
Biaya iklan yang menjadi beban dalam periode akuntansi tersebut adalah Rp 20.000 karena belum dibayar, sehingga terjadi utang iklan dengan jumlah yang sama.
Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
Beban Perlengkapan Rp 192.000
Perlengkapan Rp 192.000
8. Penyesuaian Sewa dibayar dimuka
Beban sewa yang dibayarkan sebesar Rp 500.000, Namun beban sewa yang terjadi selama satu periode bejalan (1 bulan) adalah sebesar Rp 250.000, Hal ini berarti Saldo beban sewa dibayar dimuka berkurang sebesar jumlah saldo beban sewa yang telah terjadi, sehingga perlu dibuat penyesuaian.
Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebgai berikut:
Sewa gudang dibayar dimuka Rp 250.000
Beban sewa gudang Rp 250.000
9. Biaya Iklan yang belum dibayar Biaya iklan yang menjadi beban dalam periode akuntansi tersebut adalah Rp 20.000 karena belum dibayar, sehingga terjadi utang iklan dengan jumlah yang sama.
Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
Beban Iklan Rp 20.000
Utang iklan Rp 20.000
Loading...
No comments:
Post a Comment